.
Around Farewell
.
Inseong meremas dada kirinya yang semakin ngilu. Dia meringis kesakitan dan meneteskan air mata detik berikutnya, membuat Seungmi khawatir setengah mati.
"Inseong-ah?! Kau tidak apa-apa?"
Seungmi menjerit khawatir, ia gelagapan bingung saat Inseong kehilangan tumpuan dan mulai ambruk. Seungmi mencoba menahan Inseong, walau kekuatannya tidak besar, ia cukup bisa menahan pria ini supaya tidak menubruk kerangka tempat tidur yang keras.
Inseong terhuyung dan memeluk Seungmi. Ia terisak dan bergetar. "Maaf, maafkan aku." Mengeratkan pelukannya, Inseong suara Inseong semakin menipis dan kehilangan tenaga. "Seharusnya aku bisa melindungimu." Membuat Seungmi semakin khawatir karena dia merasakan detak jantung Inseong yang terlalu cepat dan kedua tangan pria itu bergetar saat menangkup kepala Seungmi ditambah pundaknya yang kini basah oleh air mata seorang Kim Inseong.
Seungmi membalas pelukan Inseong dan mengusap pelan pundaknya. "Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Sungguh." Seungmi berbisil pelan dan hal itu cukup untuk membuat Inseong sedikit tenang.
"Maafkan aku." gumam Inseong parau.
"Tidak apa-apa, aku masih di sini" ucap Seungmi masih setia menepuk pelan pudak sang putera mahkota ini.
.
"Kau yakin tidak perlu ke dokter?" Tanya Seungmi memecah keheningan di dalam taksi yang sedang menuju rumah Seungmi.
Inseong masih diam dan menunduk, ia bahkan menautkan kedua tangannya erat, menyembunyikan rasa malu? Sungguh Inseong sebenarnya tidak mau mebunjukan sisi lemahnya pada Seungmi tapi semua itu sudah terlambat. Sekarang Inseong sangat malu bahkan untuk menatap Seungmi yang duduk di sampingnya.
"Kau tidak apa-apa kan?" Seungmi menyentuh dahi Inseong untuk memeriksa suhu badannya, dan itu membuat Inseong semakin meringsut dan bergeser sedikit menjauhi Seungmi. Gadis yang terduduk itu tersenyum dan kembali mendekati Inseong.
"Apa kau malu?" Seungmi berusaha menatap Inseong, tapi sang putera magkota berkelit dan berusaha menghindar. "Hey katakanlah sesuatu," tuntut Seungmi.
"A-aku tidak malu!" Seru Inseong dan menutup wajahnya dengan jaket yang ia pakai, membuat Seungmi tertawa cukup keras. "Ahaha. Kau sangat imut, aku baru sadar akan hal itu." Seungmi menepuk cukup keras pundak Inseong.
"Tidak seharusnya aku menujukan sikapku yang lemah." Ucap Inseong tiba-tiba setelah beberapa menit mereka terdiam lagi. "Maaf, aku bukan orang yang bisa melindungimu." Tambahnya bergumam tidak jelas dan memalingkan wajah ke arah jendela.
"Bukan salahmu. Aku memang lemah. Akhir-akhir ini aku mudah sakit. Dan kebetulan saja, waktu itu aku pulang berjalan kaki di malam hari tanpa jaket. Kau bisa bayangkan? Sudah sewajarnya aku sakit, aku ini kan manusia bukan pahlawan super." Seungmi berusaha menghilangkan rasa bersalah Inseong padanya.
Inseong menengok, ia kini menatap Seungmi. "Harusnya aku menahanmu saat kau pergi." ucapnya sedih "Seharusnya aku, paling tidak memberimu jaket atau mungkin tumpangan jadi kau tidak akan sakit." Seungmi terdiam mendengar perkataan Inseong. "Seharusnya aku tidak usah mengatakan perasaanku padamu. Jadi, kau tidak akan perlu menderita." Tutup Inseong dan menundukan kepalanya, ia mencoba menahan tangis. Ia tidak mau menangis untuk kali kedua di hadapan wanita yang ia cintai.
Seungmi membeku, bukan salah Inseong menyimpan rasa untuknya dan bukan salah Inseong keluarganya bangkrut, itu salah ayahnya dan sekarang Seungmi justru menyakiti perasaan tulus seorang Kim Inseong tanpa pengertian sedikitpun. Seungmi kau memang kejam, pikirnya saat mendengar isakan singkat dari Inseong yang masi meringkuk.
"Maaf." Gumam Seungmi "Aku, seharusnya tidak mendekatimu jika aku tidak bisa menerima perasaanmu. Jadi ini salahku bukan kau." Jelasnya membuat Inseong kembali menatap Seungmi.
"Tidak. Aku yang mendekatimu. Kenapa kau bicara hal aneh? Aku bahkan orang yang selalu memberi makanan dan minuman, jadi aku yang lebih dulu mendekatimu." Tegas Inseong sedikit membuat Seungmi kaget, kenapa pria satu ini jadi bersemangat lagi? Bingungnya.
"Eh? Ah. Oh itu benar juga. Tapi kalau aku menolak sejak awal kau pasti tidak akan terus mendekatiku kan." elak Seungmi berharap pria ini mengiyakan dan kembali terdiam tapi...
"Tidak. Meski kau menolak semua kebaikanku aku akan tetap mengejarmu." ucap Inseong keras seakan perkataannya tidak boleh diganggu gugat.
"Tapi-"
"Tuan, sudah sampai." Ucap supir taksi membuat Inseong dan Seungmi saling menatap. Mereka benar-benar lupa kalau mereka masih berada dalam taksi.
"Terima kasih." ucap Inseong setelah melakukan pembayaran.
Inseong yang ikut turun dan kini berdiri di depan rumah Seungmi.
"Aku sudah menolakmu. Apa kau tidak sadar?" Tanya Seungmi pada Inseong yang masih setia berdiri di sampingnya. Kenapa pria ini begitu keras kepala?.
"Aku sadar kau menolakku. Tapi, aku juga sadar. Aku akan tetap mencintaimu seperti ini. Terserah kau mau menerimanya atau tidak." Ucapnya percaya diri membuat Seungmi malu dan tersipu, ah muka Seungmi mulai memanas dan merah.
"Kenapa kau keras kepala?" Tanya Seungmi lagi.
"Aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai lagi."
"Lagi?" tanya Seungmi ragu.
Inseong tersenyum dan mengangkat kedua bahunya singkat. Ia mendekat dan memeluk erat Seungmi. Ia berbisik. "Untuk pelukanmu yang tadi."
"Terima kasih karena tidak menolak pelukanku yang tiba-tiba." Lanjut Inseong dengan senyumannya. Ia sangat senang mengingat Seungmi menerima dengan hangat pelukan linglung dari Inseong saat ia hampir pingsan. Inseong tidak salah telah memberikan hatinya pada Seungmi.
Seungmi terdiam. Ia mengangkat kedua tangannya, ia bingung akan mendorong dan melepaskan pelukan Inseong atau membalasnya hangat?
Saat Seungmi telah mengambil keputusan, Inseong terlebih dahulu melepaskan pelukannya.
"Sampai jumpa besok. Jaga kesehatanmu. Jangan sampai pingsan lagi." Ucapnya dan melambaikan tangan.
Inseong berlalu,
Seungmi terdiam.
Lambaian tangan Inseong, Seungmi ingin membalasnya tapi pria itu kini sudah menjauh.
.
.
[cerita berlanjut...]
.
.
Note:
Kalian di taxi mesra-mesraan (?) Kasian sopirnya!!! Coy!!
Wkwkwk!
Btw, Pemirsa ada yang mau dipeluk Inseong?!
Silakan baris!
[Gak! Bercanda deng!]Yaudah! Yang penting Pemirsa KOMEN DAN VOTE!
Ditunggu!
Dah! Pemirsa!
Muach! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Around Farewell ° SF9's Inseong °
Fanfiction[Update; Sabtu, malam minggu] Cast : OC's Shim Seungmi SF9's (Inseong, Dawon, Zuho) Slight! OCs & SF9 Genre: Romance | School Life | Hurt-Comfort | Family Sinopsis: Seungmi gadis SMA biasa, ia berpisah dengan kekasihnya dan keluarganya jatuh bangkr...