BAB 8

1.5K 42 0
                                    

Hari minggu merupakan hari dimana Athlas akan berkencan. Teman kencannya yang sangat ia cintai. Sungguh banyak sekali teman kencannya. Bisa kita sebut saja mereka kasur, guling, beserta bantal dan satu hal yang menarik yang terdapat dikamar cowok ini. Kalian tahu? Athlas mempunyai sebuah boneka berbentuk domba yang sangat ia sukai. Tokoh kartun yang ia sukai adalah Shaun the Sheep.

Sebenarnya mentari sudah menyapa sejak tadi. Setelah melaksanakan ibadah berjamaah bersama keluarganya di mushola rumah,Athlas kembali kekamar dan mulai berkencan.

"BANG ATHA BANGUN!!"

Suara seorang gadis menggema dikamar Athlas. Kencannya bersama kasur terganggu sudah. Athlas masih memeluk guling dengan mesra. Athlas belum juga membuka matanya. Ia malas jika harus berhadapan dengan adik tercinta.

"KALO ABANG GAK BANGUN,VELI AKAN GOROK SHAUN."

Dengan cepat Athlas langsung menyenderkan kepalanya diranjang. Wajahnya tidak bisa dikontrol saat ada yang bilang Shaun akan digorok.

"Ngapain sih Dek. Ganggu Abang kencan sama guling aja."

"Jadwal Abang tuh hari minggu harus nyuci mobil Ayah, terus Motor Abang juga. Dan jangan lupa dengan bersihin Kandang Abang dan kamar si Shaun."ucap Veli dengan nada sedikit tinggi.

"Iya nanti adik ku." Balas Athlas dengan mata yang setengah tertutup.

"Gak ada nanti, Abang. Kalo Abang masih bilang nanti, ntar Abang bakal kehilangan si Shaun." Ucap Veli sembari membanting pintu kamar Athlas.

Jika sudah berhubungan dengan Shaun, Athlas akan segera melakukan apapun. Jika kalian berpikir bahwa Shaun adalah kambing, itu sangat salah. Memang Athlas mempunyai bonekanya. Namun yang ia beri nama Shaun adalah seekor Hamster yang baru ia beli setelah kemarin ia melelang Hamsternya yang dulu.

Dengan segera Athlas bangun dari kasurnya. Lalu ia bergerak menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Tak perlu waktu lama, kamarnya sudah rapih. Athlas memang mendahulukan kebersihan, karena jika semua bersih maka akan nyaman hidup ini. Dan oleh sebab itulah Athlas sangat anti terhadap tikus.

Athlas menuruni anak tangga. Ia segera menghampiri Bundanya yang sedang berada didapur. Dengan segera Athlas memeluk Bundanya dari arah belakang.

"Selamat pagi Bunda." Ucap Athlas.

"Pagi. Kamu itu kebiasaan banget meluk Bunda kayak Ayah kamu aja." balas Bundanya.

"Abisnya Ayah itu romantis. Nanti kalo Athlas punya cewek, pasti Athlas jaga dia, bahagian dia. Dan semua pasti tentang dia." Ucap Athlas sambil melepas pelukannya pada Bunda.

"Abang menghayal aja. tuh mobil Ayah kotor, motor Abang udah kayak terasi juga. Buakannya dibersihin." Ketus Veli.

"Kayak terasi tapi suka nebeng." Ledek Athlas.

"Kalo Veli dibolehin bawa motor juga Veli nggak akan nebeng sama Abang." Ucap Veli kesal.

Suasana rumah Athlas dihari minggu memang seperti ini. Semuanya sudah diberi tugas masing-masing. Athlas membersihkan kendaraan. Sedangkan Veli membersihkan rumah. Itu sudah menjadi kebiasaan keluarga mereka.

"Bunda, nanti siang Abang mau keluar boleh?"

Athlas masih suka meminta ijin seperti ini. Jadi dia akan cerita sama Bundanya segala hal. Bahkan ia selalu menceritakan Hamster peliharaannya pada Bunda.

"Boleh. Tapi,"

"Kok pakai tapi sih Bun?"

"Dengerin dulu, kalo Kamu keluarnya sama cewek yang kemaren Kamu ajak ujan-ujanan itu mending ajak ke rumah aja."

Vena & Athlas ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang