Jika nanti ada pertemuan kembali

229 4 0
                                    

Jika nanti ada pertemuan kembali yang akan menemukan aku dan kamu. Pertemuan yang akan menghapuskan jarak akan aku dan kamu. Maka semogaku hanya satu. Semoga pertemuan itu adalah pertemuan yang baik. Bukan pertemuan yang kembali menimbulkan luka antara kita.

Aku tahu. Sungguh tahu. Bagaimana kita saling mengelak dan mencoba baik baik saja setelah apa yang terjadi. Aku tahu kita hanya saling pura pura. Jauh dari apa yang kita hadapi. Ada sepi yang menggerogoti jantung hati. Ada kenangan yang datang tanpa aling aling. Bahkan kau kerap datang hanya dengan membawa lagu lagu sendu yang jelas bisa ku dengar. Apa kau akan mematikanku diam-diam dengan melihatmu terus terluka?

Aku mencintaimu dengan sangat.
Tapi kamu tak pernah sangat melihatku ada.

Manis.. kamu masih begitu manis.
"Aku akan kembali"
Kalimat itu menghujam jantungku beribu kali wahai pria.
Aku seperti berada di ranjang pesakitan yang siap kau hunus dengan satu kali pelukan.

Aku bahkan membohongi diriku jika aku tak ingin menunggumu. Nyatanya. Kakiku kerap melangkah ke arah kepergianmu. Aku tahu kau akan pulang. Aku percaya itu. Entah hari esok atau lusa. Atau bahkan ketika kau sudah 'menua' dalam pikir.

"Aku dak suka say good bye ke kamu". Apa lagi ini sayang?
Kau sungguh ingin membuatku gila?
Mataku sudah merah untuk sekedar membacanya.
Aku sudah menahannya dan mencoba biasa biasa saja mengantar kepergianmu.
Tapi kenapa?
Justru dengan mudahnya kau hancurkan dinding pertahananku.
Aku runtuh sayang.
Menjadi berkeping keping lantas menginginkamu kembali.
Aku kembali menjadi wanita yang masih mengagumimu dengan sangat.

Aku kembali menjadi bodoh ketika pada akhirnya kau menggenggam tanganku di hadapan sahabatmu. Aku kembali menjadi bodoh ketika kau membawaku ke hadapan orang tuamu. Aku kembali menjadi bodoh ketika aku dipeluk ibumu dihadapanmu dan ayahmu. Aku kembali menjadi bodoh ketika kamu membawaku ke hadapan orang orang terdekatmu. Kau membunuhku sayang. Sungguh manis yang kau lakukan. Kau membunuhku perlahan-lahan.

Kau lupa.
Kita bukan siapa-siapa.
Apa maksudmu?

Narasi Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang