Rima
Bibi Jeon sudah sedikit lebih tenang begitu aku bilang Jungkook sebentar lagi akan pulang. Jadi dia tidur. Sayangnya aku tidak bisa tidur karena aku berbohong.
Jungkook sedang tidak dalam perjalanan kemari. Aku bahkan tidak tahu dia kemana. Tidak ada kabar. Pesan, telepon, semua diabaikan. Aku jadi agak khawatir. Perkataan Namjoon mungkin ada benarnya.
“Merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Jungkook?”
Aku tidak ingin memikirkannya, tapi aku melakukan persis kebalikannya. Sudah jam 10, dan Jungkook belum ada di rumah. Padahal biasanya dia selalu pulang jam 7, sengaja pulang cepat untuk makan malam bersama di rumah.
Tapi 3 bulan ini sesuatu berbeda. Jungkook berbeda. Hubungan kami berbeda.
Aku benci berprasangka, karena itu berarti menduga sesuatu yang bahkan tidak memiliki kejelasan. Sama sekali tidak ada niatku untuk memikirkan hal aneh soal Jungkook, karena bagiku dia baik, dia sempurna di balik semua kekurangan yang dia tunjukkan kepadaku. Aku menyayanginya.
“Rima.”
Aku menoleh, mendapati Bibi Jeon terbangun dari tidurnya. Bibi Jeon bergerak dalam posisi berbaringnya, memegang tanganku.
“Jungkook belum pulang ya?” tanyanya lembut. Aku tidak menjawab, namun dia tersenyum. Dia pasti sudah tahu jawabannya. Namun kendati menanyai Jungkook, dia justru bangun, meluruskan punggungnya kemudian memelukku.
“Sayang, apapun yang kau pikirkan, percayalah pada Jungkook. Oke?”
Aku hanya mengangguk, membiarkan kehangatan pelukan Bibi Jeon menyelimuti selagi kepalaku bersandar pada pundaknya.
Aku ingin sekali percaya. Sangat ingin. Tapi belakangan ini rasanya susah sekali. Terutama ketika mendapati kemeja Jungkook dengan bekas lipstick.
Sayang sekali aku tidak pernah pakai lipstick.
*
Taehyung
“Kau di mana saat kejadian?”
“Di kamar.”
“Apa yang kau lakukan?”
“Mengecek mail di ponsel, tidur. Hanya itu.”
Namjoon mencatat sesuatu dari buku yang ada di depannya, sementara aku berusaha untuk tetap santai. Ini pertama kalinya aku masuk ke kantor polisi, ditanyai seakan aku ini tersangka. Dan tatapan si laki-laki pucat di samping Namjoon membuatku ngeri sendiri. Benar-benar tatapan yang mengintimidasi.
“Kau tahu kenapa kau ada di sini?” Namjoon kembali bertanya, mengangkat dagunya, menatapku.
“Karena... aku dicurigai?” Jawabanku justru lebih mirip seperti pertanyaan ketimbang pernyataan. Namjoon menggeleng kecil, namun tersenyum.
“Kau hanya saksi, Tae,” balasnya sembari menyunggingkan senyum. Awalnya kupikir aku bisa bernapas lega. Tapi tiba-tiba dia menyodorkan bukunya, menyuruhku mengalihkan perhatian ke selembar kertas yang lebih mirip seperti salinan komunikasi via pesan. Ada nomor Hoseok di situ.
JH: Tadinya aku berniat menanyai mereka semua.
DN: Menanyai apa?
JH: Ya ampun. Kau tidak tahu?
DN: Aku bukan tukang gosip. Oke? Beda denganmu. Jadi lebih baik kau jelaskan.
JH: Man, mereka bermasalah.
Ingin rasanya aku tertawa. Sifat Hoseok dari dulu belum berubah. Sejak dulu, dia orang pertama yang tahu berbagai banyak berita. Entah bagaimana caranya, aku tidak tahu. Tapi dia dinobatkan sebagai mulut burung di angkatan kami.
Awalnya kupikir ini hanyalah sebuah lelucon atau kejahilan Hoseok. Entah siapa DN itu. Tapi begitu membaca pesan Hoseok, aku tahu dia serius. Dan keseriusannya mungkin menghancurkan kami. Dan aku masuk dalam hitungan ‘kami’ itu.
JH: Jeon Jungkook. Ya ampun, dia sudah mau menikah. Sayang sekali dia jadi agak tamak. Nampaknya satu tidak cukup.
JH: Ada sesuatu yang salah dengan seksualitas Jimin. Dan Yoongi itu pembunuh.
JH: Dan Taehyung yang menghancurkan pernikahan Jaehyun, soal video itu. Aku harus mengatakan ini di acara reuni. Jaehyun dan Sena harus tahu kebenarannya. Mau bantu aku, Niel?
Aku masih belum bisa mencerna semua, otakku campur aduk. Namun seolah tak cukup, Namjoon membuat kebingunganku bertambah dengan bilang, “Kim Taehyung, kau ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Jung Hoseok.” []
*
Arata's Noteu:
So, file 1 ended here. Next pindah ke file berikutnya ya~ Udah punya nama yang kalian curigain? 🙆
Anw, setuju ndak kalau aku bikin cerita family-romance-mistery yang latarnya barista?
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Up and Down ♤ (✓)
FanfictionMalam itu seharusnya hanya ada acara reuni. Tidak lebih. Jelas sekali pembunuhan Jung Hoseok tidak masuk dalam daftar Malam itu, semuanya berubah. Dan hanya ada dua pilihan bagi ke empat sahabat lama yang akhirnya bertemu lagi. Membiarkan hidup mer...