Lara meraih orange float-nya dan mengaduk sendok di dalamnya. Dia menggali perasaan yang benar-benar ia rasakan. Apakah Lara menyukai Andri juga?
"Siapa juga yang ga suka sama dia? Gue suka sama Bang Andri. Gue akuin. Sebelum gue resepsi sama Indra, gue berharap bisa nikah sama Bang Andri. Secara, gue sama sekali belum dijamah sama laki gue." Lara terdiam sesaat dan menatap Ata dengan sedikit senyuman di bibir tipisnya. "Tapi akhirnya gue sadar. Gue suka Bang Andri karena dia baik. Sedangkan sama Indra, kita saling membutuhkan dan saling melengkapi. Kita bukan hanya sebatas suami istri, tapi lebih seringnya terasa sebagai teman. Melengkapi satu sama lain, hingga akhirnya gue merasa kesepian jika Indra ga ada di sisi gue.
"Walaupun gue sering marah sama dia karena cemburu tingkat dewanya itu, tapi gue tahu kalau itu semata-mata karena dia takut gue kenapa-napa. Memang dalam hubungan itu harus saling pengertian. Walaupun ada beberapa hal yang nggak gue ngerti dari jalan pikiran Indra," terang Lara.
Tanpa sadar, wajahnya terasa panas menahan malu. Jarang-jarang ia mengungkapkan perasaannya mengenai isi hati terhadap suaminya. Wajahnya memerah, begitu kontras dengan kulit Lara yang putih.
Lara mengibaskan tangannya di depan wajah. "Tiba-tiba gerah, ya?" ucapnya seraya meraih gelas di hadapannya dan menenggak isinya hingga tandas.
Ata menarik kedua sudut bibirnya. Walaupun ia tahan, tetapi tarikan itu tidak ingin mengelak.
"Jadi, cinta banget sama Indra, nih?" goda Ata.
"Stop. Ga usah bahas. Yang penting sekarang, gue bingung Andri di mana. Gue nyariin dia, bukannya gue suka, tapi gue ngerasa bersalah aja karena kejadian itu, ada hubungannya sama gue. Gue emang ga tau awalnya gimana. Tapi gue yakin, Bang Andri ga akan nusuk orang itu kalau bukan karena gue," sesal Lara.
Ata lebih-lebih merasa bersalah karena tidak bisa mengungkapkan keberadaan Andri. Ada rasa khawatir jika Lara sedang diawasi. Dan jika Ata memberitahukan keberadaan kakak ipar wanita di hadapannya ini, Lara akan segera menuju apartemen Ata untuk bertemu dengan Andri. Kelanjutannya? Tentu saja Andri akan tertangkap basah dan ia akan terseret ke dalamnya.
"Dia ga pulang ke rumahnya?" Pertanyaan bodoh! Ya jelas enggak, lah!
Lara menggelengkan kepalanya. "Enggak. Orang tuanya pun masih turut mencari keberadaan Bang Andri. Dia tuh kayak hilang di telan macan. Heran deh, gue. Minimal, kasih kabar gue, kek, yang jelas-jelas tau kronologis kejadiannya. Gue bakal keep keberadaan dia," ucap Lara frustasi.
Tentunya, Ata lebih frustasi lagi. Namun, perasaan kacau mereka teralihkan oleh nada dering ponsel milik Lara yang berdering nyaring. Wanita bermata bulat itu merogoh ponsel dalam tasnya yang ia tebak pasti telepon dari sang suami.
Bola matanya pun berputar ketika melihat nama "My hubby 😘" tampil di layar datarnya itu. Padahal tadi bilang mau meeting. Giliran gue sms mau ke luar, langsung telepon. Walaupun memang agak slow response karena semenjak hilangnya Andri, Indra lah yang memegang alih kepemimpinan, tapi Indra tetap sibuk menghubungi Lara.
Tangan mungilnya segera menggeser tombol hijau ke arah kanan dan menempelkannya di telinga kanan.
"Halo?"
"Halo, kamu ke luar ke mana? Kok ngedadak? Kenapa ga bilang waktu di rumah? Kan aku bisa anter. Kamu pergi sama siapa?" cecar Indra yang setenang mungkin, padahal hatinya sudah gelisah.
"Iya, ga apa-apa kok, Ndra. Ada hal penting yang tiba-tiba harus kuurus. Bentar lagi juga beres. Aku sama Ata dah mau pulang juga," dusta Lara dengan tujuan agar Indra akan segera mengakhiri pembicaraan.
"Hah? Ata? Ata siapa? Kamu ketemuan sama cowok lain? Atalarik? Ata Dado?" ketus Indra dengan posesif.
"Please, deh Ndra. Yang bener aja, dong. Kamu lupa sama Ata---"

KAMU SEDANG MEMBACA
He's in My Room
ChickLitAtaya, wanita yang gemar mengurung diri di apartemennya, tiba-tiba harus berurusan dengan seorang buronan kasus pembunuhan. Hidupnya berubah total ketika ia pasrah menjadi suruhan pria misterius itu. Terpenjara dalam rumahnya sendiri dan terancam t...