Chapter 12

329 35 7
                                    

"Bukankah dia itu adalah orang yang ditunjuk William saat hari pernikahanku yang harus aku waspadai." Batin Bina, pengawal yang berada didepannya langsung mengeluarkan pedang dan pelayan Bina langsung menariknya kebelakang untuk menjauh dari iblis tersebut.

****
Klick mulmed.
Ost goblin. Ailee-I Will Go To You Like The First Snow.

"Minggirlah aku tidak punya urusan dengan kalian." Ucap John, tetapi pengawal tadi tetap menghalangi jalannya.

"Jangan membuatku hilang kesabaran dan membuat kepala kalian terpisah dari tubuhnya." Ancam John seraya mengeluarkan kuku-kuku tajamnya.

Crash.

Karena merasa muak, John bergerak secepat kilat dan memenggal semua kepala pengawal itu dengan sekali serangan dan mengeluarkan banyak sekali darah. Pelayan yang melihat itu langsung berdiri lalu mengeluarkan pedang mereka, soalnya semua pelayan diistana Lian dilatih untuk melindungi majikan mereka, John pun meladeni kedua pelayan itu dengan serangan yang bertubi-tubi membuat pelayan tadi kewalahan. Bina yang melihat itu hanya bisa pasrah, apakah dirinya bisa hidup lebih lama atau mati sia-sia.

"Kau membawa banyak pengawal dan pelayan tapi mereka semua mati sia-sia." Ucap John saat memenggal kembali kepala pelayan Bina.

Sabina POV
"Dan sekarang adalah giliranmu." Ia menyeringai kearahku yang terduduk ditanah, aku hanya bisa mundur dan terus mundur.

"Tak perlu takut aku tidak akan melukaimu." Ucapnya lagi tetapi perkataannya tidak sesuai dengan raut wajahnya yang selalu menyeringai kepadaku.

"Jangan mendekat, jika kau maju 1 langkah lagi maka aku akan berteriak." Kataku dengan tangan yang gemetaran, sejujurnya aku sangat takut pada saat ini karena tidak ada orang selain aku dan iblis sialan itu.

"Silahkan kau berteriak sekencang-kencangnya tidak akan ada yang mendengar teriakanmu didalam hutan ini." Ucap John dengan tawa jahatnya dan terus mendekat kearahku. Ya perkataan John benar, aku terlalu masuk hutan yang jauh dari istana lian.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini." Ucapnya mengayunkan kukunya kearahku. Untungnya aku dapat menghindar tapi aku sedikit tergores dan mengeluarkan darah.

"Hhmmn. Ternyata kau seorang manusia." Ia mencium bau manusiaku, memang saat kabur dari William aku sempat membawa parfum ajaib itu untuk berjaga-jaga.

"Sudah lama aku tidak meminum darah manusia." Kali ini dia langsung menyerangku dengan cepat, membuatku hanya bisa menutup mata.

Crash.

Aku hanya menutup mataku dengan rapat, aku berpikiran apakah aku sudah berada disurga?

"Apakah aku sudah mati, tapi jika aku mati kenapa saat John membunuhku tidak terasa sakit?" Aku hanya berpikir demikian.

"Buka matamu." Suara itu sangat familiar ditelingaku. Sedikit demi sedikit aku membuka mataku dan menemukan sosok orang yang selama ini aku tunggu untuk mencari keberadaanku.

"William." Teriakku, kesenangan itu seakan berubah menjadi ketakutan saat melihat tubuh William bersimbah darah.

"Pasangan yang romantis, apakah kau juga ingin mati bersamanya seperti kisah cinta Romeo and Juliet?" Kata iblis sialan itu sambil mencabut kukunya dari tubuh William dan sekali lagi dia mendekati diriku tapi William bangkit untuk melindungiku.

"Dasar Vampire tak tahu diri, berani sekali kau menikah dengan seorang Manusia. Tamatlah riwayatmu sekarang, William...."

Author POV
Seketika cahaya putih langsung menyelimuti tubuh mereka berdua dan membuat John menutup matanya. Cahaya itu berasal dari Edgar, hanya dia yang memiliki kekuatan cahaya. Jika saja dirinya terlambat 1 detik sudah dipastikan tuannya itu sudah tidak bernyawa. Cahaya tersebut membawa mereka pergi.

"Apakah dia bisa disembuhkan?" Tanya Bina saat mereka sampai di istana William, mengingat luka yang ada pada tubuh William sangat dalam.

"Saya tak yakin yang mulia bisa sembuh, karena dirinya kekurangan banyak darah." Ucap Edgar sedih, Bina hanya memegang tangan William dengan erat berharap ada keajaiban yang datang untuk menyelamatkannya. Sudah seharian Bina terus menunggu William sampai dirinya lupa bahwa ada nyawa yang juga perlu ia jaga.

"Nona makanlah, jika anda tidak makan maka tuan akan memarahi anda dan juga anda harus menjaga kehamilan anda." Ucap Lie seraya memasuki ruangan sambil membawa nampan yang beris makanan.

"Aku tidak bisa makan saat mata indah ini tidak menatapku." Kata Bina memegangi mata William yang tertutup rapat.

"Tapi kehamilan anda lebih penting nona." Lie terus berusaha untuk menbujuk Bina.

"Tidak ada hal yang lebih penting didunia ini selain William." Ucap Bina, Lie ingin berkata tapi dihentikan oleh tangan Edgar.

"Biarkan mereka, hanya nona Bina lah yang dapat membangkitkan yang mulia." Kata Edgar.

"Dengan cara apa?"

"Yang mulia akan sembuh jika meminum darah nona Bina. Karena nona Bina adalah keturunan yang diceritakan didalam buku sejarah, yaitu keturunan Vampire-Werewolf." Seketika itu juga mata Lie terbelalak menatap Edgar tak percaya.

"Dari mana paman tahu, bukannya keturunan itu tidak diketahui keberadaannya." Lie masih tak percaya.

****
"Cepat Edgar kita tak punya banyak waktu." Ucap William kepada Edgar yang jauh tertinggal dibelakangnya.

"Apakah ini tempatnya?" Kata William saat tiba di depan sebuah rumah dengan nuansa klasik ditengah hutan.

"Iya." Jawab Edgar singkat. Mereka berjalan kearah rumah itu dan mengetuk pintunya.

"Silahkan masuk, eh William si raja Vampire." Ucap seseorang yang membukakan pintu tersebut.

"Bisakah kami bertemu dengan Mr. Robert dan Mrs. Dahlia?" Tanya Edgar.

"Dengan saya sendiri, ada keperluan apa kalian kemari?" Tanya Robert.

"Kami kemari ingin bertanya kebenaran buku yang kalian tulis tentang keturunan Vampire-Werewolf. Apakah keturunan tersebut masih hidup dan apakah cincin keturunan ratu nustent bisa dilepaskan?"

"Kenapa kalian bertanya tentang itu?" Tanya Robert curiga.

"Karena aku punya istri yang tak sengaja memakai cincin Ibundaku dan cincin tersebut tidak bisa dilepaskan." Giliran William yang menjelaskan.

"Siapa nama istrimu itu?" Tanya istri Robert, Dahlia.

"Sabina."

"Apa benarkah, dia adalah keponakan kami, dirinya memang keturunan yang kalian sebut tadi." Seakan tak percaya dengan perkataan William, Dahlia menjerit histeris.

"Tapi bukannya dia pergi keluar kota?"

"Itu hanya tipuan untuk mengelabui kalian." Ucap Edgar.

"Jadi apakah benar jika cincin tersebut tidak dilepaskan, Bina akan menjadi monster penghancur dinegeri ini?" Tanya William.

"Iya dia akan berubah menjadi monster kecuali kalian mengadakan ritual untuknya." Kata Robert.

"Ritual apa itu?" Tanya Edgar.

"Ritual pembangkitan adalah ritual untuk membangkitkan salah satu darah yang berada ditubuh Bina tapi ritual itu hanya bisa dilakukan saat rambut bina berubah warna. Jika rambutnya berwarna hitam maka ubahlah menjadi Vampire tapi jika berwarna purple ubahlah menjadi Werewolf." Jelas Robert panjang lebar kepada Edgar dan William.
****

Edgar menjelaskan panjang lebar kepada Lie, Lie masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pamannya itu. Karena dirinya sangat membenci orang tua Bina tapi dirinya sangat sayang kepada majikannya itu yang sudah dianggapnya seperti kakak.

Hai ketemu lagi sama kalian, jangan pernah bosan untuk menunggu kelanjutan ceritaku. Sumpah aku ngerasa bahwa chapter ini paling gaje dari chapter yang lain. Chapter selanjutnya bakalan author private.
Typo bertebaran dimana-mana.
Vote dan komen diperlukan.

Shinta wahyuni
Terima kasih😍😍

Special OFFSPRING (TAMAT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang