Jika dihitung mungkin sekarang sudah kali ke enam Wendy menguap sebagai tanda kalau tubuhnya butuh istirahat.
Lelah sih, sudah pukul setengah satu dinihari pula. Namun rasa kantuk itu harus tetap Wendy tahan karena putra kecilnya masih anteng memperhatikan Mamanya ini.
"Adek, bobok yaa" ajak Wendy untuk kesekian kalinya.
Sooha tak memberi respon, putra Min Suga itu hanya mengedipkan kedua matanya masih tetap memperhatikan Mamanya.
"Bobok, dek. Dari pada kamu liatin Mama terus. Tuhh, udah ngantuk juga kenapa gak bobok, sayangg" gumam Wendy yang tahu sepertinya Sooha itu mengantuk namun entah kenapa sepertinya ia masih enggan memejamkan mata.
Wendy kembali menepuk-nepuk pelan pantat putranya berharap Sooha segera terlelap setelah sebelumnya sempat berhenti. Wanita dengan piama coklat susu itu agak heran, Sooha biasanya tak sesusah ini untuk ditidurkan malahan sangat mudah kalau urusan membuat Min Sooha terbang ke alam mimpinya.
Selang beberapa menit, handphone Wendy berbunyi nyaring yang mau tak mau segera wanita itu raih dari atas meja nakas samping tempat tidur.
"Hallo" sapa Wendy pelan.
"Aku kira udah tidur, hampir jam satu malem loh ini" heran si penelphone yang pastinya kalian tahu, Min Suga.
"Adek masih belum tidur" sahut Wendy memberi tahu.
"Tumben, kamu kasih kopi jangan-jangan" canda Suga terkekeh di ujung sambungan sana.
"Hmm" sejujurnya Wendy benar-benar lelah hari ini, untuk membalas atau sekedar memprotes candaan suaminya saja rasanya tak ada tenaga. Begitu banyak perkerjaan ditambah deadline yang minta dipercepat membuat ibu satu anak ini bekerja cukup ekstra lebih dari biasanya.
Min Suga terkekeh gemas, pria sipit itu tengah membayangkan keadaan serta wajah menggemaskan anak serta istrinya. Kalau bukan karena tuntutan pekerjaan yang luar biasa, Suga tak akan sudi membuang waktu istirahatnya seperti sekarang hanya untuk lembur bersama karyawan karyawati lajang maupun yang sudah berkeluarga di dalam gedung pencakar langit tersebut.
"Coba loudspeaker, yang" pinta Suga kemudian.
Wendy segera menuruti permintaan suaminya.
"Hei jagoan Papa" suara Suga terdengar rendah.
Wendy terkekeh, ia menyaksikan hal di mana Sooha langsung mengangkat kepalanya ketika mendengar suara Papanya.
"Jangan tungguin Papa, adek bobok aja sama Mama duluan. Kasian tuh Mama kamu capek, kamu juga capek kan dek" ujar Suga "Tidur ya, Papa nyanyiin deh" lanjutnya kemudian.
Sebelum Suga mulai bernyanyi, Wendy langsung menyahuti suaminya "Jangan nyanyi, senandung aja"
"Iya sayang" dan Suga mulai bersenandung lagu penghantar tidur yang biasa ia lantunkan untuk putranya sebelum sama-sama bergelut di alam mimpi.
Tak berapa lama kemudian, Min Sooha akhirnya terlelap. Wendy sampai berdecak kagum karena putranya tertidur begitu saja setelah mendengar suara Papanya.
"Adek tidur, kak" bisik Wendy tentunya ia sudah menonaktifkan mode loudspeaker tadi. "Kayaknya adek harus denger suara kakak dulu baru bisa tidur gitu, ya?" ungkap Wendy berpendapat.
"Bisa jadi adek kangen Papanya, makanya dia nunggu Papanya ikut tidur di kasur juga" Suga juga ikut berpendapat.
"Bukan cuma adek yang kangen. Ya udah, kalau gitu aku tutup dulu" izin Wendy karena dirinya juga ingin segera memejamkan kedua matanya.
Suga menggulum senyum senang mendengar pengakuan tak langsung istrinya. "Mimpi indah, sayang. Love you" ucap Suga.
"Me too"
Setelahnya, tidur sepasang ibu dan anak itu terasa lebih nyaman dari pada sebelumnya.
.
.
.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendy
Short StorySisa interaksi kecil, dimulai dari Min Sooha yang berusia 5 bulan. __________ __________ dari 2018 sampai ....