15. Perlakuan Khusus

44 5 0
                                    

.

Around Farewell

.

"Noona! Inseong Hyung menunggumu di depan!"

"Dongsoo-ya! Jangan bercanda! Untuk apa Inseong datang di hari libur?!"

"Tapi, aku memang datang...?"
Inseong masuk dengan memangku dua helm, ia segera memberikan satu ke tangan Seungmi. Tidak ada pilihan selain menerima helm itu, Seungmi menganga. Kenapa benar-benar ada Inseong di rumahnya? Bukannya ini hari minggu, terlebih liburan akhir semester?!

Reaksi yang diberikan Seungmi membuat Inseong tersadar. Ia datang tanpa kabar dan tidak menjelaskan satu hal pun, apa yang dia pikirkan dengan hanya menyerahkan sebuah helm. Segera, Inseong memulai penjelasan singkatnya.

"Begini. Karena ini hari minggu dan kita telah menyelesaikan ujian semester akhir. Bukankah kita harus sedikit merayakannya? Aku tidak tahu denganmu, tapi aku memiliki beberapa tempat yang ingin aku kunjungi. Jika tidak keberatan, aku mau kau menemaniku. Apakah itu tidak masalah? Aku tahu, kau memiliki pekerjaan paruh waktu, belum membantu Ibumu berjualan. Tapi, bisakah meluangkan sedikit waktu untukku? Aku akan membantumu di lain hari untuk mengganti waktumu hari ini. Bukankah ini  tawaran yang cukup menarik? Aku juga bisa mengenalkanmu pada beberapa kolegaku, untuk pekerjaan paruh waktu dengan gaji yang besar. Bagaimana?"

Umm. Ya, menurut Inseong itu penjelasan yang cukup singkat. Mengingat semalam Inseong sudah menyiapkan hampir seratus halaman HVS A4 yang berisi daftar topik yang bisa ia gunakan saat berbicara dengan Seungmi. Tentu saja penjelasan tadi juga sudah ia rancang sebelumnya, sejelas mungkin agar Seungmi langsung paham dalam sekali dengar.

Tapi, ya~
Karena gugup, Inseong melakukan beberapa kesalahan dan membuat kalimat yang ia gunakan semakin panjang.

Ya sudahlah, Inseong langsung menghela napas setelah berbicara cukup panjang, membuat Seungmi terbahak dengan tingkah pria di depannya.

Berusaha menahan tawa walau percuma, Seungmi mengiyakan ajakan Inseong. "Baiklah. Itu cukup menarik. Lagi pula aku memang membutuhkan pekerjaan baru! Ayo!"

Seungmi mengambil jaket di kamarnya, berpamitan pada Seungjoon dan Dongsoo yang sibuk dengan makanannya.

"Ah, iya! Dongsoo-ya, Seungjoon-ah. Sebelum berangkat ke Hagwon jangan lupa mengunci semua pintu. Noona akan memberi kabar pada Eomma nanti."

"Oke~ Noona! Selamat berkencan!"

"Hey! Ini bukan kencan!"

Inseong tertawa, interaksi Seungmi dan adik-adiknya cukup meriah, meski saling berteriak mereka terlihat jelas saling peduli, keluarga yang penuh kasih sayang. Tidak seperti keluarganya.

.
.

"Eomma!"

"Eoh? Seungmi-ya? Eh, ada Nak Inseong juga? Kalian mau pergi kemana?"

"Kencan!"

"Bukan!"

Seungmi langsung membantah Inseong secepat kilat, Ny. Shim tersenyum melihat anaknya yang menolak Inseong walau secara jelas terlihat, bahwa Seungmi menyukai pria di sebelahnya.

"Seungjoon dan Dongsoo sudah sarapan. Mereka akan berangkat ke Hagwon. Aku meminta mereka untuk mengunci pintu. Eomma membawa kunci cadangannya kan?"

"Ya, Eomma membawanya."

Sedikit aneh memang di zaman sekarang rumah yang Seungmi tinggali, masih menggunakan kunci manual bukan kunci password. Inseong bahkan khawatir jika rumah Seungmi akan dibobol maling atau apa.

Around Farewell ° SF9's Inseong °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang