"Arigatō, kyōryoku shite kudasai"
"Hyeobjo hae jusyeoseo gamsahabnida"
Kedua ucapan terimakasih serta resminya penandatanganan dokumen kerjasama antar perusahaan itu menandakan akhir dari sesi pertemuan yang sudah berlangsung kurang lebih selama dua setengah jam tersebut.
"Tidak usah seperti itu CEO Min" ucap pria paruh baya yang masih bersalaman ini.
Tawa renyah Suga terdengar "Sedikit memberi penghormatan untuk tempat di mana pertemuan ini diadakan" ujarnya dengan senyum ramah.
Jabatangan keduanya terlepas berbarengan dengan berdirinya orang-orang beserta tepuk tangan dan satu persatu mulai meninggalkan meetingroom di salah satu resort terkemuka di negara sakura tersebut.
Benar semua.
Suga masih berada di Jepang dan ini sudah hari ke delapan pria sipit tersebut mengeluh pada istrinya tentang keinginannya untuk segera pulang. Namun mau bagaimana lagi, kan hal itu tidak mungkin juga.
"Mau makan siang bersama?" Ajak pria paruh baya yang tadi berjabat tangan dengan Suga. Dia merupakan pemilik dari Bunjeo Cooperation yang sekarang sudah bekerja sama dengan MY Cooperation dalam bidang IT.
Suga tersenyum lebar "Terimakasih atas tawaran berharganya. Namun mungkin lain kali, saya harus melakukan sesuatu dan segera sampai di hotel" tolak halus Suga.
"Baiklah" ujarnya maklum.
Pria berbalut jas coklat gelap serta celana senada itu bergegas meninggalkan tepat meeting setelah sebelumnya berdiskusi singkat serta memberi perintah pada beberapa bawahan yang ikut serta dalam kunjungan tersebut.
Suga sampai kamar hotelnya tepat pukul satu siang, dia menjatuhkan diri di atas ranjang lalu memainkan phonsel di tangannya.
"Masih belum dibales" gumamnya setelah membuka aplikasi chatting di smartphone ber--case hitam tersebut.
Akhirnya Suga memutuskan untuk mandi sebelum pukul setengah tiga nanti dirinya harus pergi lagi bersama tim.
Hahhh.
Menyebalkan memang ketika Suga terpaksa tinggal di Jepang tiga hari lebih lama, yang harusnya hari ini dia bisa pulang tapi tidak karena satu dan banyak hal. Sedangkan sekretaris pribadinya sudah pulang duluan dan sangat disayangkan dia tak bisa mencegah gerutuan rasa iri karena Eunkwang bisa pulang sedangkan dirinya tidak.
Suga kan rindu istrinya, rindu putranya juga. Pokoknya ini tentang rindu pada dua cahaya kehidupannya, eaaa lebay mas nya. Tapi bagaimana lagi, orang benar-benar rindu dan memang keduanya begitu berharga bagi Suga. Baiklah.
"Ahh" suara Suga teredam suara shower dan pria sipit itu memejakan matanya merasakan air mengalir membasahi seluruh bagian tubuhnya.
Dalam kegiatan mandi tersebut, banyak hal berkelebatan dalam kepala Suga. Ohh, pria dengan balutan busa sabun ini memikirkan jikalau dia dan kehidupannya yang sekarang bukanlah seperti sekarang.
Yahhh maksudnya, jika dulu Suga tak menikah dengan Wendy begitu.
Tak dapat menampik kalau dulu, pertama kali dirinya dipertemukan dengan Wendy. Suga cukup tertarik akan tampilan fisik Wendy. Ohhh ayolahhh, Wendy sangat cantik untuk ukuran wanita biasa--menurut Suga dan banyak orang juga pasti setuju atas pendapat itu.
Wendy memang sangat cantik tentu dapat menarik perhatian Suga. Namun hal itu tak lantas membuat Suga secara pribadi langsung meng--iyakan perjodohan tersebut. Banyak pertimbangan yang Suga lakukan, karena menikah bukan terjadi hanya dalam beberapa hari dan bukan tentang perayaan serta pengankuan dan kata selamat dari orang-orang pada satu hari itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendy
Short StorySisa interaksi kecil, dimulai dari Min Sooha yang berusia 5 bulan. __________ __________ dari 2018 sampai ....