Pasangan suami isteri itu berjalan berpegangan tangan dipersisiran pantai . Tenang saja mendengar ombak menhempas pasir . Mendengar kocakkan air laut yang biru .
Mereka berhenti berjalan dan menghadap matahari yang berlabuh ingin terbenam .
Eiden memeluk Zahra dari belakang . Melingkarnya tangannya dipinggang Zahra . Bibirnya on spot dileher Zahra .
"Subhanallah , what a beautiful creation " ujar Zahra . Dia betul-betul terpukau dengan pemandangannya . Dior silver dan Rayban sunglasses tersarung dimata masing-masing .
"Kan sayang ? Allah itu Maha Pencipta . Apa yang Dia cipta semuanya indah dan cantik untuk kita pandang dan tatap " balas Eiden dalam nada yang mampu mencairkan hati para gadis diluar sana ..
"Allah itu Mahal Adil . Dia sesekali tidak pernah membebankan makhluknya melebihi kemampuan . Dia ciptakan semuanya berpasangan . Lepas hujan , dia hadirkan pelangi . Begitu juga bila kita bersedih "
Zahra tatap mata Eiden yang sedang berbicara . Dia sandarkan badannya ke badan Eiden .
"Bila kita sedih , kita cakap macam-macam . Kita tak bersyukur . Kita cakap Allah tak adil . Kita cakap kita tak patut kena uji macam ni . Tapi lepastu , Allah buat kita gembira . Sikit pun kita tak ingat Allah . Kita leka . Kita terlalu leka dengan dunia sementara ni "
Eiden jatuhkan anak matanya memandang anak mata Zahra .
"Apa yang Allah kurniakan semuanya tak akan pernah kekal . Termasuklah jodoh "
Terketar bibirnya ingin berbicara .
"Ibu , Ayah , adik beradik , isteri , anak-anak . Itu semua pinjaman dunia . Tapi , kalau seorang isteri yang solehah dan suami pun seorang yang soleh . Kalau mereka benar-benar jodoh , mereka akan bersatu di syurga nanti . "
Zahra naik mengusap pipi Eiden .
"Ian nak Ara yang menjadi bidadari disisi Ian nanti . Ian mengaku , Ian bukan sempurna untuk terus melangkag ke syurga . Tapi Ian berusaha . Dan Ian janji , Ian akan bimbing isteri dan anak-anak Ian . Kita satu family di syurga ya sayang ?" Ujarnya lembut .
Entah kenapa terdetik hatinya untuk berbicara begini .
Zahra sudah bergenang dengan air mata . Dia terharu . Ian betul-betul mahukannya hingga mengharapkan dia kekal menjadi bidadari dunia dan syurga Eiden .
"Ian , orang yang palinggg Zahra bersyukur sebab kita bertemu . Agaknya , kalau Zahra tak pergi majlis hari tu ; what is going to be today ? Apa yang Zahra buat dan apa yang Ian tengah buat "
Mereka kembali menatap pandangan dihadapan .
"Ian akan jadi workhalic man . Hidup Ian 24 jam dengan kerja . " ujarnya terus terang . Ya , sebelum dia dipaksa bertunang dengan Rose , dia merupakan seorang yang kuat bekerja . Menghabiskan masa sehariannya di pejabat .
"Dan hidup Aisy Zahra sebagai pelajar "
Eiden lepas tawa kecil . Zahra memandang Eiden .
"Why you laughing ? "
Eiden geleng kepala . Dia berdiri disisi Zahra . Mencantumkan jari jemari miliknya dan Zahra .
Mereka meneruskan langkah .
"Mesti comelkan , Ara jadi student ? Beg galas besar dekat belakang . Lepastu pakai kaca mata . Lepastu peluk fail dekat dada . Arr , too cute ! I can't imagine " teriak Eiden teruja .
Zahra disisi ketawa kuat melihat gelagat Eiden .
Eiden teruskan lagi dengan bicaranya . Zahra hanya diam memerhati . Kadang dia ukir senyum melihat Eiden yang teruja bercerita .
YOU ARE READING
His Baby Girl : My Last Love
RomansaPerkahwinan antara Aisy Zahra dan Eiden Rian bukan seperti pasangan yang lain . perlukan rasa cinta untuk bersatu . tidak ! Mereka disatukan secara tanpa rela untuk menutup malu kelurga Eiden Rian kerana pengantin perempuan Rose Emilyn mengambil k...