- o b s e s s i o n -
Jennie merapikan tumpukan kertas-kertas esai pekerjaan teman-teman satu kelasnya. Dia mendapat tugas untuk mengumpulkan esai itu kepada dosen filsafat bisnis yang hari ini tidak bisa hadir. Setelah semuanya selesai, perempuan itu mengangkat kepala. Ternyata kelas sudah kosong sejak sepuluh menit yang lalu, ia menelisik jam yang ada pada tangan kiri nya—jarum jam di pergelangan tangan itu telah nyaris mendekati angka empat.Hari ini Nayeon tidak masuk. Sahabatnya itu pergi ke Busan, katanya ada acara keluarga yang harus ia hadiri. Sehun juga tidak kelihatan batang hidung nya sama sekali. Pemuda itu bilang, dia sedang ada urusan bersama teman-teman basket nya.
Jennie sendirian.
Dia meraba rambutnya yang diikat rapi dengan pita rambut di belakang. Satu kepang sederhana. Pakaian nya terlihat simple. Sebuah celana jeans dan blouse bunga-bunga berwarna kuning, serta coat panjang yang punya warna senada dengan celana yang ia kenakan.
Bunyi sepatu heels nya memantul ke seluruh penjuru lorong. Sepatu itu adalah sepatu pemberian Sehun, yang baru coba ia kenakan hari ini. Hal itu membuat tumitnya agak lecet. Sol sepatu itu masih keras.
Angin bertiup kencang, menerbangkan helaian-helaian anak rambut Jennie yang tidak terikat dengan rapi. Perempuan itu berjalan mendekati pembatas pagar, ia melongokkan kepala nya keluar—memastikan bahwa sore ini tidak hujan.
Di luar, halaman kampus tampak sepi. Hanya ada beberapa mahasiswa yang masih berada disana. Angin yang kencang memukul-mukul ranting pohon, membuat dedaunan kering beterbangan dan menjadikan pemandangan begitu indah. Awan kelabu juga bergumul di atas langit, awan itu suram dan terhampar merata di atas sana.
Gerimis.
Jennie menghela nafas. Matanya kembali ke tumpukan kertas-kertas esai yang harus segera ia antarkan ke ruang dosen. Namun tiba-tiba saja Jennie menghentikan langkahnya, ketika pendengaran nya menangkap pantulan suara sepatu orang lain yang memecah hening.
"Taehyung? Hari ini kau di kampus? Kenapa tidak masuk kelas? Ada tugas dari pak Lee tadi, kau mau mengerjakan nya dulu? Aku bisa menunggu, kau bisa menyalin milikku kalau kau mau."
Taehyung berdiri dekat dengan Jennie. Kaca mata besarnya merosot hingga sampai ke hidung. Namun Taehyung tidak bisa membenarkan nya kembali karena ada dua buah kaleng cat tembok yang sedang ia pegang. Untung saja pemuda itu memiliki hidung mancung dan lancip, sehingga bisa menyangga kaca mata nya agar tidak jatuh.
Taehyung hanya menjawab semua pertanyaan beruntun itu dengan sebuah gelengan. Pemuda itu hendak melangkah kembali, namun Jennie menghentikan langkah nya dengan menahan lengan pemuda itu.
"Kau mau kemana? Tugas ini penting, Taehyung. Pak Lee memberikan tugas sebagai pengganti absensi hari ini karena dia tidak bisa datang. Kau harus mengerjakan nya kalau mau dapat absen. Sungguh, aku bisa menunggu mu mengerjakan nya disini kalau kau ingin."
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession [END]
Fanfiction[SMUT] Kita berada di ruangan yang sama, ruangan yang penuh sesak dengan orang asing. Aku berdiri dalam kegelapan, dimana mata mu tidak bisa melihatku. Ya..aku harus mengikutimu meski kau tidak menginginkanku. Aku akan berada di sekitar mu, keman...