Didalam mobil sampai dibandara, dan sampai dipesawatpun Min Joon dan Ayahnya tidak ada yang membuka pembicaraan. Sangat krr.. krr.. krr.. Hening sekali pastinya, dan juga membosankan.
Sampai DiBusan mereka menuju Apartemen milik Ayahnya, dan istirahat.
# # #
Pagi ini dirumah sangat sepi, hanya tinggal Min Gyun dan Min Hyuk.
Selama Ayah dan Min Joon pergi kini Min Gyun semakin bebas berkencan dengan banyak wanita. Sedangkan Min Hyuk masih sama saja, dia menghabiskan waktu sehariannya dengan Ngegame dikamar setelah Joging.Malam nanti Min Gyun akan mengadakan pesta bersama teman-temannya, dan kebanyakan para wanita yang dia kenal lewat MedSos ataupun disekolah.
Min Hyuk:
"Ini rumah, bukan club malam!"Min Gyun:
"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin berpesta semalaman saja. Kau juga bisa ikut."Min Hyuk:
"Ciih.. Ikut pesta?! Lebih baik Aku bermain game semalaman."Min Gyun:
"Bermain game semalaman! Terserah kau saja."Min Hyuk:
"Aku tidak suka kalau kau mengadakan pesta dirumah. Sewa saja gedung sekalian untuk acara pestamu! Yang penting tidak ada dirumah ini."Min Gyun:
"Aku mengadakannya di taman bawah kok.. Jadi tidak akan mengganggumu kan?"Min Hyuk:
"Tetap saja Aku tidak setuju! Aku tidak suka!" menuju kamarnya, dan menutup pintu dengan keras.Min Gyun:
"Dasar Adik bodoh, diajak pesta tidak mau. Ya terserah saja... Tapi nanti malam tetap akan ada pesta disini." tersenyum sinis.*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Dirumah sakit Nam Seul sedang disuapi oleh Hansool sahabatnya, tapi Nam Seul sudah menganggapnya seperti kakaknya. Karena mereka tinggal bersama sejak kecil dipanti Asuhan.
Nam Seul:
"Aku sudah merepotkan. Aku ingin segera pulang."Hansool:
"Kau akan pulang besok pagi.. Kata Dokter kau tidak boleh melakukan pekerjaan yang berat-berat dulu untuk sementara ini."Nam Seul:
"Besok yah.. Aku sudah tidak betah dengan bau obat-obatan yang ada dirumah sakit.. Membuatku ingin mual rasanya." tertawa kecil.Hansool:
"Kau selalu berkata seperti itu jika sedang berada dirumah sakit. Hh..""Took.. Took.. Took.." ada yang mengetuk pintu. Hansool membukakan pintunya.
Hansool:
"Hmm.. Sudah kuduga kau pasti akan datang."Nam Seul:
"Saeron?.."Saeron:
"Ya tentu Aku datang, Aku sangat mengkhawatirkanmu. Bagaimana keadaanmu sekarang?"Nam Seul:
"Sudah lebih baik, Aku besok juga sudah bisa pulang."Saeron:
"Oh ya apa kau tahu??... Ada berita yang membuatku gembira :')) ."Hansool:
"Jangan dibicarakan jika tidak penting." -__-Saeron:
"Sst.. Diam dulu, biarkan Aku bicara..... Kalian tahu? Kelas 1-1 dan kelas 1-2 akan digabung jadi satu kelas. Karena insident kebakaran waktu itu membuat sebagian gedung disekolah hangus terbakar. Jadi untuk sementara kelas akan digabung."Hansool:
"Apa?! Kenapa begitu??... Pasti nanti tidak akan seru."Saeron:
"Kenapa?"Hansool:
"Kalian tahukan kelas 1-1 itu kelasnya orang-orang pintar?! Dan kebanyakan siswanya memiliki sifat yang sangat dingin. Pasti nanti akan canggung."Nam Seul:
"Lalu bagaimana denganku?.. Pasti aku akan istirahat dulu dari kelas renang untuk sementara ini sampai kakiku sembuh 100%. Padahal Aku ingin ikut seleski Renang untuk Olimpiade Bulan ini. Sayang sekali :'( ."# # #
Min Joon P.O.V
Yah untuk dua hari kedepan Aku tinggal DiBusan untuk mengamati proyek milik Ayahku. Memang tidak nyaman, Aku merasa sangat canggung. Bahkan mengobrol dengan Ayahku saja tidak pernah. Dan kali ini harus berhadapan selama dua hari.
