"Karena angsa hewan monogami yang akan setia dengan pasangan seumur hidupnya dan kelak aku pun akan begitu, I am promise with you"
Choki Bagastara
"Jangan berjanji kepadaku, karena sebuah janji hanya akan membuat diriku terlalu berharap"
Decha Liana Putri
Sudah beberapa hari ini aku selalu menghindar jika Bunda menyuruhku mengantar makanan ke rumah Kak Chaka. Ada saja alasan yang aku buat mulai dari terkena HIV (Hasrat Ingin Vivis), lagi belajar, pura-pura tidur dan pengen mandiin ikanku karena baunya amis terus.
Jujur aku belum siap bertemu Kak Chaka. Lebih baik aku menghindar sebisa yang aku bisa. Karena masih tak mudah untukku melihat Kak Chaka bersama orang lain. Aku masih kesulitan menghentikan impian gilaku yang ingin di sisi Kak Chaka, jika aku terus melihat Kak Chaka. Walau aku tahu diri upayaku menghindar tak akan berhasil selamanya. Karena sialnya ada saja momen kampret yang secara tidak sengaja mempertemukan aku dan Kak Chaka. Seperti saat ini.
"Halo, Decha apa kabar? tanya Kak Chaka masih ramah seperti dulu.
"Baik, Kak," kataku gugup.
"Kamu sendirian di sini?" tanya Kak Chaka sambil tengak-tengok seperti menyelidik.
"Enggak, kak dengan Choki."
"Kalian kencan?" tanya Kak Chaka.
"Eng eng eng..." kataku terbata-bata tapi tiba-tiba ada sebuah suara yang ikut menyambar obrolan kami.
"Kalau, iya kenapa kak?"
Ketika aku membalikkan badanku kulihat Choki mendekat ke arahku dan Kak Chaka. Seketika aku seperti orang yang baru ketahuan selingkuh kencan dengan Choki. Padahal aku hanya meminta Choki mengantarku ke toko aksesoris. Dan kami berpencar. Aku asyik di area jepit-jepit rambut dan Choki entah ke mana hingga Kak Chaka menyapaku.
Kak Chaka hanya tersenyum. Lalu berjalan ke arah Choki dan membisikkan sesuatu ke telinga Choki yang masih dapat kudengar walau kata awalnya saja.
"Akhirnya," kata Kak Chaka. Hanya itu yang dapat terdengar olehku. Selanjutnya Choki menarik Kak Chaka menjauh dariku. Aku melihat dari kejauhan wajah Choki merah padam dan kudengar samar Kak Chaka tertawa, sembari menepuk-nepuk bahu Choki.
***
Setelah kejadian itu Choki kembali ke arahku dan Kak Chaka langsung pergi entah ke mana.
"Sudah, Ngil? Ayo pulang, yuk. Udah sore nanti Bunda nyariin," kata Choki setelah mendekat.
"Iya, ayo," kataku entah kenapa jadi gugup di dekat Choki.
Di dalam mobil pun kami hanya diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Ketika aku ingin menyalakan radio agar suasana tidak jadi canggung seperti ini. Choki pun juga akan menyalakan radio. Sehingga tangan kamipun tak sengaja bersentuhan. Suasana kembali canggung.
Aku akhirnya menarik tanganku dan memalingkan wajahku keluar jendela mobil. Choki mulai menyalakan radio. Terdengar lagu Hivi melantun indah. Choki pun asyik ikut bernyanyi.
"Ketika ku mendengar bahwa kini kau tak lagi dengannya.
Dalam benakku timbul tanya?
Masihkah ada dia, di hatimu bertahta?
Atau ini saat bagiku untuk singgah di hatimu
Namun siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi?"Aku pun hanya diam dan terus memandang ke arah luar mobil hingga kami sampai di rumah.
***
Ketika sampai di rumah, Choki tak kunjung membukakan pintu mobilnya. Dan menarik tanganku, agar aku menghadap ke arahnya. Kemudian dia memberikan ku sebuah kalung yang terdapat gambar angsa di sana. Menurutku sungguh indah.
"Ini buat kamu, Cha," kata Choki lembut.
"Bagusnya, ada gambar angsanya." Kataku dan Choki hanya mengangguk.
"Kenapa angsa?" tanyaku penasaran.
"Karena angsa hewan monogami yang akan setia dengan pasangan seumur hidupnya dan kelak aku pun akan begitu, I am promise with you," jawab Choki mantap.
"Jangan berjanji kepadaku, karena sebuah janji hanya akan membuat diriku terlalu berharap," kataku kemudian mengembalikan kalung itu kepada Choki.
"Aku mau turun dulu, terima kasih sudah mengantarkan aku," lanjutku.
Choki hanya diam hingga aku turun dari mobilnya. Maaf Choki aku memang belum siap jatuh cinta lagi. Aku bingung dan semakin bingung karena pernyataanmu yang secara tiba-tiba ini.
A/n
Kalau kata Sopo akan menenangkan Choki dengan berkata," yang sabar ya, Bos."
Terima kasih sudah setia memberikan vomen untuk cerita ini. I love you full. Jangan lupa vote dan ketik kritik saran yang membangun ya.
Oh, ya lupa. Jangan manggil aku thor ya! Karena aku sering mandi kok jadi badanku ga kotor. Makasih
SALAM SEMPRUL
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Mungil I Love You
Humor#184 dalam humor dunia akhirat (14052018) (Jangan ada copas atau plagiat diantara kita) Namanya Decha, terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia...