Epd 9

18.5K 977 27
                                    

Eiden mengeratkan lagi pautan jari jemari dia dan Zahra .

Rata-rata mata nakal lelaki memandang isterinya .

Dia mengeluh berat . Zahra yang perasan dengan perubahan suaminya terus menghentikan langkah . Pipi Eiden diusap perlahan . Dia abaikan jelingan tajam mata-mata pelanggan Pavilion .

Datang beli barang usha lah barang ! Usha laki aku buat apa ?

"Are you okay ? Tak sihat ? Kalau tak sihat jum balik ? "

Kalut Zahra . Mana tidak , jarang tengok Eiden kurang bermaya . Selalunya aktif je si tua ni .

Eiden cebik bibirnya : buat muka kesian pada Zahra . Eiden tunduk bermain dengan jari jemari Zahra .

"Sebab ni Ian taknak bawa Ara keluar . Semua lelaki pandang Ara macam Ara ni bujang . Ian tak sukalah . " ujarnya perlahan .

Zahra tahan ketawa .

Ya Tuhan , Encik Hubby awak comel !!

"Okay , jum kita balik ? " dia rangkul lengan Eiden . Menarik Eiden keluar dari situ . Eiden diam berdiri tak berganjak .

"Kenapa ? " soal Zahra . Mood swing ke tho ?

"Sorry.."

Zahra lepas tawa . Dia menarik pipi Eiden sebelum melabuhkan ciuman di pipi kanan Eiden .

"Kita pergi date tempat lain okay ? Ara pun tak suka semua perempuan pandang suami Ara macam nak terkam . Iankan Ara punya " muncung Zahra .

Eiden gigit bibir bawah .

Kau nii aii

"Okay jum "

Mereka terus keluar dari mall itu . Sesak betul Bukit Bintang pada hujung minggu . Entah bila nak surut dengan manusia . Ish .

Kereta mewah yang tersadai parkir dibasement Times Square itu berkelip signal dua kali menandakan sudah dibuka .

Eiden membuka pintu untuk Zahra dengan senyuman manis .

"Wahh , macam Princess pula " ujar Zahra .

"Ofcourse baby , you are my princess " Eiden kenyit mata dengan senyuman menggoda sebelum menutup pintu dan berlalu ke pintu pemandu .

Sebelum dia membuka pintu , matanya menangkap  kelibat seseorang melalui pantulan cermin kereta belakangnya .

Dia ukir senyum sinis sebelum masuk kedalam kereta .

"Why you took so long ? " soal Zahra . Jari Zahra dipaut lalu dicium kekura Zahra .

"I'm sorry , my lady "

Zahra gigit bibir bawah .

Tolong berhenti buat macam tu ! Awak buat saya hampir mati !

"Let's go . We fly to our destiny of love "

Eiden terus menekan butang 'start' sebelum kereta itu meluncur keluar ke kota raya yang sentiasa sibuk .

"Ian.. "

Eiden yang sedang menongkat siku di penahan kerusi sambil mengenggam jari jemari Zahra melarikan anak matanya memandang Zahra seketika .

"Iya sayang , nak apa ? "

Dia mencium jari Zahra satu persatu .

"Bosanlah tak borak . Kita main Question & Answer nak ? "

Eiden mengangguk kecil . Layankan je .

"Berapa soalan ? " soalnya .

"Sampai habis soalan yang nak tanya . Deal ? "

"Deal "

Zahra simpul senyum . Dia dengan teruja memalingkan badan menghadap Eiden .

"Okay , Zahra tanya dulu . First , umur Ian berapa ? "

"Dah agak , i am 26 this year baby " ujarnya perlahan . Jari Zahra tak dilarikan dari bibir .

"Yokeh , your turn " ujar Zahra .

Eiden memerhati jalan sambil berfikir soalan . Nak tanya apa ? Semua pasal Zahra dia dah tahu . Hey , lupa ? Dia ketua mafia disini . Setakat maklumat Zahra , celah gigi Mikael untuk godam .

"Ian takde soalan lah , sayang . Why not sayang je yang tanya , Ian jawab ? "

Zahra mengemam bibir sambil matanya naik melilau atap kereta .

"Emmmmmm . Okay ! Next , Ian kerja apa ? Ian ada berapa adik beradik ? Mummy dengan Daddy kerja apa ? Ian sambung study kat mana ? Ian ada banyak ex tak ? "

Eiden tergelak kecil . Nak aje dia kunyah budak tecik ni . Ingatkan satu soalan ini berdas-das .

Dia gigit kekura Zahra sebelum mengucup .

"First , i only have Ayden as my siblings . Bersyukur gila sorang je adik . Dibuatnya berderet adik perangai syaiton Ayden memang Ian tembak . Second , Mummy is a bussiness woman . Mummy ada syarikat sendiri . Baru-baruni alhamdulilah , mummy baru rasmikan pembukaan cawangan baru dekat Korea . Mummy dah ada banyak cawangan contohnya dekat US . Anak syarikat pertama dia . Sekarang Ayden yang urus "

Eiden tarik nafas . Dia kerling Zahra disisi yang seakan teruja . Dia ukir senyum tipis .

"Daddy also a bussinessman . Tapi Daddy buat bussiness perkapalan dan perhotelan . Tapi disebabkan Daddy yang sekarang banyak kali jatuh sakit , so Daddy serahkan jawatan CEO pada Ian . That's mean . Perkapalan dan perhotelan dalam tanggungjawab Ian . "

Zahra terus menjerit teruja . Tak sangka dia punyai mertua yang sangat hebat dalam kerjaya ! Walaupun mereka orang berada tapi mereka tak sombong dengan apa yang mereka ada .

Jauh sekali kedekut ! Memandangkan perkahwinan dia dan Eiden seratus peratus disponsor oleh mereka berdua .

"Wahh , nanti bolehlah Ian bawa Ara naik kapal berlayar tau ? Tau ?! Kita pergi berlayar Korea , China , bla bla bla "

Eiden menggeleng kecil mendengar beberapa buah negara yang Zahra senaraikan .

Sayang oit , apa kamu fikir itu kapal kereta ya ?

"Ian , Ian tak jawab lagi Ian sambung study mana and how many Ex Gf you have" .

Eiden ketap bibir . Ingatkan dah habis . Sumpah ! Kau tunggu Zahra , aku kunyah kau malam ni . Comel!!

"Ian further study US , Baby . Ex gf ? Tak ada , ex fianceè ada , Rose . Ex Wife insyallah tak akan pernah ada "

Zahra ukir senyum . Dia merangkul lengan Eiden erat . Dia cium pipi kiri Eiden sekilas .

"Ara nak jujur ni . Boleh ? " soalnya perlahan . Jari telunjuk runcingnya berlari di lengan mekar Eiden .

Rambut Zahra yamg sedang terlentok dilengannya dicium .

"Boleh sayang " ujarnya lembut . Okay author tergoda ! ( Siapa tergoda 🙋🙋 kita jumpa dekat padang 😏 - Zahra )

"Ara sayang Rian  . Sayang sangat . Jangan tanya bila Ara start sayang Rian sebab Ara pun tak tahu . Tapi apa yang Ara tahu , Ara bahagia sangat kahwin dengan Rian . Tak pernah menyesal . Sebesar zarah sekalipun ! " ujarnya ikhlas .

Dia pandang wajah Eiden yang kadang menumpukan pemanduan dan kadang mengerlingnya .

"Boleh Ian janji satu perkara ? " soalnya tanpa teragak . Eiden menganggukkan kepala . Hati dia sudah cukup berbunga dengan luahan hati Zahra tadi .

"Janji , jangan pernah berhenti cintakan Aisy Zahra . Sebab Aisy Zahra janji , Ara akan berusaha untuk jadi yang terbaik pernah Eiden Rian milikki " ujarnya lembut .

Eiden terus mencium pipi Zahra .

"Bukan setakat berjanji, Ian bersumpah . Hati ni tak akan pernah berhenti menyayangi bidadari hati dan syurga Ian . Kecuali bila jasad suda kaku dan roh ditarik pergi . Itu sumpah mati Ian "

Terus terang ,

Ian sayang Ara juga

Episode 9 ✔

Chill , masih terlalu awal untuk aksi 😉😂

His Baby Girl : My Last LoveWhere stories live. Discover now