MIRIP ?

3.5K 409 14
                                    

Semilir angin menerpa helaian rambut Min Wendy yang kali ini dicepol asal, ibu satu anak itu menyeka sedikit bulir keringat di sekitaran dahi serta menyelipkan beberapa helai anak rambut yang tak ikut terikat ke belakang telinganya.

Istri Min Suga sekaligus ibu dari putra mereka Min Sooha ini tengah menjemur pakaian, kegiatan rutin di setiap tiga hari sekali dalam satu minggu.

Setelah selesai, Wendy membereskan hal yang tersisa kemudian mencuci kedua tangan sebelum berjalan menuju ruang keluarga di mana suami serta putranya berada.

Diatas kasur yang memang sengaja diletakan di ruang keluarga, Min Suga dalam posisi setengah berbaring dengan Min Sooha di atas pangkuannya. Pasangan Ayah dan anak ini asyik menatap tablet ukuran 10inchi yang juga berada di pangkuan Suga.

"Adek bangun?" tanya Wendy ikut bergabung di atas kasur.

Suga mengangguk "Omma shark du dudu dudu omma-"

Wendy terkekeh "Apa sih, kak. Jangan ikut nyanyi, merusak tau gak"

Mereka tengah memutar playlist yang sengaja Wendy buat dan memang Sooha sukai, putranya nampak anteng memandangi layar 10inchi yang memamerkan visualisasi dari mulai anak hiu sampai nenek hiu berwarna-warni.

Pria sipit itu malah semakin sengaja ikut bernyanyi begitu lantang. Mungkin karena merasa terganggu dengan suara jelek Papanya, Sooha mendongak memamerkan tatapan datar miliknya. Hal tersebut tak menghentikan Suga, Sooha kemudian berniat menempelkan telapak tanganya di mulut Papanya, namun karena tangannya itu masih pendek dan hasilnya hanya bisa mengenai leher bawah Suga.

"Tuh, adek aja risih denger kakak nyanyi" ujar Wendy memberi tahu.

Hihh, gemas sendiri ketika melihat tingkah sang putra yang tengah kesal dengan ekspresi datar andalannya ditambah sedikit lebih menyipitnya kedua mata lucu itu.

"Suara Papa bagus, adek nanti nyanyi kayak Papa begini, nih" Suga kemudian bernyanyi lebih tepatnya melantukan satu bait lagu dengan sangat cepat alias nge--rap gitu.

Bukannya senang, Sooha malah tambah kesal dan karena tak bisa melampiaskan kekesalannya, Min Sooha akhirnya mulai merengek disertai sedikit air mata.

"Kok anak Mama malah nangis, kesel ya?. Papa emang nyebelin, ayok sini sayang" Wendy segera mengambil alih Sooha, menimang putranya agar berhenti menangis.

"Tega kamu, dek" ucap Suga dramatis.

"Abisnya, sih. Dibilang adek sukanya yang tenang bukan rusuh" sahut Wendy.

"Itu bukan rusuh, itu namanya nge--rap sayang. Rapper itu keren tau, bagus kalau udah gede adek jadi rapper" kata Suga membela diri.

"Gimana nanti aja, terserah adek maunya jadi apa. Jangan dipaksa, kalau diarahin sih boleh". Tangisan Sooha mereda, hidungnya serta matanya nampak memerah. "Utututuu.., anak Mama jelek banget abis nangis gini" canda Wendy menggoda putranya.

"Gak akan dipaksa, yang. Itukan cuma harapan aku doang, siapa tau kejadian gitu" Suga meraih kembali tablet yang sempat ia letakan asal tadi. "Mau liat sesuatu yang menarik gak?" Lanjutnya kemudian.

"Apa?" tanya Wendy sedikit menggeser dirinya agar lebih dekat dengan suaminya.

"Wait, tadi gak tau ke--upload apa engga abisnya adek keburu bangun" kata Suga. "Ehh, tidak ter--upload ternyata bentar kita ulangi lagi" lanjut Suga ketika menemukan hal dia maksud.

"Emang apa?" Kepo Wendy.

"Seben-tar, ahh. Beres nih, mau liatkan tapi di galeri aja pasti kamu protes"

Tak lama, Suga menunjukan layar tablet itu pada istrinya.

Tak lama, Suga menunjukan layar tablet itu pada istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow,

Jujur, Wendy kaget.

"Kak! Jangan diupload, malu tau"

Benarkan kata Min Suga, sang istri pasti melayangkan protesannya.

"Gak mau, kan udah diupload sayang". Tolok Suga memamerkan tawa guanya.

"Itu dapet dari mana lagi fotonya?!" Tanya Wendy tak santai.

Suga masih memamerkan deretan giginya yang rapi "Pengen tau aja, deh" celetuknya jahil.

"Sini tabletnya" Wendy menjulurkan sebelah tangannya meminta Suga menyerahkan tablet tersebut.

"Gak boleh" Suga tentu tahu niat istrinya, jadi dia sengaja lebih menjauhkan tablet dari jangkauan Min Wendy.

"Sini gak?!"

"Gak"

"Ihhh"

"Cium dulu"

"Gak"

"Ya udah. Yuk, dek. Kita pergi, kita cari orang yang mau cium Papa gratisan"

"Kak!!!"

Abaikan percakapan terakhir ini. Btw, mirip ya?.


.
.
.
*****

😊

LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang