7. Pulang Bareng

1.8K 133 2
                                    

Apa aku sedang bermimpi? Jika memang benar aku sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan aku sekarang.

-Bulan

**********

Semenjak kejadian di kantin tadi, Bulan dan Raya belum juga kembali ke kelas. Mereka masih di toilet

Semenjak kejadian di kantin tadi, Bulan dan Raya belum kembali ke kelas. Mereka masih berada di toilet.

Bulan menangis meratapi seragamnya yang basah. Dia bingung, bagaimana dia sekolah dengan seragam yang basah seperti ini?

Raya sedang berpikir keras bagaimana dengan seragam Bulan agar tidak basah. Dan yap. Raya mempunyai ide. "Lan, gue punya ide. Mending lo beli seragam baru di koperasi aja pasti ada kok."

Bulan segera menanggapi ide Raya tadi "Ray, kalo beli lagi percuma. Ini kalo di jemur juga pasti kering" jawabnya.

Raya memutar bola matanya jengah "Yaelah lan yakali lo mau lepas seragam lo dan mau lo jemur di lapangan gitu? Terus lo mau keluar pake apaan?"

Benar juga yang dikatakan Raya. Tapi, Bulan juga tidak bisa membeli seragam baru. Uang saku saja pas pasan. Itupun juga sama ongkos naik angkot. "Tapi Ra, aku juga ngga punya cukup uang buat beli seragam baru." ucap Bulan dengan tertunduk malu.

Raya terkekeh mendengar jawaban Bulan "Lan, gue tuh sahabat lo. Jangan sungkan sungkan ya minta tolong sama gue." jawab Raya. "Yaudah lo di sini dulu, gue mau beli seragam di koperasi" sambungnya.

Bulan mencegah tangan raya yang hendak keluar toilet "Jangan Ray, aku ngga mau repotin kamu" ucapnya dengan menggeleng keras.

"Lan, lo ngga ngrepotin gue kok. Kan gue yang mau" jawab Raya "Lo tunggu depan toilet aja ntar gue balik lagi kok" sambungnya.

"Yaudahdeh" pasrah bulan.

Raya sudah keluar dari toilet, kini Bulan berada di depan toilet sendirian. Bulan sebenarnya tidak enak hati pada Raya yang baru ia kenal kemarin. Raya sangat baik pada Bulan. Bulan ngga tau lagi kalau Raya tidak membantunya sekarang.

Bulan menatap ke arah lapangan basket yang berada dekat toilet. Dia sedang berada di toilet dekat kelasnya yang otomatis dekat dengan lapangan basket juga.

Bulan memandang ke satu obyek yang tadi menjalankan hukuman bersamanya. Bumi. Lelaki itu sedang berada di sana, sibuk memainkan bola basket dengan ahli. Sesekali ia memasukkan bola basket ke ring, dan setelahnya ia bertos ria dengan kedua laki laki yang Bulan pikir itu adalah teman Bumi.

Bulan tersenyum, dilihat dari kejauhan saja Bumi tetap terlihat tampan.

Tak sadar jika di sampingnya sudah ada Raya yang tengah memperhatikan Bulan sedang memandang ke arah Bumi. Raya memang sudah tau Bumi karena dulu saat SMP Bumi adalah kakak kelas Raya.

"Lo ngeliatin kak Bumi lan?" Bulan langsung menoleh mendengar suara Raya. Saking asiknya memandang Bumi, Bulan sampai tak sadar Raya sudah kembali dari koperasi.

"Kamu kenal Bumi?" tanyanya

Rara mengangguk "Iya, dia kakak kelas gue pas SMP dan sekarang dia juga jadi kakak kelas gue dong berarti." jawab Raya

Bumi terkejut mendengar jawaban Raya itu. Bulan belum tau kalau Bumi adalah kakak kelasnya. Yang Bulan tau, Bumi satu angkatan sama Bulan. "Loh? Kakak kelas? Aku baru tau" jawabnya.

"Halah yaudahdeh nih cepetan ganti seragam lo. Ntar lo masuk angin" perintah Raya dan mengajak Bulan masuk ke dalam toilet lagi.

Bulan sudah mengganti seragamnya yang basah dengan seragam baru yang Raya belikan tadi. "Ray, makasih ya.. Aku ngrepotin kamu banget inii. Nanti aku ganti deh ya uangnya" ucap Bulan

Bulan dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang