Sahabat bukan ditentukan seberapa lama kalian saling mengenal, tetapi seberapa sering kalian membantu mereka dalam susah maupun senang, seberapa sering kalian menghapus air mata mereka, dan tidak ada kata pamrih dalam persahabatan. Karena sahabat takkan pernah lekang oleh waktu
Sudah dua minggu Rio mengurung dirinya di dalam rumah kontrakannya, Gabriel, Alvin, dan Debo juga tidak henti-hentinya mengunjungi kontrakan Rio hanya untuk sekedar menjenguk pria itu. Sayangnya setiap kali mereka berkunjung di sana selalu tidak ada respon, tetangganya juga mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat Rio keluar dari kontrakannya, bahkan pemilik kontrakan juga tidak pernah melihat Rio, terakhir kali melihat hanya pada saat Rio pertama kali datang untuk mengontrak rumah.
Gabriel meminta Ibu pemilik kontrakan untuk membukakan pintu untuknya, dia takut jika Rio berbuat hal yang aneh-aneh didalam. Setelah mendapatkan izin dari pemilik kontrakan Gabriel masuk ke dalam dan mencari kamar Rio, hanya ada satu kamar yang terletak didekat dapur.
"Rio, buka pintunya kau tidak bisa terus-terusan seperti ini." Teriak Gabriel tepat didepan kamar Rio sembari menggedor-gedor kamar sahabatnya itu.
Nihil, tidak ada sahutan dari dalam. Gabriel yang merasa bahwa semuanya sudah tidak benar berusaha mendobrak pintu kamar Rio meskipun sedikit kesusahan, namun pada akhirnya itu berhasil. Pintu kamar Rio berhasil dibuka olehnya.
Gabriel tercengan melihat Rio yang tengah duduk di pojok sana, tangannya menggenggam sebuah pigora yang diyakini itu adalah foto Ify. Rio benar-benar kacau, tubuhnya kurus kerng tidak terawat. Ini tidak seperti Rio yang sering dijumpainya dulu, pria itu benar-benar mengerikan sekarang.
"Rio..." Panggilnya, Rio mendongak matanya memerah karena terlalu sering menangis, lingkar matanya menandakan bahwa dia jarang tidur atau mungkin tidak pernah tidur,
Gabriel berjalan perlahan mendekati Rio hatinya merasa sakit melihat sahabatnya seperti ini, apakah ini karma dari Tuhan untuk sahabatnya itu? Tapi bukankah ini terlalu kejam? Gabriel merengkuh tubuh ringkih itu, mendekapnya dalam pelukan. Sudah lama mereka tidak sedekat ini.
Rio kembali menumpahkan tangisnya dalam pelukan Gabriel, sejahat apapun Gabriel terhadap drinya dulu pada kenyataannya Gabriel lah orang pertama yang akan membantunya ketika terjatuh, dia lah yang paling bisa mengerti dirinya.
"Aku mau Ify." Ucapnya disela isak tangisnya.
Gabriel melepaskan pelukannya memutar tubuh Rio agar menghadap kearahnya kemudian mencengkeram kuat kedua bahu sahabatnya itu.
"Jika kau mau mendapatkan hati Ify lagi bangkitlah, dengan cara kau menangis dan mengurung diri di kamar seperti ini tidak akan menyelesaikan semuanya. Cinta itu butuh perjuangan Yo, dan kalau kau yakin perjuangkan perasaan mu itu" Ucap Gabriel.
"Ta Tapi Ify membenci ku." Lirihnya.
"Kau tidak tahu sebelum kau mencobanya bukan? Jika memang Ify sudah tidak mencintai mu lagi ya sudah, setidaknya kau telah berusaha." Gabriel berusaha untuk meyakinkan Rio agar pria itu kembali bangkit.
***
Kabar mengenai perusahaan yang berpindah tangan ke Cakka sudah terdengar oleh pak Athan. Bahkan nama perusahaan itu juga diganti tidak lagi menggunakan nama Athana's melainkan Nrg. Inilah yang beliau takuti selama ini. Entah kenapa perasaan beliau selalu negatif terhadap Agni. Karena itu ia tidak merestui hubungan Rio dengan Agni, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Semua yang sudah terjadi tidak akan bisa kembali seperti semula.
"Aku harus segera bertindak!" gumam pak Athan, ia mengambil ponsel yang ada di saku kemeja dan menekan angka 1 yang langsung terhubung ke 4 ponsel anak buahnya."Saya minta sama kalian urus Nrg croup, buat perusahaan itu jatuh kembali ke anak saya. Entah apapun caranya saya ingin perusahaan itu kembali"
Pak Athan langsung mematikan telepon tanpa menunggu jawaban dari mereka berempat. Dan beliau baru sadar, kalau perusahaan saja jatuh ke tangan Cakka itu artinya rumah juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [TAMAT]
AcakIfy tidak pernah menyangka akan dijodohkan oleh Ayahnya dengan lelaki yang tidak pernah dikenalnya. Rio lelaki dingin dan kejam yang dinikahkan oleh Ayah Ify hanya karena Ayah Rio dan Ayah Ify bersahabat. Ify dengan segala kesabarannya menghadapi si...