Chapter 1

693 67 1
                                    

Sinar matahari memasuki sebuah kamar membuat sang empunya kamar bangun dari tidurnya, mau tidak mau Bina harus bangun karena sedari tadi jam wekernya selalu berbunyi.
"Iya iya aku bangun." Bina berbicara dengan dirinya sendiri sambil mendudukkan dirinya diranjang miliknya lalu dia bergegas menuju kamar mandi.
.
.
Setelah selesai Bina langsung menuju sekolahnya yang letaknya tak jauh dari rumahnya tetapi meskipun jaraknya dekat Bina sering terlambat. Dia berlari ketika melihat pak satpam ingin menutup gerbang.

"Tunggu pak...!" Teriak Bina membuat Pak satpam tadi terdiam melihat dirinya yang selalu terlambat.

"Kamu selalu saja terlambat" Kata Pak satpam.

"Maaf pak" Jawab Bina merasa bersalah karena keterlambatannya tersebut.

Sesampainya dikelas Bina langsung mendudukkan dirinya disembarang tempat karena dirinya terlalu lelah setelah berlari tadi.

"Telambat lagi, bin?" Tanya sahabat Bina yaitu Linda.

"Hmmm" Yang hanya dijawab Bina dengan gumaman. Dirinya terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan sahabatnya tersebut.

Mr. Win pun datang dengan beberapa kertas ditangannya menandakan bahwa sebentar lagi akan diadakan ulangan, tetapi Bina tidak menghiraukannya dan memilih untuk tidur.

****
Hari ini terasa sangat berat bagi Bina karena harus berhadapan dengan Mr. Win yang menyuruhnya untuk mengerjakan ulangan yang ditinggalkan oleh Bina, setelah selesai dirinya langsung menuju caffe tempat dia bekerja. Dirinya harus bekerja karena tidak ingin menjadi beban Paman dan Bibinya.
.
.
.
Sesampai Bina disana, dirinya langsung mengganti baju sekolahnya dengan baju untuk bekerja. Hari ini pelanggan caffe tersebut cukup banyak membuat bina kewalahan, tetapi dari sekian banyak pelanggan yang mengunjungi caffe tersebut ada yang menarik perhatian Bina yaitu seorang pemuda tampan dengan memakai tuxedo yang berwarna putih dengan kacamata hitamnya.

"Anda ingin memesan sesuatu tuan?" Tanya Bina kepada pemuda itu.

"Americano dengan selai kacang hazel diatasnya." Jawab pemuda tersebut lalu berjalan untuk mencari meja tempat duduk. Pemuda tersebut memiliki manik yang coklat, kulit yang putih dan rambutnya yang senada dengan warna maniknya membuat siapa saja yang melihatnya menjadi takjub.

Bina membawakan pesanan sang pemuda tadi lalu kembali bekerja. Setelah semua pekerjaan selesai Bina akhirnya pulang kerumahnya tapi saat itu sudah sangat larut malam, Bina mengambil jalan pintas untuk cepat sampai tetapi jalan tersebut sangat sepi. Saat dia sudah hampir sampai ternyata ada 3 preman yang menghalangi jalannya kelihatannya mereka sedang mabuk berat.

"Hai cantik mau kemana?" Tanya salah seorang preman memegang dagu Bina.

"Ak.. Aku mau pulang." Jawab Bina terbata-bata kerena dirinya sangat ketakutan sambil menepis tangan preman tersebut.

"Jangan pulang dulu ikutlah dengan kami, kami akan membuatmu merasakan kenikmatan dunia." Tanpa izin mereka mulai memegang tubuh Bina dari atas sampai bawah membuat Bina berteriak.

"Tolong.. Tolong." Mereka yang melihat Bina berteriak hanya tertawa.

"Tidak ada gunanya kau berteriak karena tidak ada yang akan mendengarkanmu." Mereka semua kembali tertawa membuat Bina semakin ketakutan. Akhirnya Bina memutuskan untuk berlari meninggalkan 3 preman tersebut dan menabrak seorang pemuda tampan.

"Aduh... Maafkan aku." Ujar Bina terjatuh dan membuat kakinya luka.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya pemuda tersebut sambil membantu Bina berdiri.

"Iya aku baik-baik saja hanya kakiku saja yang terluka tapi maukah kau menolongku?" Ucap Bina pada pemuda itu tapi pemuda itu bingung dan Bina menunjuk preman yang mengerjarnya. Mereka berdua langsung lari sekuat tenaga supaya tidak dikejar oleh ketiga preman tersebut.

Selanjutnya aku akan buat lebih panjang lagi ceritanya maaf kalo banyak typo mohon dimaklumi.

Ig:shintawhyni__

Special OFFSPRING (TAMAT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang