episode 15

923 54 6
                                        

Baadi 07.00 pm

Swara, nenek shoba dan sharmista telah selesai makan malam. Setelah itu mereka dan juga chotu berkumpul di ruang keluarga, saling berbicang dam bercengkerama.

Swara merasa lebih tenang. Ia tersenyum menatap ibu, nenek dan adiknya. Sejenak ia merasa beban fikirannya hilang  sama sekali dengan berkumpul bersama kluarga yang sangat ia cintai. Ditambah lagi dengan kehadiran adik kecilnya yang lucu. Membuat swara tidak hanya merasa menjadi kakak tetapi juga merasa menjadi seorang ibu.

 Membuat swara tidak hanya merasa menjadi kakak tetapi juga merasa menjadi seorang ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Tidak terasa waktu sudah semakin malam Mereka terus saja berbincang dan bercengkerama. Apalagi nenek shoba yang suka menceritakan hal hal lucu membuat swara tidak henti hentinya tertawa. Juga melihat chotu yang tingkahnya sangat lucu membuat swara seperti tidak ingat dengan kesedihan yang dia alami.

Tiba tiba swara merasakan sesuatu. Ia sangat ingin memakan puchka. Makanan kesukaannya. Ia juga ingat sanskar pernah membuatkan untuknya dan makan bersamanya.

 Ia juga ingat sanskar pernah membuatkan untuknya dan makan bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika hal ini membuat raut wajah swara berubah drastis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika hal ini membuat raut wajah swara berubah drastis. Dadanya merasa sesak. Ingin sekali rasanya swara mengeluarkan amarahnya. Tapi  swara mencoba menahannya. Swara terdiam beberapa saat. Ia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.

swara memutuskan untuk tidak memikirkannya saat ini. Saat ini Rasa ingin menyantap puchka lebih kuat dari pada sakit hati nya. Swara merasakan Air liur mengalir dari bawah lidahnya membayangkan sepiring puchka lezat dihadapannya.

CINTA TAK AKAN SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang