Ayden mundar mandir diluar wad pembedahan . Hampir masuk satu jam setengah Rina berada didalam sana . Tiada tanda pun lampu merah itu mahu bertukar hijau .
Hampir saja leher gadis itu dikelar Johan . Namun sempat ditahan oleh Mikael yang menjadi headshot malam itu .
Terus terkaku mayat Johan rebah kelantai .
Mungkin kerana terkejut dan keletihan Rina pengsan tidak sedarkan diri . Ayden lah manusia yang cemas tika itu .
Dengan kalut dia mencempung tubuh Rina dan membawanya ke hospital .
"Sabar sikit . Cuba duduk diam-diam . Boleh tak ? Rimas " ujar Mikael mendapat jelingan dari Ayden .
"Don't talk to me or i'll kill you " mendatar Ayden bersuara .
Terbuntang luas mata Mikael mendengar kata-kata Ayden .
"Bro , kau dengar tak ? Dia nak bunuh aku sebab perempuan gila tu bro " adu Mikael pada Eiden .
"Mika , kalau kau tak senyap . Aku sendiri yang bunuh " balas Eiden .
"Gila.."
"Sabar Ryan . Rina will be fine " pujuk Zahra sebaik saja mengambil tempat disebelah Ayden .
Bahu adik iparnya digosok tanda membagi semangat .
"Ak-aku takut kak..Aku takut kalau jadi apa-apa dekat dia.. "
"Aku ta-takut hilang dia .. "
"Ak-aku sayang dia.."
Tersentak semua yang berada disitu . Hanya Zahra yang mengukir senyuman . Dia sudah tahu bahawa adik iparnya menyimpan rasa terhadap Rina .
Jelas saja dia menunjukkan sikap marahnya saat Rina dengan sengaja mengodanya . Dia juga sengaja mengegokan diri dengan menghina gadis itu walhal tidak sedikit pun hatinya terniat begitu .
"Betulke ? " satu suara yang mematikan suasana sunyi itu membuatkan Ayden mengangkat muka .
Mata kelabunya bertentangan dengan mata bundar hitam Rina .
"Betul kau sayang aku ? "
Ayden terus berdiri .
"Dalam mimpi " dia terus berlalu dari situ .
Rina ukir senyum tipis . Dalam hatinya sudah berkecai . Ya , mana mungkin lelaki seperti itu mencintai dia . Seorang gadis yang sudah dirobek maruahnya .
Zahra tergeleng kecil melihat Ayden yang melangkah pergi .
Ego takkan kemana Ryan ..
- - - - - -
Lena Eiden sedikit terganggu . Perit matanya saat cuba dibuka .
Tangannya meraba di sisi . Kosong !
Terbangun Eiden dari pembaringan . Berpinar matanya . Dia menghiraukan semua itu sebelum mencari kelibat isterinya , Zahra .
"Aisy Zahra ! "
Tandas diperiksa . Kosong .
Walking closet dituju . Kosong .
"Zahra !!!!! " teriaknya dengan raungan air mata .
Prang !
Habis kaca diatas meja solek jatuh kelantai .
Eiden melutut dengan tangisan yang menggila . Adakah peristiwa itu cuma mimpi ? Adakah waktu dia menyerang gudang lama itu cuma mimpi ? Adakah pelukkan hangat Zahra yang dia rindui semua itu mimpi ?
YOU ARE READING
His Baby Girl : My Last Love
RomancePerkahwinan antara Aisy Zahra dan Eiden Rian bukan seperti pasangan yang lain . perlukan rasa cinta untuk bersatu . tidak ! Mereka disatukan secara tanpa rela untuk menutup malu kelurga Eiden Rian kerana pengantin perempuan Rose Emilyn mengambil k...