Untuk hari pertama ini kami mengunjungi proyek yang tengah digarap untuk dijadikan sebuah Apartemen. Sebenarnya Aku juga tidak tahu tujuanku kesini untuk apa. Setahuku Ayah mengajakku kesini. Yah.. Paling-paling Aku tinggal menjalankan apa yang Ayahku minta.
Pagi ini Kami dan rekan Ayahku sedang sarapan bersama sebelum menuju proyek.
"Pak Presdir? Itu Anak anda?" kata seorang wanita paruh baya itu sambil menunjukku. Akupun membalasnya dengan senyuman.
"Iya, dia Anakku yang paling Dewasa." jawab Ayahku sambil tertawa agar suasana tidak krr..krr..krr..
"Kudengar Anak anda kembar tiga." sahut wanita tadi. "Mereka tampan-tampan seperti anda yah.." tambahnya lagi.
"Aku rasa lebih tampan anak-anakku, karena Aku sudah tua sekarang, hh.."
"Anda bisa saja."
*
*
*
*
*Sekitar pukul 11.00 kita baru berangkat menuju proyek. Disana kami mengamati semuanya, mulai dari para pekerja, bentuk bangunan dan sampai desain Apartemen yang akan dibuat.
"Jika dilihat, Aku ingin menambahkan sedikit sebuah taman didekat Apartemen sebelah barat." kata Rekan Ayah.
"Tapi tempat ini sudah direncanakan untuk kolam renang, dan jika diberi taman Apartemen akan terlihat sempit nanti." sanggah sang Arsitektur.
"Hah.. Sedang apa Aku ini? Seperti orang yang tidak berguna." batinku dalam hati. Aku berjalan keluar dari proyek dan menunggu diluar. Rupanya mereka melakukan pengamatan itu dengan sangat ketat, Apa itu yang dimaksud dengan seorang yang bekerja Profesional? Aku menunggu mereka sampai malam, Aku sampai tertidur di kursi depan.
"Permisi?" ada yang menepuk-nepuk pundakku. "Bangun."
Aku mulai membuka mataku dan menguceknya sampai pengelihatanku tidak kabur lagi karena baru saja bangun tidur.
"Tuan?.. Semua pekerja yang ada disini sudah pulang. Tuan tidak pulang juga?" kata seorang pria yang berpakaian sangat kotor dan memakai topi pelindung kepala. Sepertinya dia pekerja disini..
"Tuan?" Panggilnya lagi."Iya.. Aku juga akan pulang sekarang. Terimakasih sudah membangunkanku." ucapku sembari menundukkan kepala, karena Aku tahu pria itu lebih tua dariku, setelah itu Aku menuju mobil dan kembali Ke apartemen untuk istirahat.
"Hah.. Kenapa Ayah tidak membangunkanku tadi?" (...)
*
*
*
*
*DiApartemen Aku Lihat Ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya, memang selalu begitu. Dia bahkan tidak tidur karena pekerjaannya yang sangat banyak. Dia menanggung dan mengurusi kita sendirian sejak 3 tahun yang lalu. Setelah Ibuku meninggal karena sakit keras yang dideritanya, Ayah yang menggantikan peran sebagai seorang ibu.
Tapi satu tahun terakhir ini Ayah sudah sangat berbeda, bukan apa-apa Aku tahu dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Itu juga dia lakukan untuk kita, dia sudah bertanggung jawab sebagai seorang Ayah... Bagaimana jika setelah kepergian ibu malah membuat Ayah putus asa. Pasti nasib kami akan lebih buruk lagi, Aku tahu jika berada diposisi Ayah saat itu juga sangat berat. Dia ditinggal oleh orang yang sangat dia sayangi untuk selamanya. Ayahku... Dia sangat hebat :'))
"Uuuaaaa.... Aku sudah sangat mengantuk." ucapku sambil menutup mulutku dan menuju kamar untuk beristirahat.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER
RandomBROTHER... "Jangan katakan itu lagi! Wajah kita memang sama, tapi sifatku sangat berbeda dari kalian." kata Min Hyuk dengan sedikit emosi. . . Bagaiman jika ada tiga saudara Kembar(?) Mereka sangat tampan dan juga memiliki karekter yang berbeda-beda...