MELAMAR

4.9K 142 22
                                    

Pagi ini Alvin mengajak Via jalan-jalan keliling kompleks perumahan dengan sepeda ontel katanya sih supaya romantis sambil nikmatin udara pagi yang seger.

Via terlihat senang, sebelumnya Alvin tak pernah se romantis ini malahan dia selalu buat Via ilfeel sama tingkahnya yang nggak bisa dijelasin sama akal sehat. Menurut Via hari ini Alvin beda, iya beda, dan Via suka itu.

Alvin menghentikan sepedanya di dekat sekolah dasar saat itu banyak anak sekolah yang berlalu lalang melewatinya, ada yang berjalan bersama teman-temannya ada juga yang diantar mamanya.

"Kenapa berhenti disini?" tanya Via.

"Nanti kalau aku punya anak mau aku sekolahin disini. Biar deket sama rumah" ucap Alvin.

"Anak kamu? Anak kamu sama siapa?" tanya Via.

"Anak aku sama gadis yang aku bonceng sekarang" ucap Alvin setelah itu dia langsung mengayuh sepedanya kembali.

Via tersenyum malu setelah mendengar ucapan Alvin, semburat merah terlihat begitu jelas di pipinya. Dua benar-benar bahagia telah mengenal seorang Alvin.

***

Dua insan yang baru saja dua minggu yang lalu balikan itu sepertinya sekarang sedang dilanda masalah lagi. Terlihat dari ceweknya yang sedari tadi hanya diam dan merengut sedangkan cowoknya seperti berusaha meyakinkan si cewek.

"Nah? Deb, Shilla kenapa?" tanya Gabriel saat dia melihat adiknya merengut.

"Aku juga bingung bang" ucap Debo.

"Sayang, kamu kenapa sih?" tanya Debo, Shilla tak menjawab.

"Aku punya salah?" tanya Debo lagi, dan Shilla tak menjawab.

Debo terus bertanya dan tak satu pun dari pertanyaan Debo dijawab oleh Shilla.

"Ya udah bang, aku pamit. Kayaknya Shilla butuh sendiri" pamit Debo, Gabriel mengangguk.

"Hati-hati ya, yang sabar hadepin Shilla. Dia emang gitu suka marah tanpa alasan" ucap Debo.

"Semua cowok emang nggak peka!!" Shilla berteriak saat Debo baru maju beberapa langkah.

"Mau kamu itu apa sih Shilla!" tanya Debo dia mulai tidak tahan dengan tingkah Shilla yang menurutnya terlalu kekanak-kanakan.

"Aku maunya kamu itu selalu ada buat aku, aku mau disayang sama kamu. Kalau bisa aku mau kamu itu kayak Dilan atau mungkin Nathan. Selama kita pacaran kamu nggak pernah romantis sama aku, kamu nggak pernah ngungkapin rasa cinta kamu ke aku. Apa jangan-jangan kamu sebenernya udah nggak cinta sama aku? Atau kamu nggak pernah cinta sama aku?" ucap Shilla, dia mengungkapkan apa yang selama ini dia inginkan.

Debo berjalan menghampiri Shilla, dia berlutut tepat di depan Shilla dan menggenggam tangan gadis itu penuh kehangatan dan menatapnya penuh kelembutan.

"Aku memang bukan cowok yang romantis Shill. Aku bukan Dilan yang jago ngerayu Milea dengan gombalan-gombalannya, aku bukan Nathan si cowok beringas yang bisa naklukin hati Salma dengan segala tingkahnya. Aku ya aku, kamu nggak bisa nuntut aku menjadi seperti mereka atau yang lainnya. Nggak semua rasa bisa diungkapin dengan kata manis rayuan gombal, karena bagiku mengungkapkan rasa cinta, sayang, dan sebagainya bukan lewat lisan, tapi tindakan. Aku memang nggak se romantis cowok di luaran sana, tapi aku tahu bagaimana cara membuat mu bahagia. Dan aku punya cara tersendiri untuk itu, jadi jangan pernah menuntut ku untuk menjadi seperti mereka, karena aku bukan mereka" ucap Debo, dia berusaha meyakinkan Shilla bahwa dia mencintainya hanya cara mengungkapkannya saja yang berbeda.

Mata Shilla terlihat berair, dia tidak tahu harus berkata apa. Dia mengakui dia salah, tak seharusnya dia mebanding-bandingkan Debo dengan cowok lain.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang