Senyum sumringah tak luntur dari mulai terbitnya matahari hingga kini jam di pergelangan lengan menunjukan pukul sembilan pagi.
Tentu hal ini dilakukan Min Suga tanpa sadar karena rasa senang bahwa hari ini setelah sekian lama akhirnya dia bisa pulang juga. Lebay sekali, padahal bukan setelah sekian lama hanya sepuluh hari saja bapak Min ini menghabiskan waktunya di negeri sakura.
Tak begitu memakan waktu lama karena pukul sebelas siangnya, Suga sudah duduk manis di dalam mobil jemputan menuju rumah keluarga kecilnya dengan Min Wendy dan Min Sooha yang tengah menunggu kepulangan pria sipit ini.
Senyum dibalik masker hitam yang Suga kenakan masih terpatri sambil sesekali pria sipit ini mengetukkan jemari-jemarinya di atas paha dengan mata memandang keluar jendela menampilkan keramaian kota Seoul yang tak pernah terhenti.
Suga benar-benar tak sabar untuk segera sampai rumah lalu melepas rindu pada istri serta putra kecilnya.
Dan ketika mobil berhenti di tempat tujuan, Suga bergegas turun dari dalam mobil sampai sang supir tak sempat membantu menurunkan koper dan tentu ia membungkuk meminta maaf atas hal yang dianggapnya sebagai sebuah kelalaian.
"Sudah, tidak apa-apa. Terimakasih sudah menjemput saya silahkan kembali ke kantor" ujar Suga memerintah.
Setelah mendapat anggukan mengerti Suga segera menyeret kopernya melewati pagar depan rumah lalu diam di depan pintu masuk dan Suga tadi segaja menekan beberapa kali bel di pagar luar sebelum dirinya masuk dan membiarkan sang istri membukakan pintu untuknya.
Namun karena rasa tak sabar, Suga kembali menekan bel yang ada di dekat pintu. Bel kedua yang memang sengaja dipasang karena waktu itu pernah bel serta pagar depan rusak dan lama sekali tak diperbaiki karena tak ada yang sempat memperbaikinya waktu itu.
Pria sipit ini juga sengaja menutup kamera intercom agar istrinya penasaran walau sepertinya tidak akan berhasil karena Wendy tahu kalau dirinya pulang hari ini.
Pintu di hadapan pria sipit ini kemudian terbuka menampakkan sosok wanita bersweater rajut cream dengan celana tidur panjang serta rambut terikat satu ke belakang.
"Kejutannn" ucap Suga menurunkan maskernya.
"Sayang sekali, saya tidak terkejut" balas Wendy menggeleng kasihan.
Suga berdecak kecewa "Wahhh.., sepertinya lain kali saya harus lebih kreatif yaa" katanya berkacak pinggang.
"Iya" sahut Wendy.
Lalu terjadi keheningan selama tiga detik, kemudian
"Ouhhh.., sini sayang" manja Suga melebarkan tangannya dan Wendy tentu langsung menumbrukan dirinya ke sana.
Keduanya saling memeluk erat melepaskan rindu yang terpendam lama.
Suga membuang napas panjang "Uhhhh, sayang. Aku kangen, kangen, kangennnn.. banget sama kamu" bisiknya lega setelah dirinya bisa merasakan seberapa banyak rasa senang yang muncul ketika Suga memeluk erat istrinya.
Meresapi semua rasa, hangat tubuh, bahkan wangi khas dari Min Wendy.
Oh! Oh!! Oh!! Luarrrr biasaaaaa...
"Aku juga" cicit Wendy merasakan Suga mengecupi kepalanya.
Pelukan keduanya kemudian terlepas namun Suga masih belum puas jadi dia menangkup pipi istrinya lalu mengecupi permukaan wajah dari mulai dahi, kelopak mata, pipi, dagu, hidung dan sasaran terakhir tentu saja bibir penuh Min Wendy. Namun sayang, bukannya bibir penuh itu yang bertemu dengan bibir tipis Suga melainkan punggung tangan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendy
Short StorySisa interaksi kecil, dimulai dari Min Sooha yang berusia 5 bulan. __________ __________ dari 2018 sampai ....