PENYESALAN

10.8K 273 32
                                        

Pada akhirnya kau kembali
Bertekuk lutut menangis dihadapan ku
Berteriak kata cinta didepan ku
Pada akhirnya kau sadar akan kesalahan mu
Tapi maaf, aku sudah terlampau lelah dan memilih untuk berhenti

Pernikahan Rio dan Agni sudah genap satu bulan, dan kini saatnya Agni untuk melaksanakan aksinya, ia tak betah jika harus berlama-lama dengan Rio. Agni kini berada di dapur ia membuatkan suaminya itu secangkir green tea spesial. Agni mengeluarkan bungkusan dari saku celana depan, kemudian mencampurnya dengan minuman Rio. Agni mengaduk green tea agar bubuk tersebut tercampur dengan sempurna. Bubuk tersebut dapat membuat orang yang meminumnya mengikuti semua perintahnya, bubuk itu hanya bertahan selama sehari.

"sayang, aku buatin green tea nih, sore-sore gini enaknya minum teh" ucap Agni ia meletakkan secangkir green tea yang baru saja dibuatnya tadi.

"makasih sayang, kamu perhatian banget sama aku. Makin cinta deh aku" ucap Rio tersenyum manis pada Agni, Agni hanya membatin 'tunggu aja Yo'

Rio menyesap green tea buatan Agni hingga habis, ia tak henti-hentinya memuji green tea buatan Agni.

"sayang, kok kepala aku pusing ya?" ucap Rio, ia memegang kepalanya yang terasa pusing bahkan matanya itu susah untuk terbuka, ia juga melihat ruangan seperti berputar.

Agni tersenyum miring, tinggal beberapa langkah lagi dan semua tujuannya usai sudah. Ia akan menceraikan Rio, kemudian menikah dengan Cakka.

"sayang kamu kenapa? Ayo aku bantu ke kamar" ucap Agni ia menuntun Rio ke kamar.

Sampai di kamar Agni merebahkan tubuh Rio di atas kasur. Kemudian ia berjalan ke lemari dan mengambil beberapa map dari sana. Agni kembali mendekati Rio.

"sayang, ini tadi ada titipan dari orang kantor dia minta tanda tangan kamu sekarang juga" ucap Agni, ia meletakan map-map tersebut di atas kasur.

"aduh kenapa sekarang sih sayang, kamu tahu kan kepala aku lagi pusing. Nanti aja bisa kan" ucap Rio sambil menahan rasa sakit di kepalanya.

"nggak bisa sayang mereka mintanya secepatnya, udah gih kamu tanda tangan aja. Kasihan mereka kalau kesini tapi kamu belum tanda tangan" ucap Agni, dengan posisi tidur Rio menandatangani semua dokumen itu tanpa membacanya, ia tak tahu bahwa musibah sudah menantinya.

***

Ify sedang berada di kamar, ia menatap langit-langit kamar. Sudah berbagai cara ia meyakinkan Rio, tapi pemuda itu tak pernah percaya dengan ucapannya dan bodohnya dia, dia masih saja mencintai pemuda itu hingga sekarang.

Kini Ify sudah memangku gitar berwarna putih, itu gitar Shilla ia sempat menurinya dari kamar Shilla saat gadis itu keluar.

Kau membuat ku berantakan
Kau membuat ku tak karuan
Kau membuat ku tak berdaya
Kau menolak ku acuhkan diriku

Bayangan Rio mencampakkannya begitu saja kembali terlintas, lagi-lagi ia harus membuang air matanya.

Bagaimana caranya untuk
Meruntuhkan kerasnya hatimu
Ku sadari ku tak sempurna
Ku tak seperti yang kau inginkan

Ia sadar ia bukanlah gadis idaman pria, ia tahu ia tidak sempurna.

Kau hancurkan aku dengan sikapmu
Tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu

Brraakkk.....

Lagu belum selesai Ify nyanyikan, tapi ia sudah membanting gitar Shilla hingga terbelah menjadi dua. Ia tak peduli jika Shilla akan memarahinya, ia sedang kesal saat ini benar-benar kesal.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang