Untuk kesekian kalinya, Wendy membuang napas kecil berusaha menenangkan diri. Oh, sudah berapa kali Wendy menolak namun sebanyak itu juga Suga membujuknya dan dengan semua itu sepasang suami istri ini kini berada di antara orang-orang di tengah acara pameran tersebut.
"Sebentar lagi, sayang" elusan lengan kanan atas sudah Wendy rasakan mungkin untuk ke empat kalinya.
Suga mengajak istrinya ini datang ke acara pameran karya seni yang setahu Wendy pemiliknya itu merupakan teman lama pria sipit yang hanya berbalut kaus hitam dengan topi serta masker. Persis seperti teroris, dan sialnya Wendy kali ini malah menggunakan dress semi formal. Pokoknya gara-gara Suga yang memaksa dan tidak mengatakan apapun lagi, Wendy jadi salah kostum begini.
Ibu satu anak itu kira, pameran yang suaminya maksud merupakan acara penting dengan peresmian dan lain sebagainya. Namun ternyata, mereka ke sana hanya untuk mengucapkan selamat ditambah katanya banyak juga teman lama Suga yang datang.
Menyebalkan memang. Dan sepertinya si sipit satu ini sengaja memaksa agar Wendy ikut karena dia tahu kalau istrinya tidak mau ikut-ikut lagi dalam acara resmi semenjak kejadian tempo lalu, hal itu Wendy lakukan untuk menghindarkan telinga cantiknya menerima lebih banyak perkataan tak bertanggung jawab dari orang-orang sirik di luar sana.
Wendy bahkan tak akan pernah ke kamar mandi lagi jika suatu saat dirinya pergi lagi bersama suaminya ke acara-acara di mana Suga masuk list orang penting di sana. Wendy tak ingin sampai mendengar gosip kamar mandi lagi seperti waktu itu.
"Istri pak Suga gendut gitu, ya?. Mending pak Suga sama gue yang jelas-jelas langsing menggoda. Mau gue ama sugar daddy gitu"
"Kalau sampai selingkuh juga wajar kali, ya"
"Tunggu aja, bentar lagi juga bakalan rame tuh berita perceraian"
"Gak usah direbut bakalan lepas sendiri, istrinya juga gak cantik-cantik amat dan gue denger sih mereka itu menikah karena perjodohan"
Percakapan para wanita gosip di toilet dan dengan bodohnya, Wendy malah diam mendengarkan sambil menahan rasa sakit yang tentunya timbul dengan begitu menyesakkan. Walau Wendy sudah berjanji tak akan mendengarkan perkataan tidak baik dari orang lain. Tapi tetap saja rasanya pasti sakit dan di dalam pikirannya, wanita cantik ini selalu membenarkan apa yang dibicarakan orang-orang.
Baper lah!
Sekuat-kuatnya orang pasti ada masa di mana dirinya merasa lemah dan hal buruk yang dikatakan dirasa memang benar adanya. Walau sejujurnya Wendy sudah tak sakit hati lagi jika mengingat hal itu, namun takutnya terulang kembali.
"Yang, sini duduk dulu" Suga yang sudah duduk duluan menarik pergelangan tangan Wendy agar ikut duduk di sampingnya "Gak lama lagi, mereka udah mau sampai semua" ujar pria dengan tampang minta digeplak sebab sedari tadi bilangnya sebentar lagi namun buktinya sudah lebih dari duapuluh enam menit mereka menunggu di sana.
"Sini deketan, kayak musuhan tau" Suga menarik pinggang istrinya semakin mendekat "Jangan tengang, dong. Rileks aja sayang"
Oh my lord, Suga benar-benar menyebalkan dengan tingkah kekanakannya menempel-nempel seperti kucing dan tolong donggg mereka sedang di tempat umum.
"Kak!" Wendy menyingkirkan kepala Suga yang baru saja mendarat beberapa detik di atas bahunya "Malu, kita di tempat umum ini!" Kesal Mama Min Sooha itu.
Suga malah nyengir "Kamunya jangan pasang wajah masam gitu, dong. Nanti aku cium, loh" dan tentu perkataan itu sukses mendapatkan cubitan di perut berlemak Suga.
Pria sipit ini meringis namun tak melunturkan cengirannya "Tau gini adek diajak aja, ya" ucapnya kemudian.
Wendy menghela napas "Katanya takut adek gak nyaman, ini aku loh yang gak nyaman" ceplos Wendy berkata jujur.
"Tau, kok. Sengajakan, biar kamu gak baperan" dan pria itu terkekeh menyebalkan.
"Aku kan gak baperan!" Sanggah Wendy tak terima.
"Kata siapa?" Sahut Suga meledek istri cantiknya.
"Ihh! Tau, ah!" Ambek Wendy menyilangkan kedua lengannya.
Baru mau menggoda istrinya lagi, pria sipit itu merasakan bahunya ditepuk seseorang. "Suga?" Tanyanya.
"Ehh, Kihyunnn" Suga berdiri senang melihat teman lamanya lagi setelah sekian lama. "Apa kabar, lu?" Tanya pria itu lagi.
"Baik, gue kira lu bohong bisa ke sini. CEO macam lo kan sibuk gak ketulungan" pria yang dipanggil Kihyun oleh Suga melirik Wendy yang ikut berdiri tadi.
"Istri?" Tanya Kihyun kemudian.
Suga menarik Wendy mendekat padanya "Iya, nih. Istri gue, dan sialan lo gak bisa datang pas nikahan kita. Sayang, ini Kihyun seniman pemilik galery ini dan Kihyun, ini istri Gue Min Wendy" dengan semangat Suga memperkenalkan istrinya.
"Wendy" wanita itu membungkuk sedikit tanda salam perkenalan. "Hai, Wendy. Kihyun, orang yang lebih tampan dari si albino Suga" dan pria pecicilan itu mendapat bogem dari Suga.
"Ayok, ah. Pada kumpul di sana" tunjuk Kihyun ke arah timur.
Mereka kemudian berjalan bersama ke arah kerumunan orang yang mungkin berjumlah lebih dari sepuluh di sana.
Wendy rasa semuanya masih baik-baik saja sampai kemudian, suasa berubah. Satu dari beberapa teman lama Suga menggoda suaminya dengan mengingatkan masa lalu mereka.
"Ga, gak minat lagi lu sama Kim Jennie. Model hebat lo dia sekarang, nyesel kan dulu gak jadi nembak dia"
Good, Wendy anti baper-baper club.
.
.
.
*****Hey mau mengajukan question dong,
Ada ketikan nih dari saudari berinisial hanna montir yang katanya rindu Love Me True, apakah kalau di repost tidakpapa? Hehe. Mumpung gabut liburan :))
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME TRUE [SHORT Vers.] - suga x wendy
Short StorySisa interaksi kecil, dimulai dari Min Sooha yang berusia 5 bulan. __________ __________ dari 2018 sampai ....