Chapter 5

440 35 3
                                    


"Apakah persiapan ritualnya sudah selesai Edgar?" Tanya William tersenyum miring kepada Bina, membuat Bina merasa kesal dengan pemuda tersebut.

****
Klick mulmed.
Ost. The heirs - Love Is The Moment

"Iya tuan persiapannya telah selesai beberapa minggu yang lalu." Perkataan Edgar itu sedikit menyinggung William karena dirinya beberapa minggu ini sibuk dengan wanita jalangnya.

"Buat apa ritual itu, kalian belum menjelaskan padaku." Tanya Bina.

"Ritual ini harus dilakukan karena anda memakai cincin kaum bangsa Vampire. Didalam buku sejarah jika seorang manusia memakai cincin tersebut maka sang pemakai harus menikah dengan sang empunya cincin karena dengan menikahlah dua belah pihak akan mendapat keberuntungan dan jika anda tidak menikah dengan tuan William maka jiwa tuan William lambat-laun akan menghilang dan anda bisa saja akan mati sia-sia." Jelas Edgar kepada Bina.

"Tidak adakah cara selain menikah, umurku baru saja 18 tahun aku tidak ingin menikah diusia muda." Kata Bina terdengar khawatir.

"Jika ada cara lain maka aku tidak akan mau menikah dengan makhluk fana sepertimu." Kata William.

"Memangnya hidup kau abadi?"

"Iya nona hidup kami abadi hanya pedang keturunan Nustent lah yang bisa membunuh kami." Ujar Edgar mewakili jawaban sang tuan, William melirik Bina menandakan bahwa dirinya hidup abadi, Bina hanya mendengus kesal.

"Lalu dimana letak pe......." Sebelum Bina melanjutkan perkataannya dan lagi-lagi William menyela.

"Edgar segera bawa dia pergi ke kamar yang telah aku siapkan dan kau, apakah kau tidak lelah terus bertanya? Aku saja yang mendengarkannya merasa muak." Lalu William meninggalkan Bina dengan Edgar berdua. Sebelum William betul-betul keluar Edgar terlebih dahulu memberikan salam.

"Mohon dimaklumi nona yang mulia memang seperti itu dirinya dididik sejak kecil untuk menjadi kuat dan membuat semua orang tunduk kepadanya. Mari ikut saya akan tunjukkan kamar anda dimana." Edgar menuntun Bina mengikuti langkahnya ke kamar yang telah disiapkan oleh William.

****
"Nona kamar anda sudah sampai jika ada sesuatu yang anda inginkan panggillah pengawal ini, mereka akan berada didepan kamar anda setiap waktu." Tunjuk Edgar kepada 2 pengawal yang berdiri disisi kanan dan kiri pintu lalu pengawal tersebut menberi hormat kepada Bina. Saat pintu kamar tersebut dibuka Bina terkejut karena kamar yang ditempatinya sangatlah mewah. Lalu Edgar memberi hormat dan pergi meninggalkan Bina.

"Wah apakah ini kamarku?, ini terlalu besar untukku tidur sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah apakah ini kamarku?, ini terlalu besar untukku tidur sendirian." Kata Bina sambil memasuki kamar tersebut.

"Kata siapa kau tidur sendirian, ini adalah kamarku jadi kau tidak tidur sendirian apakah Edgar tidak menjelaskannya." Tiba-tiba William sudah berada diambang pintu melihat bina yang terkagum-kagum akan kamarnya.

"Apa benarkah ini kamarmu tetapi tadi Edgar menyuruhku untuk tidur dikamar ini, apakah dia salah kamar?" Kata Bina sambil membalikkan tubuhnya menghadap William ingin meninggalkan kamar tersebut dan sesaat manik mereka saling menumbuk. Saat Bina ingin melangkah pergi dirinya dicegat oleh William.

"Edgar tidak salah kamar aku memang menyuruhnya mengantarmu ke kamarku." Ucap William sambil menatap manik bina yang berwarna biru.

"Persiapkan dirimu ritualnya akan dilaksanakan 2 hari lagi." Kata William ingin melangkah pergi tetapi tangannya dicegat oleh Bina.

"Sebelum kau pergi bolehkah aku bertanya, aku tidak akan bertanya banyak kepadamu tetapi hanya 2 pertanyaan." Tanya Bina dengan tersenyum dan dibalas dengan gumaman oleh William.

"Pertanyaan pertama, aku harus memanggilmu dengan sebutan apa?
Pertanyaan kedua, bolehkan aku pulang ke duniaku selama 2 hari ini, aku akan mempersiapkan diri disana dan berpamitan kepada Paman dan Bibiku." Tanya Bina dengan mimik wajah memelas dan membuat William kesal mengingat ritual mereka akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kau bisa memanggilku William saja atau apapun yang kau mau.
Kau jangan membuat keributan dengan kembalinya kau ke duniamu, itu akan memancing musuh untuk mengincarmu." Kata William.

"Apakah kau tidak ingin mengabulkan permintaanku yang kecil ini sedangkan aku telah bersedia mengikuti ritual pengikatan jiwa untukmu." Wajah Bina semakin terlihat sangat memelas berharap pria didepannya ini membolehkannya.

"Kau boleh pulang ke duniamu dengan 1 syarat, kau harus pergi dengan 4 pengawal kepercayaanku." Pernyataan William yang berlebihan itu membuat Bina kesal.

"Kau terlalu berlebihan William, di dunia itulah aku merasa aman dan tidak akan ada yang menggangguku." Protes Bina.

"Kau mungkin tidak tahu bina bahwa akan ada seseorang yang mengincarmu karena kau sudah menginjakkan kaki di dunia Protria ini dan bersangkutan dengan kaum Vampire sepertiku." Jelas William.

"Tetapi setidaknya 2 pengawal saja cukup untuk menjagaku William."

"Aku melakukannya untuk melindungimu, apakah kau tahu Bina jika jiwamu mati maka aku akan ikut mati juga. Jika hal itu terjadi aku tidak ingin mati sia-sia sebelum membalaskan dendamku kepada musuh terberat ayahku." Kata William. Bina hanya tertegun mendengar penjelasan William yang membuatnya tak mampu berbicara lagi.

"Jika kau ingin pulang maka pulanglah tetapi aku akan mengikutimu untuk menjaga keselamatanku dan kau. Kau istirahatlah besok kita akan pulang dan aku akan tidur diruangan kerjaku." Ucap William sambil berlalu meninggalkan Bina yang masih berdiam diri di kamarnya.

"Tunggu bukannya katamu tadi ini kamarmu, kenapa kau tidur diruangan kerjamu?" Tanya Bina sebelum William benar-benar meninggalkan kamar tersebut.

"Apakah kau ingin lebih dari pada tadi siang?" Ucap William mendekati Bina dan mengalungkan tangannya dipinggang Bina, wajah Bina mulai berubah menjadi kepiting rebus lalu mendorong tubuh William.

"Ya sudah pergilah."

****
Kerajaan mereka tinggalkan kepada para tetua untuk menjaganya dan telah dibuat pelindung untuk kerajaan tersebut.
Mereka berangkat bersama 2 pengawal dan tak ketinggalan Edgar sebagai tangan kanan William, dengan mobil mereka yang melaju cukup kencang.

"Pertama orang yang harus aku temui adalah Paman dan Bibiku." Ucap Bina ditengah perjalanan mereka.

"Setelah itu kita pergi kesekolah untuk meminta izin keluar kepada kepala sekolahnya. Dan pulang kerumahku untuk beristirahat." Lanjut Bina.

"Apakah anda tinggal sendirian nona." Karena penasaran Edgar memulai bertanya kepada Bina membuat William berpikir."apakah mereka kakak-beradik mereka berdua ketika berkumpul selalu saja membicarakan hal yang tidak penting." Batin William, lalu Edgar menatap William seakan mengetahui isi pikiran sang tuan.

"Iya aku tinggal sendirian dirumah peninggalan orangtuaku, aku sengaja tidak tinggal bersama Paman dan Bibi karena tidak ingin merepotkan mereka." Jelas Bina lalu mobil berhenti menandakan mereka sudah sampai dikediaman Paman dan Bibi Bina.

"Tuan, kita sudah sampai." Kata sang pengawal yang menyupir mobil tersebut.

"Cepat selesaikan urusanmu didalam kita harus cepat karena aku sudah sangat lelah." Kata William sedikit mendorong tubuh Bina untuk turun dari mobilnya.

"Kau sungguh tidak sabaran." Ucap Bina sedikit membanting pintu mobil William. Dirinya mengetuk pintu tersebut dan ada wanita paruh baya yang membukakannya lalu dirinya memasuki rumah itu. William yang melihatnya dimobil hanya bisa diam dan berbaring disofa empuknya.

Typo bertebaran.
Beberapa hari ini kayanya gak bisa update lagi sibuk soalnya...maaf ya

Shinta wahyuni.
Terima kasih😍😍😍

Special OFFSPRING (TAMAT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang