[M] PEMBICARAAN SERIUS

2.7K 238 19
                                    

Pada mulanya, Wendy secara halus menolak untuk memiliki anak ke 2. Seiring berjalannya waktu dan Min Sooha yang semakin besar, pemikiran tersebut perlahan berubah. Apalagi ketika melihat betapa lucunya putri kedua dari pasangan Kim Taehyung dan Bae Irene. Sepertinya menyenangkan memiliki anggota keluarga perempuan, itu adalah yang terlintas pertama kali di kepala Wendy kala itu.

Tetapi kembali lagi, banyak pertimbangan yang wanitanya Min Suga ini perhitungkan. Apakah Sooha bisa menerima kehadiran adiknya nanti? Apakah Suga sang suami sedang menginginkan anggota baru di keluarga mereka? Apakah benar bahwa Wendy sendiri sudah siap kembali membagi perhatiannya secara adil sebagai seorang Ibu rumah tangga?

Tidak-tidak. Semua hal dalam hidup Wendy tak seperti dulu, seperti awal kisah penikahannya. Sekarang apapun di antara dia dan juga Suga lebih transparan, satu sama lain mengetahui dan saling membantu dalam membina keluarga kecil mereka. Tidak ada rahasia lagi, tidak ada keputusan sepihak, tidak ada sakit hati yang terpendam, dan tidak ada kesalahpahaman. Segalanya langsung mereka bicarakan dengan tatap muka.

Seperti malam di penghujung musim panas. Suga dan Wendy menghabiskan waktu senggang mereka. Jarum jam menunjukan pukul 10 malam namun hal tersebut tak mampu mengusik keduanya yang kini sedang duduk merapat di atas sofa, di ruang bersantai rumah yang sudah lebih luas dengan tampilan baru itu. Wendy terlihat duduk bersandar di sebelah kiri suaminya dengan pelipis jatuh nyaman pada bahu Min Suga. Sedangkan pria dewasa di sana dengan santai mengelus berulang bulu-bulu lembut Musta alias si kucing hitam yang meringkuk nyaman di antara paha majikannya.

"Aku mau cerita, tadi siang Adek minta nen lagi." Ujar Wendy kembali memulai pembicaraan, dia langsung saja berhenti memainkan ponselnya.

"Kamu kasih? Udah lama dia lupa padahal."

"Enggak, aku bilang nen nya gak bisa keluar soalnya Adek udah besar." Telapak tangan kiri Suga menaut tangan kanan istrinya, "Adek marah-marah terus katanya dia tuh mimpi nen jadi pengen nen sama Mama."

"Bangun tidur?"

"Iya, dari jam 11 dia tidur terus bangun sekitar jam 1 siang."

Sebenarnya tidak terlalu penting topik obrolan keduanya yang ini, tetapi Wendy kira dirinya senang berbagi cerita apalagi hal tersebut menyangkut asetnya Min Suga, aset berharga bersama maksudnya. Dari hal-hal kecil seperti ini, sebenarnya membentuk momen istimewa yang membuat hubungan satu sama lain semakin erat. Suga juga sama, dia tidak segan bercerita banyak hal dalam satu hari yang telah terlewati. Malam ini berbagaimacam topik terbahas pada obrolan lanjutannya. Sampai kemudian kedua makhluk berbeda gender itu masuk pada singgungan masalah mengenai hal yang akhir-akhir ini sukses mengusik hati kecil Min Wendy.

"Kalau ada anak perempuan seru kali ya, kak?"

Untuk beberapa saat hening, otak cerdas Suga tiba-tiba tumpul, "seru sih, apalagi Mikayla disini semua di rumah kita dia tanyain."

Hah?

Kenapa jadi Mikayla?

Wendy menegakkan dirinya, kepala berhias rambut pendek itu menoleh menghadap wajah sang suami, "bukan itu maksudnya."

Dengan polosnya Suga menjawab, "terus?"

"Enggak, enggak terus-terusan." Wendy memilih mengambil alih Musta dari pangkuan Suga, kemudian ia beranjak dan berjalan menuju tempat peristirahatan nyaman milik kucing bermata biru tersebut.

Setelah meletakan Musta yang kembali tertidur sehabis dielus-elus sebentar, Wendy memilih masuk kamar untuk rebahan di atas kasur, dan Suga mengikutinya dari belakang.

Mendengar jawaban Wendy tadi, Suga memutar otak memikirkan makna sebenarnya dibalik kalimat tadi, pasti ada yang salah sebab bukan begitu seharusnya respon wanita cantik tersebut.

LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang