Fiveteen (15)

6 1 0
                                    

Sepulang sekolah Aku langsung latihan renang dengan semangat, karena olimpiadenya tinggal menghitung hari, dan aku juga sudah jarang masuk latihan.

Cukup lama aku berada di air, aku pergi ketepian dan duduk dipinggir kolam.

"Joon-hyung?" Min Gyun menepuk pundakku dari belakang. "Latihan terus, memangnya kau ini kepilih seleksi?" tambahnya.

"Apa salahnya kalau aku latihan? Inikan juga untukku sendiri, aku juga yang untung."😑

"Tidak ko hanya bercanda, serius sekali."

"Rapi sekali? Pasti dari pergi berkencan, dengan berapa wanita malam ini?"

"Enak saja kalau bicara😑! Aku memang belum bisa menetapkan pilihanku pada satu wanita, tapi aku juga tidak sejahat itu."

"Biasanya juga begitukan? Sehari bisa kencan dengan 5 wanita yang berbeda, Aku sangat bangga dengan keahlianmu dalam kencan buta wkwk."

"Siapa yang kencan buta? Aku hanya pergi makan, nonton dan membelanjakan mereka, hanya itu saja."

"Pantas saja kau yang paling boros. Ya! Apa kau tahu Min Gyun?! Dari jatah bulanan yang diberikan Ayah padaku, kau yang paling banyak memakai uangnya. Kalau sampai kebiasaanmu ini tidak segera kau hilangkan. Jatah uangmu yang akan Aku hilangkan! Enak saja menghambur-hamburkan uang."

"Apa?! Kenapa bisa begitu?.. Kau ini sebenarnya iri ya karena tidak bisa berkencan dengan wanita? Bilang saja. Dari dulu Aku tidak pernah mendengar Min Joon berkencan dengan seorang wanita, mungkin kalau ada itu hanyalah Hoax. Iyakan Hyung?"😆

"Apa untungnya juga berkencan? Menghabiskan uang saja. Kita itu harus hemat, tahu tidak?"

"Eleh.. Hemat atau pelit?"😏

.
.
.

"Hyung-aa?!" teriak Min Hyuk dari dalam rumah sambil membawa lima kotak makanan yang baru dia pesan. "Kita makan malam." tambahnya.

"Waaa... Banyak sekali?" tanyaku.

"Huuh tidak hemat." kata Min Gyun.

"Kenapa memangnya?" tanya Min Hyuk.

"Masih mending uangnya untuk beli makanan, bisa bermanfaat buat perut kenyang, daripada uangnya untuk berkencan(?!)" sindirku hh..

"Iya deh mendingan Aku diem." ucap Min Gyun sambil melahap makanan.

Jarang sekali kita bisa makan bersama, dan Aku sangat senang dengan hal ini, Aku harap juga bisa dengan Ayah Ibu.😢

.
.
.
.
.

Usai makan Aku menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan istirahat. Tapi sebelum tidur ada yang mengganjal difikiranku.
"Wanita itu.. Wanita yang Aku tabrak waktu itu, bagaimana dia sekarang?... Uhmm.. Kim Nam Seul ya... Dia satu kelas denganku tapi Aku tidak pernah melihatnya ada dikelas, apa dia selalu istirahat di Aula Kesehatan?.. Pantas saja wanita itu ada disana kemarin. Mungkin Aku harus kepanti besok, Aku harus tepati janjiku, laki-laki macam apa Aku ini tidak bisa menepati janjinya sendiri. Aku merasa bersalah, Aku harus mengakuinya besok."

.
.
.



BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang