Tanda Tanya

206 4 0
                                    

Aku kehabisan diksi untuk sekedar menuliskan siapa kamu malam ini. Pria yang acap kali meradang hanya karena beberapa pria lain mulai menampilkan perhatian melalui pesan singkatnya. Namun kau begitu tegang saat matamu menemukan kalimat-kalimat itu. Padahal, kau juga paham betul. Aku tak pernah menggubrisnya lebih dalam. Kecuali itu kau.

Sajak-sajakku akhir-akhir ini mulai beterbangan tak terarah. Aku kesulitan menuliskan bagaimana kamu. Jadi biarkan aku mengeja satu demi satu yang masih tersisa di rongga otakku yang kecil ini.

Kau. Masih menjadi seperti serbuk-serbuk gulali yang nampak tak pernah terasa pahit. Begitupun perjalanan kita. Semua nampak begitu manis dan legi. Sama saja bukan? Ah iya.

Kau banyak menyuguhkan perhatian yang amat dalam hingga akhirnya kau hanya bisa diam. Membisu dengan ragam cara untuk menutupi ketidakmengertianmu akan diriku. Apa aku sesulit itu untuk kau terka? Apa aku tak bisa kau baca? Sedangkan waktu saja sudah banyak bahkan ribuan kita lewati. Apa masih begitu sulit untuk memahami yang namanya aku?

Sampai detik ini aku masih gagap memahami siapa dirimu. Masih banyak tanya yang bahkan tak pernah bisa aku selesaikan. Kau begitu cekatan mematahkan yang namanya tanya dari mulutku. Sama sepeti ketika aku bertanya bagaimana hubungan kita nantinya. Dengan bodohnya kau hanya menjawab bahwa kau masihlah pria yang kecil. Apa kau tak mengerti? Aku wanita biasa yang akan termakan oleh usia jua. Aku juga tak akan tergesa-gesa perihal bagaimana nanti. Tapi bukan berarti kita tak menatanya bukan?

Aku tak mengerti.
Bahkan sampai detik aku menuliskan ini. Aku tak paham. Apa maumu? Apa yang kau inginkan dari jawaban bodohmu? Kau mau aku menetap dan tetap saja padamu dengan tidak adanya apa apa yang kita tata? Cinta tak bisa begitu tuan. Kau mungkin bisa seperti itu. Sebab kau nyaman. Tapi aku tak pernah bisa memungkiri jika aku mau pasti.

Aku masih bertanya-tanya. Hingga akhirnya aku hanya memghela nafas berat dan mengatakan "baiklah"..

Mencintaimu itu ternyata rumit kasih. Aku sungguh tak mengerti bagian mana yang pada akhirnya membuatku suka pada mu sedangkan apa yang kau pikirkan saja aku tak mampu memahami.

Aku masih penuh tanya padamu.

Narasi Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang