Draco Malfoy ber-apparate tepat di depan gerbang Malfoy Manor. Dia hanya mengangguk sekilas pada auror yang berjaga di luar, dan berjalan memasuki manor.
Disana sudah menunggu Mr Tobey. Draco mengenalinya karena auror itu yang mengirimi dirinya surat.
" dimana mum sekarang?", tanyanya to the point.
"Ada di kamar Mr Malfoy", jawabnya singkat.
Tanpa basa-basi Draco berjalan cepat menuju kamar utama di lantai dua. Sejenak ia ragu untuk masuk, tapi suara peri rumah mengagetkannya.
" madam sudah menunggu anda, master", ucapnya sambil membungkuk.
Draco pun langsung membuka pintu kayu itu. Dan disanalah sosok wanita yang selama ini ia rindukan berdiri di depan jendela.
"Mum?", panggilnya pelan.
Seakan tersadar, Narcissa menoleh dan mendapati putranya.
" Draco? My son?!".
Draco langsung menghambur memeluk ibunya. Mendekap erat seakan meminta kehangatan dari pelukan wanita itu. Tak ada kata yang terlontar. Hanya tetesan air mata yang menjadi komunikasi di antara mereka.
"Bagaimana kabarmu, mother?", tanya Draco dengan suara bergetar.
Tanpa melepas pelukan pada anaknya, Narcissa hanya menjawab dengan singkat. " baik, son".
"Apa kau sudah makan, mum?",
" kau terlihat pucat, mum?",
"Mereka tak menyakitimu kan?!",
Rentetan pertanyaan Draco pada ibunya hanya dibalas senyuman lemah. Lelehan demi lelehan air mata menetes membasahi pipinya yang mulai berkerut.
" aku merindukanmu, mum! Sangat merindukanmu", ujar Draco serak. Ia kembali memeluk ibunya.
"Aku juga merindukanmu sayang".
Hari itu dihabiskan mereka untuk saling memeluk satu sama lain. Menghantarkan perasaan yang mereka pendam tanpa perlu berkata-kata.
Terlihat bagaimana rasa cinta dan sayang terpancar dari mereka begitu nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
FantasyDraco hanya ingin diberi kesempatan kedua. Apakah The Golden Trio akan mempercayainya? Dan bagaimana perasaan Hermione ketika Draco mengutarakan perasaannya?