Narasi 3

1K 14 7
                                    

Bosan dengan senja, aku menuliskan tentangmu pada saat malam tiba. Mataku sama sekali tidak merasakan hebatnya pelukan kantuk dari kasur yang mulai melambai-lambai untuk ku tiduri.

Kamu, masih ingat? Saat suatu ketika, kita terlibat dalam satu urusan kampus di lapangan. Kamu ku beri kendali atas jasa kesehatan bagi masyarakat. Dan malam ini aku mengumpulkan email dari setiap kepala untuk mendeskripsikan programnya.

Ada yang lucu saat aku membaca email darimu. Program Hidup Bersih dan Sehat Dusun Pakis Cemara Tahun 2016 Periode Januari. Kamu tahu? judul itu sungguh umum dan biasa, namun, jemariku terus meng enter tulisan-tulisan deskripsimu. Lantas, mataku sontak membelalak ketika menemukan deskrispsi kegiatan.

Kamu tahu kenapa?

Kamu itu bodoh.

Laki-laki macam apa, yang menuliskan proposal PHBS, tapi berisi deskripsi sunatan massal? Kamu fikir aku dokter sunat?

Aku hanya tersenyum tipis, lantas, aku mencoba menghubungimu, via email. Dan bodohnya kamu menjawab dengan jawaban tak kalah bodoh.

"Itu typo, waktu copas proposal tetangga"

Ingin ku marah, tapi takut dosa. Akhirnya, aku tersenyum saja sembari menutup lepi ku.

Adakah jatuh cinta adalah perkara mudah? Ya.

Hanya saja, untuk mempertahankan kejatuhan itu adalah perkara tersulit

Selama ini,

aku belum mampu

tak tahu tahun depan.

Narasi Tentang KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang