16

4.6K 655 162
                                    

 o b s e s s i o n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o b s e s s i o n

Aroma obat-obatan menyeruak masuk ke dalam indera penciuman pemuda itu. Lalu lalang orang-orang yang terlihat sibuk tak mempengaruhi lamunan, serta kekhawatiran nya.

Tubuh nya mengigil, baju yang ia kenakan basah. Tetes-tetes air masih terlihat turun dari rambut nya, basah mengenai ubin rumah sakit yang dingin. Dia melamun, memikirkan apa saja dosa yang sudah ia perbuat hingga Tuhan menampar nya telak seperti ini.

Bukankah ini adil? Karena nyatanya ia telah mematikan cahaya orang lain, cahaya Sehun dan Nayeon. Harusnya Taehyung sadar dan tahu, bahwa cahaya yang ia matikan itu adalah sumber penerangan bagi manusia lain. Harusnya ia mematikan ego nya sendiri, bukan memaksakan semuanya agar bisa terjadi. Sekarang..karma buruk berbalik menyerangnya, Tuhan menyiksa nya lewat Jennie yang Dia paksa menderita.

Benar jika Taehyung terlalu mementingkan ego tanpa berpikir bahwa tidak ada masa depan yang bisa ia janjikan pada gadis itu, ia memaksa Jennie untuk menerima cinta nya walaupun sudah jelas—hanya ke abu-abuan yang bisa ia hadirkan di akhir cerita.

Pernyataan cinta Jennie kepadanya adalah awal dimana keserakahan nya semakin memuncak. Taehyung tidak ingin keburukan yang ia mulai berakhir juga dengan sebuah akhir tragis memilukan. Tapi memang tidak ada kan, tokoh jahat di dalam film yang berakhir bahagia? Bahkan di film pun tak ada, apakabar di dunia nyata? Saat ini ia hanya bisa berdoa supaya Tuhan masih sudi mengasihani nya.

"Permisi..apa anda keluarga pasien?"

Tak ada respon yang terdengar dari pemuda itu. Ia masih duduk lemas beralaskan lantai, mengabaikan fakta bahwa kini tubuh nya menggigil karena rambut dan baju nya yang masih basah kuyup. Suster itu kemudian meyentuh lengan sang pemuda, yang akhirnya dapat menyadarkan ia dari lamunan nya.

"Tuan?"

"Y-Ya?"

"Apa anda keluarga pasien?"

Seketika itu Taehyung berdiri. "Saya..saya teman nya, tapi saya sudah menelfon kedua orang tua nya. Mungkin sebentar lagi mereka akan segera tiba." Dengan gugup ia mengusap telapak tangan nya. Bibir nya yang kebiruan membuat suster itu menatapnya kasihan.

"Baiklah, tuan. Tapi tolong..sembari menunggu minum teh dan pakai selimut hangat ini dulu. Operasi mungkin akan memakan waktu lama, sambil menunggu tolong pedulikan tubuh tuan juga."

Taehyung hanya menatap gelas teh dan juga selimut itu tanpa meraih nya, ia menatap nya sendu. Lalu menghela nafas panjang. "Tidak perlu suster. Saya baik-baik saja. A-pa dia akan baik-baik saja?"

"Mohon ambil gelas teh dan selimutnya, tuan." Paksa suster paruh baya itu pada Taehyung, akhirnya Taehyung menyerah dan mengambil dua benda itu. "Kami belum mengetahui karena dokter masih berada di dalam ruang bedah. Jangan putus asa, dokter di rumah sakit ini adalah dokter terbaik. Pasien pasti akan baik-baik saja."

obsession [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang