HAMIL

6.3K 141 4
                                    

Sudah hampir satu bulan Rio belajar berjalan dan hasilnya sungguh mengejutkan. Dokter pikir Rio akan susah untuk bisa berjalan lagi, namun sepertinya dugaan itu salah.

"Ini sungguh di luar dugaan saya, Rio benar-benar sembuh" ucap Dokter tersebut setelag melakukan beberapa pemeriksaan untuk Rio.

Rio, Ify, papa, dan mertuanya begitu bahagia mendengar kabar tersebut. Akhirnya Rio bisa berjalan lagi tanpa bantuan kursi roda.

"Baik saya permisi dulu, ini ada vitamin untuk tulang kaki Rio, diminum setiap malam sebelum tidur" ucap dokter itu lalu meletakkan  vitamin diatas laci.

"Terimakasih dokter" ucap papa Rio.

"Nanti kalau ada keluhan di kaki Rio, bisa langsung ke rumah sakit. Baik saya permisi dulu" ucap dokter tersebut kemudian pergi dari rumah Rio setelah berpamitan.

Rio menggenggam erat tangan Ify dan menatap istrinya itu penuh cinta, Ify membalas genggaman dan tatapan suaminya. Keduanya terlihat seperti di landa kasmaran.

"Pa..." panggil Rio.

Papa Ify dan Rio sama-sama menoleh.

"Rio mohon sama papa, jangan biarin Rio pisah untuk yang kedua kalinya dengan Ify. Rio sangat mencintai Ify, dan Rio berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi. Jadi izinin Rio buat ngerawat, dan menjaga Ify dengan baik. Rio yakin Rio bisa jadi imam yang baik untuk Ify" ucap Rio.

"Dan, papa yang baik untuk calon anak kita" ucap Ify sambil mengelus perutnya.

Rio, papa Rio, dan papa Ify tercengang mendegar ucapan Ify barusan. Calon anak? Itu artinya sekarang Ify sedang mengandung?

"Kamu hamil Fy? Kamu hamil anak kita?" tanya Rio, terlihat raut wajah bahagia disana, matanya berbinar tak sabar menunggu kedatangan sang buah hati.

"Ya iyalah aku hamil anak kamu yakali aku hamil anak kebo" ucap Ify, Rio terkekeh dan menarik gemas hidung istrinya itu.

"Jadi sebentar lagi kita berdua akan menjadi kakek. Papa tak sabar menggendong cucu" ucap papa Rio.

"Rio maafkan papa yang pernah berusaha memisahkan mu dengan Ify. Seharusnya papa tahu cinta kamu begitu besar untuk Ify" ucap papa Ify.

"Tidak apa-apa" ucap Rio.

Kebahagiaan begitu terasa disana, mereka semua saling beradu mirip siapa nanti anak yang ada di kandungan Ify.

"Jelas mirip mamanya lah, orang mamanya yang ngandung dan ngelahirin"

"Ya mirip papanya lah, ngganteng dan pemberani"

"Tapi suka nyakitin hati orang"

"Udah-udah, yang jelas mirip kakeknya. Ya nggak pak Athana?"

"Udah pasti dong pak"

"Jangan mirip kakeknya, nanti anak Rio keriput sebelum waktunya"

"Kurang ajar kamu Rio"

Berdebatan itu terus berlangsung hingga siang.

***

Sore ini Cakka menemani mamanya pergi ke butik setelah mereka ziarah dari makam Agni. Sesampainya di butik mereka disambut oleh tante Luna pemilik butik ini. Mama Cakka memilih gaun ditemani tante Luna, sedangkan Cakka lebih memilih duduk di sofa yang telah disediakan.

Cukup lama mamanya memilih baju membuat dirinya bosan, dia memainkan tangannya untuk menghilangkan rasa bosan.

Tringg...

Itu adalah bunyi bel, itu berguna untuk memudahkan tante Luna mengetahui pengunjung yang datang dan pergi. Cakka tak terlalu memperdulikan siapa pengunjung tersebut, sampai sebuah suara membuatnya terkejut.

MENUNGGU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang