Chapter 11

354 34 0
                                    

"Lama tak jumpa juga, John." Tak mau kalah William juga mengeluarkan smirknya yang lebih menyeramkan. Mereka berdua saling bertatapan dengan maksud tertentu, Edgar yang melihat itu sudah mundur beberapa langkah karena dirinya tahu akan terjadi perang besar jika keduanya sudah bertemu seperti itu.

****
Klick mulmed.

"Apa yang kau lakukan disini." Kata John.

"Oh iya, selamat atas pernikahanmu. Istrimu sangat cantik." Lanjutnya lagi sambil mengulurkan tangan kearah William.

"Minggirlah dan jangan menghalangi jalanku jika kau masih ingin hidup." Ancam William tak menghiraukan uluran tangan john.

"Apakah kau tidak sadar kalau berada diwilayah perbatasanku, seharusnya aku yang bertanya 'apakah kau masih ingin hidup'?" Seakan tak takut akan ancaman William, John malah berbicara sambil memutari William dan Edgar. William tak menghiraukan perkataan John dan hendak melangkah pergi tapi langkahnya dicegat oleh John.

"Kau kira, kau bisa keluar dengan selamat dari sini setelah berhadapan denganku?" John seakan menantang William dan mengeluarkan pedang dari balik punggungnya. Edgar yang melihat itu langsung berdiri di depan William untuk melindunginya.

"1 lawan 2, menarik." John sedikit mengeluarkan ketawa jahatnya.

"Minggirlah biar aku saja yang melawannya." Ucap William. Sepertinya hari itu William akan melewati hari yang panjang sebelum pergi ke wilayah Megetria karena makhluk yang didepannya ini adalah iblis paling jahat setelah ayahnya. William langsung mengeluarkan pedang andalannya.

"Wah bukannya itu pedang legenda yang dapat membunuh Vampire, apakah kau menyerahkannya untukku supaya aku dapat membunuhmu?" Tanya John. Dilihat saat itu William sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, dirinya langsung menyerang John tanpa ampun.

Prang.

Crash.

Satu kali tebasan mengenai lengan John dan mengeluarkan darah segar. John yang melihat itu menggeram kemudian tersenyum lalu menjilati darahnya sendiri. Sungguh iblis menjijikan.

"Sepertinya kau memang ingin membalaskan dendam Jhonson kepadaku." William menatap tajam kearah John yang menyebutkan nama ayahnya. Ya Jhonson adalah ayah William yang sekarang terbaring lemah selama ratusan tahun gara-gara John yang menikam perutnya.

"YA AKU INGIN MEMBALASKAN DENDAM AYAHKU KEPADAMU." Seakan tak memberi ampun kepada John, William terus mengayunkan pedangnya kearah John dan akhirnya sekali hentakan pedang tersebut tepat mengenai perut John.

"Ak...ku ak..an memba..las perbua...tanmu nan....nti." Setelah melepas pedang dari perutnya, John menghilang dari hadapan William.

"Pengecut." Batin William, lalu dirinya melanjutkan perjalanan ke wilayah Megatria yang memakan waktu 2 hari.
.
.
.
Semakin hari perut Bina semakin bertambah besar membuatnya sedikit susah untuk bergerak. Hari itu dirinya ingin berjalan dibelakang taman istana Lian dan menikmati udara segara disana dengan pelayan dibelakangnya.

"Pelayan, sedang apa mereka disana?" Tanya Bina saat melihat Lian dan beberapa orang ditaman.

"Mereka sedang berlatih, nona." Setelah mengantarkan Bina, pelayan tersebut berlalu untuk melanjutkan tugasnya yang lain.

"Apa yang kau lakukan disini, Bina?" Tanya Lian ketika melihat Bina yang sedang berjalan kearahnya.

"Aku hanya mencari angin segar dan melihatmu disini. Apa yang sedang kau lakukan bersama mereka?" Mereka yang disebut tadi berjalan kearah Lian dan Bina.

Special OFFSPRING (TAMAT✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang