Kisah yang Keenambelas

26 4 0
                                    

Untuk dia yang tidak ingin diketahui,
Jika butiran edelweis terbang mengikis hari
Apakah salah jika kepingan sudah terganti?

♥♥♥

Fia membuka pintu ruangan yang dipenuhi dengan gambar astronomi, rumus fisika, bahkan anatomi dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Bahkan ruangannya juga terlihat sangat berwarna. Ruangan utama sains. Fia mencoba menyalakan lampu ruangan, supaya ruangan ini nampak lebih terang. Cahaya matahari tidak bisa masuk secara sempurna ke dalam ruangan ini.

"Na, lo beneran udah izin buat minjem ruangan ini?" Fia menoleh ke belakang.

Sefina yang berada di belakangnya mengangguk. Ia meletakkan tasnya di salah satu kursi yang ada di barisan depan.

"Lo nyuruh gue buat minjem ruangan, ya gue nggak tau milih ruang apa. Gue akhirnya minjem ruangan ini," jawab Sefina seraya mengambil ponselnya yang ada di saku roknya. Setelah menemukan ponselnya, ia segera duduk.

"Ya nggak ruangan ini juga." Fia melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada di sebelah Sefina. "Sekalian aja ruangan lab. IPA," sambung Fia.

"Sebenarnya, gue tadi juga nyoba minta izin buat ngadain pertemuan di lab. IPA. Tapi, lab. IPA dipakai anak biologi," ucap Sefina dengan santai.

Fia menggeleng takjub pada temannya ini.

"Terus akhirnya, gue minta izin di ruangan fisika, disana juga dipakai, ruangan astronomi juga dipakai, dan akhirnya gue minta izin buat ke ruangan ini," sambung Sefina. "Dan ternyata nggak dipakai."

"Nggak usah jauh-jauh amat minjem ruangannya, Sefina," balas Fia. "Lo, kan bisa pinjem ruangan kelas kita juga. Dan lo cuma minta izin ke wali kelas."

Sefina menoleh untuk menatap Fia yang berada di sebelahnya. "Iya juga ya," Sefina hanya terkekeh. "Udah biarin aja."

Fia mulai menghubungi anggota regu mereka. Agar mereka tahu tempat pertemuan yang akan mereka gunakan.

"Lo pasti takut sama tengkorak-tengkorak yang ada di pojok ruangan itu, kan?"

Fia menatap Sefina dengan malas. "Serah."

Ruangan utama sains, biasanya digunakan untuk tempat berlangsungnya ekskul olimpiade fisika, biologi, maupun astronomi. Karena hari ini, masing-masing jenis ekskul olimpiade sains berlangsung. Akan lebih adil jika mereka hari ini tidak ada yang melaksanakan ekskul di sini. Di tempat ini, juga terdapat beberapa alat percobaan dan poster-poster mengenai sains. Replika anatomi tubuh manusia lebih banyak terdapat di sini daripada di ruang lab. IPA. Cahaya yang kurang dan banyaknya replika anatomi tubuh, terkadang membuat ruangan ini menyeramkan.

Padahal, menurut Sefina tempat ini sangat menyenangkan. Mungkin karena ia sudah terbiasa berada di ruangan ini. Menurut Sefina juga, tembok yang beraneka warna dan gambar-gambar astronomi dan rumus yang menghiasi tembok membuat tempat ini lebih cocok digunakan sebagai spot foto.

"Na, lo punya nomernya Fernanda Andhira anak kelas bahasa dua?"

Sefina mengangguk. Sebenarnya, ia baru saja memintanya kemarin. Sebelum Dhira pulang dari rumahnya.

"Lo aja yang nge-chat dia, gue belum punya nomernya," utus Fia.

Sefina menekan aplikasi chatnya. Saat ia akan menekan kontak Dhira, lanjutan ucapan Fia malah menghentikannya.

"Sekalian Natasha juga."

♥♥♥

Celine memasuki sebuah ruangan yang sudah lama ingin ia masuki. Menurutnya, ruangan ini sangat lucu. Matanya menatap tembok yang penuh gambar itu, lalu matanya malah menemukan barisan replika anatomi tubuh yang ada di belakang ruangan. Celine bergidik ngeri.

LaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang