[5]

1.8K 276 1
                                    

Hari ini kau tak berkerja lagi. Bukan karena tutup atau libur, tapi kau tengah sakit. Yuha tidak bisa datang karena kafe sedang ramai.

Setelah–mencoba–mandi, kau merasa udara di rumahmu semakin dingin. Kau bahkan tak menyalakan pendingin ruangan. Kau membuka lemari mu untuk mencari sweater. Dan yang kau temukan hanya sweater baby blue dari si "kotak putih". Kau memberi nama pengirim annonym  itu karena ia selalu mengirim paket dengan kotak putih.

Kau kembali mencari sweater lain. Dan kau baru teringat bahwa kau belum sempat mencucinya. Kau menepuk dahimu. Kemudian dengan terpaksa mengenakan sweater itu.

Kau merebahkan diri di ranjang kemudian menyelimuti badanmu. Tak lama kau pun tertidur.

>•<

Kau membuka matamu. Dan entah kenapa kau merasa kondisimu semakin memburuk. Kau mendudukan diri namu kepala terasa sangat pusing.

"Eh, udah bangun."

Kau terkejut atas kehadiran Soonyoung.

"Mas?"

"Saya tadi ke kafe. Tapi mbak gaada. Katanya mbak Yuha, mbak sakit. Trus saya disuruh ke rumahnya mbak. Dikasih kunci cadangan sama mbak Yuha."

Kau memasang wajah datar dengan hati yang terus menghujat sahabatmu itu.

Soonyoung memegang keningmu. Kau langsung menepis tangannya.

"Gausah nyentuh saya!"

"Yeu, saya kan ngecek suhu mbak!"

"Kan ada thermometer."

"Saya kan ga tau dimana si mbak nyimpen."

"Di–" "Gausah mbak. Ribet!"

Soonyoung menahan tanganmu dan memegang dahimu dengan tangan yang lain.

"Wih, panas juga," Soonyoung melepaskan tangannya dan mengambil obat di tasnya.

"Lah iya makan dulu," Soonyoung menepuk dahinya.

Kemudian ia berlari meninggalkanmu di kamar sendiri. Dan tak lama ia kembali dengan semangkuk bubur.

"Makan ya mbak."

Kau mengulurkan tangamu bermaksud mengambil alih mangkuk.

"Mau apa?" Tanya Soonyoung bingung.

"Makan lah mas."

Soonyoung menurunkan tanganmu, "saya suapin. Ga terima penolakan."

Dan Soonyoung pun menyuapkan bubur itu perlahan. Awalnya kau menolak. Namun karena kau tahu Soonyoung bermaksud baik. Jadi kau memakannya hingga habis. Kemudian setelah ia memberimu obat, ia menyuruhmu tidur dan menyelimutimu.

"Cepet sembuh mbak. Ntar gaada yang judesin saya lagi."

Kau mengabaikannya dan segera menutup mata.

"Saya suka lihat mbak pakai warna lain."

Kau belum sepenuhnya terlelap dalam tidur dan mendengar Soonyoung mengatakan hal itu. Dan itu membuatmu tersenyum simpul.

"Cepet sembuh mbak. Saya ga mau kehilangan lagi."

Lagi? -(y/n)

>•<

Rainbow ; Hoshi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang