The Burrow

585 47 0
                                    

" sekarang kalian bisa memasangkan cincin ini pada pasangan kalian", perintah Arthur kepada Harry dan Ginny.
Dan sekarang benda bulat mengkilat itu sukses melingkar manis di jari-jari mereka. Momen itu pun disambut tepuk tangan meriah oleh para undangan.
"Selamat, Harry! Akhirnya kau mengikat adik kecil kami", ucap George sambil mengedipkan mata.
" aku tidak lagi kecil, bodoh!", umpat Ginny kesal.
Harry hanya terkekeh melihat kelakuan calon istri dan kakak iparnya itu. Ia sesekali ikut menimpali ledekan George, dan sukses mendapat hadiah cubitan kencang di perut oleh Ginny.
Hari ini adalah hari pertunangan Harry dan Ginny. Di percepat satu minggu dari rencana awal, mengingat Harry akan menghadapi ujian.
Pria berkacamata itu memandang ke seluruh ruangan. Melihat keceriaan dan kebahagiaan yang di rasakan oleh calon keluarganya.
Tapi ia merasa ada yang kurang, sangat kurang malah. Bukan karena acaranya dirayakan sederhana, tapi melainkan absennya Hermione dan Ron.
"Aku juga sangat sedih dan kecewa mereka tak datang, Harry", ujar Ginny muram saat melihat sikap Harry tadi.
" tak apa, honey! Mungkin mereka punya alasan tersendiri", timpal Harry.
Ginny tahu bagaimana perasaan kekasihnya saat ini. Di saat ia bahagia, malah sahabatnya di kondisi yang tak akur.
Hanya ada bingkisan dan ucapan selamat yang mewakili kedatangan mereka. Karena ada dua ekor burung hantu yang membawanya dalam waktu yang berbeda.
"Harry! Ayo kita duduk", ajak Ginny menggamit tangan Harry ke sudut ruang keluarga.
" kalau saja kau bisa sedikit adil pada Hermione dan tak selalu mendukung sikap Ron, mungkin hubungan kalian tak separah ini, sayang", ucap gadis itu penuh perhatian.
Harry memandang wajah calon istrinya dan menggenggam tangannya sebelum berkata, "tapi aku sungguh tak mengerti jalan pikir Hermione, Ginny. Aku khawatir padanya karena ia terlalu akrab dengan Malfoy", keluhnya.
" pernahkah kau bertanya alasannya, Harry?".
Harry hanya menggeleng.
"Itulah kekeliruanmu, sayang! Sesuai dengan apa yang Hermione katakan, seharusnya kau berusaha untuk memberikan kesempatan pada Malfoy untuk berubah", ucap Ginny panjang lebar.
" kalau memang Malfoy merencanakan sesuatu pada Hermione, tentu saja sahabatmu itu tidak akan diam saja. Bukankah ia paling peka akan bahaya diantara kalian, huh?!", imbuhnya.
Harry terdiam. Ia berusaha mempertimbangkan perkataan Ginny tadi. Ia tahu, ia tak mungkin bersikap seperti ini terus kepada kedua sahabatnya.
"Terima kasih, sayang!", jawab Harry dengan senyuman.
" your welcome! Sekarang mari kita nikmati acara kita", sahut Ginny sebelum mengecup bibir pria itu mesra.
"Hey, kalian! Jangan bertindak mesum dulu. Kami masih ada disini!", protes George keras.
Semua orang tertawa dan itu membuat Ginny melotot kejam pada George.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang