"Madam?! Saya membawakan makan siang untuk anda", ucap seorang peri rumah ketika masuk ke sebuah kamar.
"letakkan saja di meja", sahut seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di pinggir ranjang. Sang peri rumah hanya membungkuk hormat dan meletakkan nampan di meja.
"Apakah para auror masih berjaga di luar?", tanya wanita itu sebelum peri rumah itu pergi.
" yes madam", singkatnya.
"Tolong kau panggilkan salah satu dari mereka".
Peri rumah itu membungkuk lagi dan keluar. Sosok wanita itu pun beranjak dari sisi ranjang menuju sofa di depan jendela. Menghela napas beberapa kali.
TOK TOK TOK
"come in!".
" anda memanggil saya, Mrs Malfoy?", tanya seorang auror setelah masuk.
Narcissa Malfoy menghela napas lagi sebelum menjawab. "Mr Tobey?! Bolehkah saya meminta anda untuk membawa putra saya kesini?", ucapnya pelan.
" akan saya usahakan, Mrs Malfoy. Mungkin tidak dalam waktu dekat", kata sang auror datar.
Narcissa pun hanya bisa mengangguk menyetujui. Ia sadar dia dan Draco tak bisa bertemu secara rutin untuk satu bulan ke depan. Apalagi tongkat sihir dan semua jaringan floo di rumahnya telah disegel oleh kementrian.
"Terima kasih, Mr Tobey", ucap Narcissa dengan senyuman pahit di wajahnya.
Narcissa memang tidak ditahan di Azkaban lagi, tapi ia masih menjadi tahanan bersyarat di manornya. Dan akan benar-benar bebas kalau Draco Malfoy lulus dari Hogwarts. Keputusan itu diambil oleh kementrian untuk menguji apakah Narcissa dan Draco sudah berubah atau tidak.
Hari-harinya ia lewati hanya dengan duduk termenung menatap jendela atau menangis dalam diam saat mengenang suaminya, Lucius Malfoy.
Lucius mendapat hukuman " kecupan" dementor karena terbukti bersalah. Dan itu pukulan terberat untuknya. Sekarang masa depan Draco yang menjadi prioritasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
FantasiaDraco hanya ingin diberi kesempatan kedua. Apakah The Golden Trio akan mempercayainya? Dan bagaimana perasaan Hermione ketika Draco mengutarakan perasaannya?