BERKUNJUNG

2.7K 322 9
                                    

"Titip adek Sooha ya, kak"

Bayi laki-laki yang tadinya berada di gendongan sang Mama, kini berpindah ke gendongan Bundanya Mikayla Kim. Sedangkan gadis cilik pemilik nama tersebut, tersenyum senang begitu mengetahui adek Syu kesayangan Mika ditinggal aunty dan juga uncel di rumahnya.

"Dadah, sayang. Ayo dadah sama Mama Papa" Irene menggerak gerakan lengan Sooha.

"Dadahh, Tiii. Dadahhh, Babanggg" Mika ikut-ikutan berdadah-dadah ria.

"Dadah, cantik" balas Wendy mengelus pipi Mikayla. Suga juga melakukan hal yang sama, kemudian ia menambahkan cubitan gemas di hidung Mika dan hasilnya gadis kecil itu menjerit kesal.

"Udah, yuk. Nanti balik lagi ke sini takut kesorean" ajak Suga mengabaikan protesan Mika.

Sepasang suami istri itupun mengecup sayang putra mereka kemudian bergegas masuk ke dalam mobil berjenis SUV berwarna hitam mengkilap yang terparkir rapi di depan gerbang rumah keluarga kecil Kim.

"Kalau ada apa-apa kabarin aku, kak" pinta Wendy kesekian kalinya.

Irene terkekeh "Iya, yaa ampun. Kamu nanti siang atau sore juga udah di sini lagi" ujar Ibu satu anak tersebut.

Wendy membenarkan dalam hati. Ahh, apa ini yang dulu Irene rasakan ketika meninggalkan putrinya jauh bersama anggota keluarga lain untuk pertama kalinya. Wanita Min Suga ini melambaikan tangan sampai mobil milik suaminya menjauh dari sana.

Suga meraih lengan istrinya, keduanya saling mengenggam satu sama lain. "Santai, sayang. Kan adek ditinggal bukan pertama kalinya" ucap pria sipit berkaus hitam tersebut.

"Iya, tapi ini pertama kalinya adek ditinggal di rumah orang lain" sahut Wendy agak lesu.

Suga terkekeh "Rumah Taehyung, sayang. Bukan orang lain" balasnya.

Wendy membuang napas pelan "Maksudnya bukan ditinggal di rumah kita" ujarnya kemudian.

Suga mengangguk-anggukan kepalanya "Iya ngerti, kok" jawab pria yang mulai terlihat di bawah hidung serta dagunya ditumbuhi beberapa bulu tipis.

Hari ini, keduanya memutuskan untuk mengunjungi Suran setelah sekian lama. Bukan Suga yang mengajukan ide tersebut, melainkan istrinya yang ingin ke sana katanya sudah lama sekalian mencari tahu siapa tahu ada perkembangan ke arah yang lebih baik.

Suga hanya bertanya sekali apa istrinya yakin ingin ke sana, lalu meng--iyakan ketika anggukan menjawab hal tersebut. Benar apa yang istrinya katanya, siapa tahu ada perkembangan setelah sekian lama. Karena sejujurnya, Suga sekarang benar-benar tak tahu apapun lagi mengenai wanita masa lalunya itu. Segalanya Suga serahkan pada Eunkwang dan sejauh ini, pria bermarga Seo itu belum memberikan laporan negatif maupun positif pada dirinya.

Jikapun ada perkembangan ke arah yang lebih baik, Suga belum tahu ke depannya apa yang akan dia lakukan mengingat Suran tak punya keluarga lagi, wanita itu sebatang kara.

Baiklah, itu bisa dipikirkan lagi nanti.

"Mana, yaa. Sayang, aku lupa" ujar Suga setelah mobil yang dikendarainya hampir dekat dengan tujuan namun pria sipit ini lupa tepatnya tempat itu berada di mana.

"Itu, sebelah kiri yang ada papan reklame coklat" tunjuk Wendy ke arah depan.

"Baiklahhh" sahut Suga menyalakan lampu sein kiri.

Sebelum berkunjung ke tempat Suran, Suga dan Wendy mampir terlebih dahulu ke studio yang beberapa waktu lalu dipakai untuk photo keluarga besar. Keduanya mengambil hasil photo yang sebenarnya bisa diantarkan kurir, namun sekalian saja karena studionya searah dengan tujuan hari ini.

LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang