Sesudah kegiatan perkemahan angkatan nya selesai, Jungkook bergegas menuju ke rumah sakit, tempat Eunha dirawat. Kali ini dia tidak sendirian, ada Rose yang menemani nya.
Sesampainya di rumah sakit, Jungkook dan Rose bergegas menuju ruangan Eunha. Kabar terbaru dari bibi Eunha, kondisinya melemah drastic sejak tadi pagi. Berulang kali Rose meyakinkan Jungkook bahwa semuanya akan baik-baik saja, dan meminta Jungkook berdoa semoga Eunha membaik.
CKLEK
Jungkook langsung masuk begitu saja, dan memeluk Eunha yang tengah terbaring di kasurnya dengan lemah. Rose tersenyum canggung begitu pandagan nya,dan pandangan bibi Eunha bertemu.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook begitu khawatir.
Eunha tersenyum tipis. Dengan agak kesakitan, ia mencoba membalas pelukan Jungkook pada tubuhnya.
"Aku baik-baik saja, Jungkook." Jawab Eunha, sembari tubuhnya mencoba untuk duduk.
Bibi Eunha nampak bangkit dari duduk nya. Ia berjalan kearah nakas, yang berada di samping kasur Eunha. Mengambil kunci mobil yang tergeletak diatas sana.
"Una, Jungkook sudah datang. Bibi akan pergi sebentar, soalnya ada urusan yang mendesak."
"Baiklah bibi, jangan lama-lama." Eunha tersenyum lebar keaah bibinya itu.
Bibi Eunha bergegas pergi. Kini ruangan itu menyisakan Jungkook, Eunha, dan Rose. Eunha tidak menyadari kehadiran Rose disana. Tubuhnya terlalu sakit, tapi dia tetap mencoba dan mencoba untuk duduk.
"Biar aku bantu." Jungkook membantu Eunha untuk duduk, saat menyadari jika gadis itu tengah kesulitan menggerakan tubuh nya.
"Kau ingin buah?" Tawar Jungkook, yang dijawab anggukan pelan dari Eunha.
Rose duduk di sebuah sofa di pojok ruangan. Dia memilih diam saja, ia tidak ingin membuat suasana hati Eunha yang terlihat membaik, menjadi buruk.
"Eoh? Jungkook, kau membawa teman mu kemari?" Tanya Eunha ketika mulai menyadari kehadiran Rose disana.
Rose tersenyum canggung sebagai balasan atas pertanyaan dari Eunha.
"Kenapa kau duduk diam disitu? Kemari dan duduk disampingku.." Eunha tersenyum lebar sembari menepuk sisi samping kasurnya yang kosong.
Rose mengangguk pelan. Ia tidak ingin membuat hati gadis itu terluka. Rose duduk disamping Eunha.
Meskipun wajah nya nampak pucat, aura keceriaan masih saja mengelilingi Eunha. Rose tahu, pasti Eunha sangat kesakitan. Namun gadis itu mencoba untuk nampak tegar.
"Nama mu siapa?" Tanya Eunha antusias.
Rose tersenyum lebar. "Nama ku Roseanne Park. Cukup panggil Rose saja."
Eunha nampak terkejut untuk sepersekian detik. Itu terlihat dari kedua pupil matanya yang melebar. Sedetik kemudian, ekspresi Eunha berubah menjadi teduh.
"Jadi kau..." Ucap Eunha begitu pelan. Nyaris tak terdengar.
Rose turun dari kasur Eunha, dan duduk di sebuah kursi disamping kasur itu. Namun karna tidak berhati-hati, Rose kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Untunglah Jungkook dengan sigap menarik pinggang Rose.
Keadaan di dalam ruangan menjadi agak hening sekarang. Jungkook masih saja memegangi pinggang Rose, dan Rose menatap kedua mata Jungkook karena terkejut. Mereka saling menatap dan terdiam satu sama lain. Seakan Eunha tidak ada disana.
Eunha tersenyum simpul melihat keduanya.
"Ekhem.." Eunha berdehem.
Jungkook dan Rose tersadar akibat deheman dari Eunha. Rose langsung melepaskan jemari Jungkook yang semula memegangi pinggang nya.
Kini keduanya nampak canggung.
Eunha tersenyum tipis. Terlihat ia menghela napas dalam beberapa kali. Ia harus kuat. Karna tidak selamanya ia menyusahkan Jungkook.
"Eum.. Rose, apa kau mau menemani ku ke taman belakang rumah sakit?" Tanya Eunha dengan senyuman nya.
Mendengar hal itu, Rose mengangguk antusias.
"Aku akan mengupas dan memotong beberapa buah lagi, kalian pergi lah duluan." Ucap Jungkook yang kembali sibuk dengan beberapa buah dan pisau.
Rose dan Eunha kompak mengangguk. Saat melihat Eunha yang kesusahan untuk bangkit, Rose segera membantu gadis itu untuk bangun. Rose mangambil kursi roda yang berada di pojok ruangan, dan mendudukkan Eunha disana.
Mereka menuju taman belakang rumah sakit.
.
.
.
Rose memberhentikan langkah nya di bawah sebuah pohon besar nan rindang. Ia juga memberhentikan kursi roda Eunha tentu nya.
Kini mereka berdua saling duduk dalam keheningan. Sesekali angin berhembus pelan. Eunha menutup kedua manik nya, mencoba merasakan hembusan angin yang menerpa wajah nya.
"Rose.. Jungkook menunggu mu begitu lama." Ucap Eunha dengan kedua manik nya yang masih tertutup.
Rose diam, dia memilih untuk mebiarkan gadis disampingnya itu untuk menjabarkan hal yang ingin keluar sedar dulu.
"Aku bisa melihat cintanya padamu, di dalam matanya. Saat dia menatap mu, tatapan itu sangat berbeda dari tatapan nya pada gadis manapun." Setetes airmata mulai jatuh dari kedua ujung mata Eunha.
"Aku dan Jungkook telah bersahabat sejak kami kecil. Jungkook itu seumuran denganku, namun sikap nya yang selalu menjagaku, membuatku merasa nyaman. Perasaan nyaman itu berubah menjadi rasa suka." Perlahan kedua manik Eunha terbuka.
Rose masih diam. Tidak tahu harus mengatakan apa pada gadis yang kini menatap kosong pada langit.
"Aku menyukai Jungkook, dan berusaha mengikatnya. Tapi aku menyadari jika hatinya tertambat pada seorang gadis, yang ia tunggu kepulangan nya. Aku marah, apa arti hubungan kami selama dua tahun itu untuknya? Tapi saat aku berpikir lagi, ternyata Jungkook selama ini berpacaran denganku.. karna dia tahu aku sakit.." Eunha menangis. Kepala nya masih tetap menengadah keatas.
Ingin rasanya Rose memeluk tubuh Eunha, mencoba meyakinkan gadis itu bahwa ia sangat baik-baik saja akan hal itu. Namun Rose tahu, Eunha akan menolak dan lebih memilih untuk menjelaskan.
"Aku menderita Spastisitas. Itu terjadi ketika ada peningkatan kontraksi otot yang menyebabkan otot-ototku menjadi kaku dan tegang. Aku menjadi sulit bergerak, sangat sulit.. Dan aku membutuhkan Jungkook saat itu. Aku.. Hiks..Hiks.. A-Aku egois bukan?" Eunha mulai terisak. Terlihat bahu yang semula nampak tangguh itu, kini nampak bergetar. Ia sudah lama memendam sakit nya sendirian. Ia butuh sandaran.
Rose berjongkok di hadapan Eunha. Jemarinya menggenggam jemari Eunha lembut.
"Don't worry.. everything gonna be ok. Kamu harus semangat untuk sembuh, kamu harus semangat.. demi Jungkook."
.
.
.
TBC
Spastisitas adalah penyakit yang terjadi ketika ada peningkatan kontraksi otot yang menyebabkan otot-ototku menjadi kaku dan tegang.Hal ini dapat mengganggu gerakan, ujaran, dan berjalan. Spastisitas disebabkan oleh kerusakan pada otak atau sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan sukarela. Kerusakan dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen ke otak, cedera kepala berat atau penyakit metabolik seperti penyakit Lou Gehrig.

KAMU SEDANG MEMBACA
Il Cielo e La Terra | RoseKook ✔
FanfictionLangit dan bumi, mereka sangat berbeda. Mereka berbeda jalan. Sangat berbeda. Bisakah sebentar saja langit mendekat kearah bumi? Bisakah... langit mencintai bumi? - Il Cielo E La Terra - Cover Picture by ©KINDERFUL Since ©2018 by onlyonepanda