Keesokan harinya..
Rumah Maheswari 10.00am
Seperti biasanya. Pagi hari swara disibukkan dengan mengurus laks. Walau swara masih merasa kesal dengan laks tetapi swara ingat akan kata kata ragini semalam di telepon. Dia sangat menunggu kesembuhan laks. Swara berusaha keras sebisa mungkin bersikap seperti biasa pada laks.
Swara juga ingat akan janjinya pada ragini, untuk segera berbicara pada sanskar. Swara berfikir untuk melakukannya hari ini sepulang sanskar bekerja. Pagi tadi saat sanskar berangkat swara masih bersikap acuh tak acuh padanya. Begitupun dengan sanskar yang terbiasa dengan sikap swara yang acuh padanya belakangan ini.
****
Kantor sanskar. 10.15am
Seorang wanita berpakaian minidress hitam dengan belahan samping paha tinggi dan kancing terbuka hampir di dekat buah dadanya yang padat terlihat membawa secangkir kopi ditangannya hendak memasuki ruangan sanskar.
"Tuan. Aku buatkan kopi untukmu.."
"Terimakasih ayesha. Kau selalu saja membuatkan kopi untuk ku." Jawab sanskar yang matanya terus saja tertuju pada komputer dan berkas berkas di mejanya.
Ayesha memberikan kopi itu ke sanskar.
Sanskar mengambilnya dari tangan ayesha lalu menyeruputnya.
"Mmm Enak... Kau baik sekali Ayesha. Seperti istriku, dia juga sering membuatkan ku kopi. Tapi akhir akhir ini spertinya dia sedang kerepotan"
"Ya.. itu karena aku ingin menggantikan istrimu" celetuk ayesha pelan.
Uhuukkkk..
Sanskar sontak terbatuk dan segera menaruh kopinya dimeja.
"Apa yang kau katakan ?" Tanya sanskar memperjelas.
"Tidak ada tuan.. aku hanya berkata. Jika dikantor aku yang menggantikan istrimu untuk membuat kopi"
Sanskar mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya..
"Kau bisa tinggalkan ruangan ku dan kembali ke mejamu" perintah sanskar
"Mmm.. tuan. Kapan kau bisa mengunjungi rumahku dan bertemu dengan ibuku ? Dia sangat mengagumi mu. dan ingin sekali bertemu dengan mu. Ibuku ingin sekali mengucapkan terimakasih padamu karena kau sudah menjadikan ku pegawaimu" ucap Ayesha.
Dan tentu saja ingin menjadikanmu menantunya. Batin Ayesha.
Ayesha tersenyum di sudut bibirnya.
"Aku tidak bisa Ayesha. Maafkan aku. Pekerjaanku sangat menumpuk." Jawab sanskar sambil terus menggerakkan jemari nya di papan ketik dan matanya fokus kepada layar monitor.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK AKAN SALAH
FantasíaCerita ini lanjutan dr swaragini di antv. Pemeran dan tempat smuanya sama seperti aslinya. Kisah ini menceritakan tetang melawan ego, berkorban dn mengalah demi orang yg kita cintai untuk mmbuatnya bahagia