Jungkook
Kook, kau harus segera ke sini. Rima tertabrak.
Jimin sent a location.
Ikuti saja itu. Aku dan beberapa orang yang lain masih mencoba memberi pertolongan dan memanggil ambulans.
Keningku mengerut karena pesan dari Jimin. Apa yang terjadi pada Rima?
Jangan salahkan aku yang tidak bisa menahan rasa panik. Sejak kemarin aku memang tidak bisa menghubungi Rima. Atau, oke, mungkin aku yang kurang berniat untuk menghubunginya.
Tapi kecelakaan... Serius?
Begitu membaca pesan dari Jimin dan membuka lokasi yang dia berikan, aku buru-buru pamit pada Taerin dan memberitahu aku ingin memeriksa keadaan Rima terlebih dulu. Dia menyuruhku untuk bergegas, dan itulah yang kulakukan.
Jalannya tak jauh dari cafe yang aku dan Taerin datangi, dan itu membuatku sedikit lega. Namun tetap saja, panik ini masih ada. Aku tidak ingin sesuatu terjadi pada Rima. Benar-benar tidak ingin.
Sebelumnya kami pernah memainkan permainan seperti ini. Rima yang hilang kabar dan dia tiba-tiba muncul dengan kue dan lilin, atau sebuah pelukan dan ciuman manis. Biasanya dia melakukan itu sebelum hari jadi kami.
Tunggu dulu. Kapan hari jadi kami? Besok?
Aku bisa saja menghentikkan mobil dan menelepon Rima lagi, atau kembali menghubungi Jimin untuk mengorek informasi. Tidak biasanya Rima meminta seseorang bekerja sama untuk rencananya kecuali pada Ibu. Kenapa dia minta tolong pada Jimin?
Hasrat untuk tertawa muncul, yang sebenarnya lebih mirip seperti mengejek diri sendiri. Aku memang kurang ajar. Rima menyiapkan semua ini dan aku justru bersenang-senang dengan wanita lain.
Salah, tentu saja. Aku tahu. Tapi sungguh, aku tidak bisa berhenti. Kehadiran Taerin memberi kesan yang berbeda. Ada sesuatu yang tidak bisa kudapatkan ketika bersama dengan Rima, dan Taerin memberikan itu padaku.
Aku tidak akan membenarkan diri. Itu memang benar. Hoseok memang benar. Tapi dia tidak seharusnya membongkar kedok itu begitu saja.
Lagipula, bukan hanya aku yang kotor di sini, kan?
Nampaknya hanya butuh beberapa menit untuk mencapai lokasi yang Jimin berikan. Jalanannya melintasi hutan, dan di sini benar-benar sepi. Kalau dipikirkan baik-baik, lokasi seperti ini jelas sekali rawan kecelakaan.
Rima, tolong katakan padaku ini hanya pura-pura belaka.
Aku hanya butuh kau bilang padaku bahwa kau baik-baik saja. Sungguh.
Selagi menyetir, aku merogoh saku untuk menghubungi Rima. Hanya sekadar nada sambung yang baru terdengar. Ketika mendengar suara operator ada di ujung sana, aku hanya bisa menggeram. Tidak baik. Ini bisa membuatku benar-benar panik.
Aku mencoba untuk menghubungi Rima sekali lagi, hanya saja sesuatu terasa begitu silau. Ada mobil yang melaju dengan cepat dari arah yang berlawanan denganku.
Orang itu gila ya? Dia pikir mobil itu bombom car di taman bermain?
Tanganku segera memutar stir mobil untuk membawa mobil kepinggir jalan, dan aku yakin sudah memutar stir ke arah yang benar. Hanya saja itu yang terakhir aku lakukan, yang aku ingat dengan pasti.
Aku belum pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. Kecuali saat ini. Yang kuingat terakhir, ada nyeri luar biasa begitu kepala menghantam stir mobil. Dorongannya terasa begitu kuat. Dan hanya itu saja.
Karena setelahnya, semua terasa gelap. Rasa nyeri ini seakan menelanku bulat-bulat dan masuk ke dalam dunia baru.
*
BERITA TERKINI
Seorang gadis berinisal KRM segera dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan tergeletak dengan kondisi mengenaskan. Diduga tulang-tulang patah dan kehabisan banyak darah. Korban diduga menjadi tabrak lari.
Sementara itu, tersangka, JJK, ditemukan tidak sadar diri di dalam mobil, dengan keadaan mobil yang parah. Diduga tersangka sempat berusaha melarikan diri hingga menabrak mobil saksi, Park Jimin.
“Saya sendiri terkejut. Tersangka itu teman saya,” tutur Park Jimin saat diwawancari sore itu. “Keadan jalan memang sepi, jadi mungkin dia berpikir bisa kabur.” Selain itu saksi juga menuturkan bahwa korban merupakan kekasih dari tersangka.
Kasus ini masih ditangani oleh pihak berwajib, dengan korban dan pelaku yang masih dirawat di RS Nasional Seoul.
...
...*
Jimin
Setidaknya aku bisa lega sekarang.
Beberapa masalah akan selesai secara perlahan mulai saat ini. []
*
END
*
Arata’s Noteu:
Sebenarnya dari awal aku sama sekali nggak berniat nyelesain cerita ini dengan happy ending. Welcome to the real world, peeps. Happy ending itu mitos *mendadak apatis*
Dan karena cerita ini cuman 3 file, jadi aku akhirin sampai di sini dulu. Masih banyak pertanyaan yang belum kejawab memang, jadi aku berencana bikin season 2, biar dilepas jadi new file gitchu. Dan mungkin genrenya bakal sedikit beda dari yang ini. Tapi aku nggak bisa janji kapan, jadi kalian coba aja tebak tebak sendiri gimana. Doain secepatnya ya hehe.
Selama perjalanan cerita ini, boleh dong cerita pendapat kalian dan kesannya sama cerita ini?
Dan, apa yang kalian harapin dari season 2 nanti?
Thanks a lot for your participation until the end of this journey. See you on the next journey soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Up and Down ♤ (✓)
FanfictionMalam itu seharusnya hanya ada acara reuni. Tidak lebih. Jelas sekali pembunuhan Jung Hoseok tidak masuk dalam daftar Malam itu, semuanya berubah. Dan hanya ada dua pilihan bagi ke empat sahabat lama yang akhirnya bertemu lagi. Membiarkan hidup mer...