Twenty Two (22)

5 2 0
                                    

(Didalam Mobil)

"Uhmm.. Min Joon? Kenapa kau ada disini?" tanya Nam Seul. Namun Min Joon hanya tersenyum sambil fokus menyetir mobil.
"Min Joon? Apa kau tidak mendengar apa yang Aku katakan?"

"Emm.. Aku mendengarnya."

"Lalu kenapa kau tidak menjawabnya?"

"Kau ingin tahu?" tanya Min Joon meyakinkan. Nam Seul menganggukkan kepalanya.
"Uhmm.. Aku terfikir sesuatu yang membuatku tidak bisa tidur dengan tenang malam ini. Saat terbangun Aku mendapat telfon dari Hansool, dia bilang kau belum kembali kerumah." Min Joon menjelaskan.

"Kenapa kau tahu kalau Aku masih berada disekolah?" Nam Seul kembali bertanya.

"Kau ini terus saja bertanya yah." kata Min Joon sedikit geram.

"Uhmm.. Maaf." Nam Seul tersenyum seperti kuda.

.
.
.

Min Joon berhenti didepan kedai kopi, dan turun dari mobil.

"Tunggu sebentar." katanya sebelum meninggalkan Nam Seul didalam mobil.

Nam Seul juga ikut keluar dan menunggu didepan mobil.
Tak lama Min Joon datang dengan membawa 2 cup kopi yang masih panas dan memberikannya pada Nam Seul.
"Ini akan sedikit mengurangi rasa dinginmu."

"Terimakasih." Nam Seul menerima kopi dari Min Joon.







Mereka duduk bersebelahan di kursi yang ada dipinggir jalan.

"Aku.. Tidak pernah merasa sebahagia ini." ucap Min Joon sambil menatap ke arah bulan.

"Kenapa?" tanya Nam Seul.

"Semenjak Ibuku meninggal, Aku tidak pernah lagi melihat bulan dimataku."

"Ibumu sudah meninggal?.. Maaf."

"Ya, Ibuku meninggal sejak 3 tahun lalu. Aku dan kedua saudaraku tidak hanya sedih, tapi ingin sekali menemani Ibu disana setiap saat, tapi itu tidak mungkin. Hh.. Kenapa Aku malah curhat padamu." Min Joon tertawa untuk menutupi kesedihannya.

"Tidak apa-apa, kau bisa menjadikanku teman curhatmu jika kau mau.. Aku akan selalu mendengarkan semua yang kau ceritakan padaku. Aku juga  sangat senang jika ada yang suka berbagi pengalamannya padaku."

"Aku sangat senang sekarang." Min Joon tersenyum dan melihat Nam Seul yang sedang menangkap daun-daun  berguguran.
"Terimakasih :')) .. Aku sekarang menjadi lebih berani lagi untuk terbuka kepada orang lain. Aku juga berharap, semoga kejadian yang lalu tidak akan terulang lagi, Aku sangat percaya padamu Pelangiku." batinnya dalam hati.

.
.
.

BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang