***Mencintai butuh waktu. Memiliki butuh tanggung jawab.
~REAGEN~***
"Bri, lo nggak papa? Kalau gini, jangan naik motor sendiri buat pulang."
Brian duduk dengan tubuh yang melemas di bawah pohon tepi jalan. Saat ini, mereka semua berhenti di sebuah jalan yang cukup sepi setelah meninggalkan Geng Baron. Sheild sengaja berhenti di sini untuk beristirahat, sekaligus mendiskusikan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan di warung Mpok Atik.
Endruw berdiri sambil bersandar pada motornya sendiri. Sementara Jimmy dan Felix masih berada di atas motor mereka. Dewa dan Deva duduk di sebelah Brian yang masih terkejut dengan kejadian tadi.
Reagen menghela nafas, membuka helmnya kemudian turun dari motor hitam miliknya. Cowok itu berjalan ke arah Brian yang melamun, tangannya mencengkram kuat helm yang berada di pangkuannya.
"Gue minta bantuan kalian.." gumam Brian pelan, kemudian menoleh ke arah Dewa dan Reagen secara bergantian.
"Apa rencana lo?"
"Tolong, bantu gue cari alamat rumah Fany yang baru. Gue beberapa kali ke rumah dia, tapi rumah itu di sita KPK. Keluarga Fany udah nggak ada di sana."
"Kenapa Fany mutusin buat gabung sama Baron?" Sesal Jimmy sambil mengacak rambutnya penuh frustasi.
"Jam tangan ungu itu, itu pemberian gue.." gumam Brian lagi.
"Gue bakal cari tau dimana tinggal Fany sekarang. Dan gue bakal kasih tau ke lo setelah gue dapet infonya.."
Brian menoleh ke arah Deva. Menepuk bahu sahabatnya itu dengan hembusan nafas lega.
"Thanks, Bro." Deva pun menganggukan kepalanya beberapa kali.
"Apa rencana lo?"
"Gue pengen tanya Fany sendiri. Tentunya, di saat dia nggak di bawah pengawasan Baron."
"Kenapa nggak coba Telfon dia dulu?" Mereka semua kompak menoleh ke arah Endruw yang akhirnya bersuara. Mendengar pertanyaan itu membuat Brian menggelengkan kepalanya penuh sesal.
"Gue di blokir sama Fany. Semua sosial media gue, nomor gue, semua akses yang bisa menghubungkan gue sama dia di blokir. Dan sekarang, dia blokir diri dia sendiri dengan masuk ke gengnya Baron."
"Tunggu, kalau Fany masih pakai jam pemberian lo. Apa ini tanda dia mau kasih tau sesuatu ke kita? Di saat Baron mau pamerin dia ke kita, kenapa jam tangan itu pas dia pake?"
"Sepemikiran." Felix menjentikkan jarinya menyetujui ucapan Dewa.
"Padahal, dia bilang dia benci gue. Gue yakin, barang-barang waktu kita pacaran dulu, udah di buang sama dia. Tapi, gue kaget pas dia masih pakai jam itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGEN
Fiksi Remaja•Beberapa part di privat follow dulu sebelum membaca. Tentang Reagen Athan, sosok ketua Geng Sheild. Sebuah Geng yang mendedikasikan diri untuk menjadi pelindung SMA Venus. Sosoknya yang banyak ditakuti sekaligus dikagumi itu membuat namanya banyak...