HALOO!!! Maaf baru Update karena kelupaan saking banyaknya tugas🤣
BTW PAS BANGET KAN BUAT TEMEN NGABUBURIT???
Selamat berpuasa🥰
Selamat membaca🥳
Jangan lupa Vote dan Komennya, karena gratis tidak dipungut biaya😋OH YA UNTUK INFO LEBIH LANJUT MENGENAI VISUAL CERITA REAGEN secara lengkap, kalian bisa lihat di akun INSTAGRAM @chellindy_story
***
"Perihal kenyataan, aku mundur. Aku sadar Bahwasanya kita memang tidak akan pernah seimbang."
-FANY-2021-***
"Dasar pelit!!!" Umpat seorang gadis sambil melemparkan batu kerikil ke dalam kolam ikan di halaman belakang Sekolah.
"Dasar dingin!!! Emang dia pikir, aku takut sendirian?! Enggaklahhh!! Aku bisa sendirian!!" Lanjutnya lagi sambil menghentakkan kakinya ke tanah."Padahal cuma minta di temenin ke Ruang Guru buat ngumpulin tugas! Gitu aja nggak mau!!"
Anantha yang berdiri sendirian sambil mengumpat kesal itu tiba-tiba berjongkok di tempatnya. Merasakan perutnya yang perih, seperti biasa yang ia rasakan ketika telat makan. Saat ini adalah jam istirahat pertama. Waktu dimana mereka semua beristirahat untuk makan siang. Tapi, gadis itu malah pergi sendirian menuju taman di belakang Sekolah. Tepatnya, sebuah kolam ikan yang di anggap keramat di SMA Venus. Entah sejak kapan mitos itu beredar, baik guru maupun siswa-siswinya pun menghindari datang ke tempat itu sendirian.
Saat Anantha berusaha menahan perutnya yang berkicau di dalam sana menggunakan dua tangannya, tiba-tiba sesuatu terlempar mengenai bahunya. Anantha mengaduh kesakitan sambil memegang bahunya yang berdenyut. Sambil mengedarkan pandangannya melihat kesekitar.
"Siapa di sana?"
Matanya tidak menemukan apapun saat ini. Kecuali dedaunan yang bergerak karena tiupan angin. Gadis itu bangkit berdiri, memutar tubuhnya ke seluruh penjuru taman yang nampak sepi, hanya dirinya saja, tidak ada orang lain.
Anantha menundurkan kakinya beberapa langkah sambil terus berjaga-jaga, sebelum satu kerikil terlempar lagi tepat mengenai perutnya. Gadis itu menjerit kaget, sambil reflek memegang perutnya yang sakit.
"Akh!!!"
"Lo nggak papa?" Seorang cowok tiba-tiba datang dari arah belakang sambil memeluk tubuhnya. Melindungi tubuh Anantha dengan punggung bidang miliknya, saat sekali lagi sebuah kerikil mendarat tepat di punggung Reagen.
Pria itu menejamkan matanya, menahan sakit saat kerikil yang ukurannya cukup besar, bahkan bisa disebut sebagai batu itu mengenai punggungnya dengan keras.
Reagen mendorong Anantha kebelakang, keluar dari taman belakang itu masih dengan posisi semula mereka.
"Lo gila?!!" Kesal Reagen menaikkan nada bicaranya ke arah Anantha. Pria itu melepaskan tangannya dari kedua bahu Anantha. Membuat gadis itu ketakutan karena suara Reagen yang terdengar keras.
"Ngapain lo pergi kesana?!"
"Aku...aku..aku nggak tau."
Menghela napasnya sambil mengacak rambutnya frustasi, Reagen memejamkan matanya beberapa saat, sebelum akhirnya menatap mata Anantha lagi.
"Jangan pernah kesana lagi! Apalagi sendirian!"
"Maaf..aku..aku nggak tau," ucapnya ketakutan. Jujur saja, barusan itu membuat Anantha ketakutan. Wajahnya yang memerah, dengan bahu yang sedikit gemetar menggambarkan gadis itu sangat ketakutan. Apalagi, dengan nada bicara Reagen yang keras membuatnya teringat sebuah luka masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGEN
Teen Fiction•Beberapa part di privat follow dulu sebelum membaca. Tentang Reagen Athan, sosok ketua Geng Sheild. Sebuah Geng yang mendedikasikan diri untuk menjadi pelindung SMA Venus. Sosoknya yang banyak ditakuti sekaligus dikagumi itu membuat namanya banyak...