Si cewek cupu ini aneh.
-Bumi
*********
Sinar mentari sudah memancarkan sinarnya dari luar. Ayam sudah berkokok sejak subuh tadi. Tapi tak membangunkan Bumi yang sekarang masih bergelut dengan selimutnya. Ia masih terlelap dengan posisi telentang, tak menggunakan baju dan hanya memakai boxer. Itu kebiasaan Bumi.
Bi tuti yang sudah hafal dengan anak majikannya ini menggelengkan kepala. Padahal Bumi selalu memasang Alarm pukul 05.00
Bi tuti mengetuk pintu kamar Bumi dengan sedikit teriak "Mas Broo!!! Bangun mas broo!!! Waktunya sekolah!!!" Bumi tidak suka jika Bi tuti memanggilnya dengan sebutan den. Jadi, bi tuti memanggil Bumi 'mas bro'.
Sementara di dalam kamar Bumi hanya menggeliat dan hanya bergumam menanggapi ucapan bi tuti.
Bi tuti mengetuk pintunya lagi
tok! tok! tok!
"Broooo bangun!!! Ini sudah jam 7 nanti mass Bro terlambat" ucapan bi tuti membuat Bumi langsung meloncat dari tempat tidurnya dan segera mengambil handuk yang tergantung.
"Iya biiiii Bumi udah bangun!!" teriak Bumi dari dalam kamar.
15menit Bumi berkutat di kamar mandi, akhirnya dia keluar dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Melihatkan perutnya yang berbentuk kotak-kotak seperti roti sobek.
Bumi tergesa gesa memakai seragamnya. Dan dia segera turun dengan baju yang di keluarkan, tak memakai dasi, dan tas yang ia selempangkan di pundak kanannya.
Bumi memicingkan matanya melihat ada sang Papa di meja makan. Tumben sekali papanya itu sarapan bersama. Biasanya juga jam segini udah ngga ada di rumah.
Saat Bumi hendak melewati meja makan, suara papanya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara "Bumi, kamu ngga mau sarapan dulu? Mumpung ada papa loh" ucap Papanya dengan tersenyum.
Bumi pun tersenyum, tapi senyum Bumi menunjukkan senyum yang meledek pada papanya "Oh, baguslah masih inget kalo Papa masih punya rumah dan anak. Aku sarapan di sekolah aja" jawab Bumi.
Bumi segera berbalik badan dan segera keluar mengeluarkan mobilnya yang berada di garasi. Tak peduli teriakan papanya yang memanggil namanya. Bumi sudah muak dengan mereka. Pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaan saja yang mereka pikirkan. Tak pernah ada waktu untuk Bumi.
Bumi menyalakan mobilnya dan mulai melajukan menuju sekolahnya itu dengan kecepatan sedang. Mengingat waktu yang sudah mepet sekali Bumi tak peduli jika nantinya terlambat. Toh dia sudah biasa dapat hukuman.
Butuh waktu 30menit untuk Bumi sampai di sekolah. Dan sekarang dia sudah berada di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat.
Dia masih berada di dalam mobilnya dan menatap sekeliling, matanya menangkap seorang gadis yang sedang merayu satpam agar mau membukakan gerbang.
"Ayolah pak.. Bukain gerbangnya. Bulan mau masuk mau belajar. Kalau Bulan ngga masuk, Bulan rugi besar pak. Nanti Bulan jadi bodoh gimana pak?" raya gadis itu.
Bumi menatap gadis itu dengan seksama. Dari atas sampai bawah. Sepertinya Bumi pernah bertemu sebelumnya dengan gadis itu. Bumi sedang mengingat-ingatnya.
Ohh iya gue inget. Dia anaknya pemilik toko kue yang biasa gue beli. batinnya
Bumi keluar dari mobilnya dan berniat mendekat ke arah gadis itu yang berada di samping pos satpam "Cupu bisa telat juga?" ejek Bumi pada gadis itu.