4. Trick (Fail)

761 99 12
                                    

Vote dulu, gaes…

Pagi hari kembali menggambarkan suasana belahan dunia Asia Timur, tepatnya Korea Selatan.

Seharusnya seluruh umat menyambut itu dengan sukacita gembira bak Dora The Explorer. Namun kurasa itu tidak berlaku bagiku yang tak pernah suka menonton kartun tersebut. Entahlah, setiap duduk didepan televisi dengan acara itu aku selalu dibuat kesal, seakan-akan tokoh kartunnya tak memperdulikan petunjuk yang susah payah kuberikan pada mereka. Walau kuketuk layar televisi sekalipun, aku tetap diabaikan padahal petunjuk yang kuberikan benar adanya.

Persetan.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak? Apa kau sudah mengingat sesuatu?," tanyanya padaku yang diam tak meresponnya sejak awal ia mengoceh tak jelas.

"Kau sudah sarapan?"

"Ck! Bisakah kau diam? Aku sedang pusing sekarang!" decakku murka padanya yang terdengar seperti anak berkebutuhan khusus. Ah! Para malaikat kecil itu bahkan lebih baik darinya.

"Kau sakit?" ia bertanya dan dengan sengaja atau memang mencari kesempatan, telapak tangan putihnya ditempelkan ke dahiku. Tepat saat itu juga, bayangan-bayangan sialan itu menghampiri otak suciku. Seketika aku menangkis lengannya membuat ia tersentak.

"Jangan sentuh aku, keparat!" pekikku yang mengundang keterkejutan Yoongi, bahkan kakinya menginjak pedal rem begitu saja sampai kepalaku terhantuk di kaca mobil.

Terkutuklah engkau Min Yoon Gi bersama mobil keramatmu ini!

"Apa? K-keparat? Kau ini kenapa, huh?!" bentakan atau lebih tepatnya teriakan itu ia lontarkan padaku. Wajahnya terlihat merah padam saking kesalnya, mungkin. Asal ia tau, aku lebih merasa kesal disini.

"Kenapa tidak kau tanyakan saja pada dirimu sendiri?!" balasku akan nada tingginya persekian detik lalu. Terlihat persimpangan urat di kedua kening kami.

"Jadi kau menyalahkanku? Aku sudah berusaha sebaik mungkin padamu yang sebenarnya menjengjelkan!"

"Menjengkelkan?! Kau tidak pernah bercermin? Kau lebih menjengkelkan daripada apapun!

"Kenapa kau malah marah padaku?!Aku tidak berbuat suatu kesalahan apapun! Tapi kau malah mengabaikanku dan sekarang membentakku!"

"Aku muak padamu! Tidak bisakah kau melihat itu?! Berhentilah berlagak kau begitu dekat dengaku! Kau tidak tau apapun, kau tidak mengenalku sama sekali"

"Yenㅡ"

"Jangan menyebut namaku, sekkiya! Kau bilang kau kekasihku, tapi kau bahkan terdengar dekat dengan gadis lain. Apa kau pikir aku tidak waras untuk mempercayai setiap omonganmu?! Hah! Ini menggelikan! Bagaimana bisa kau menyebut dirimu priㅡ"

"Kau marah karena itu?" pertanyaan skakmat dilontarkan olehnya. Aku tak tau apa yang terjadi padaku. Sesuatu pasti telah merasukiku, mengapa aku begini? Oh Tuhan! Putar ulangkanlah waktu untuk anakmu ini.

"... tidak. Aku sedang PMS hari ini, jadi mungkin aku sedikit sensitif pada hal yang bahkan tak kuketahui dengan pasti. Jalankan mobilnya, aku bisa terlambat Yoongi-ssi" ujarku berusaha bersikap senormal dan selembut mungkin.

Buatlah dirimu amnesia sekarang juga, Min Yoon Gi!

Sialan! Untuk apa senyun manis itu?! Setelah ini aku harus mengantarkan diriku ke Rumah Sakit Holy Shit, kurasa aku terkena diabetes.

~•~

Langkah riang nan gembira terlantun begitu saja seperti seorang tokoh kartun yang menjadi panutan imajinasi Taehyung, sebut saja Spongebob Squarepants yang siap menuju tempat kerjanya; ya, mungkin Yoongi terlihat seperti itu sekarang.
Senyum manis nan menawan ia tebarkan pada seluruh karyawan agensi yang berlalu lalang. Tak ayal, hal itu membuat semua orang heran, pasalnya selama ini senyum adalah hal yang mustahil, bahkan ada yang beranggapan 'senyuman seperti itu dilontarkan oleh Min Yoon Gi? Apa dunia sudah mendekati kiamat?'.

Sequel: Dream✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang