[21]

1.4K 207 0
                                    

Kalian dilanda keheningan beberapa saat. Tak ada yang mau menjawab. Hanya saling menatap. Namun kemudian, Soonyoung memegang dahinya.

"Aku bodoh ya kalo mikir kamu bakalan inget dengan itu."

Kau tersentak. Apanya yang dengan itu?

Ia mendekat padamu dan menggenggam tanganmu, "aku ngelakuin ini demi kebaikan mu."

"Kalo demi kebaikanku, sekarang jawab aja. Aku mau tau semua rahasiamu. Aku tau itu pasti ada hubungannya sama aku."

Soonyoung diam sejenak, "oke. Tapi aku ga akan bilang disini."

"Kalo gitu ayo ke rumahku. Nanti selesai kerja."

>•<

Kau beranjak membuka pintu rumah. Kau benar-benar tak sabar dengan penjelasan Soonyoung. Kau menyuruhnya duduk di ruang tamu sementara kau berganti pakaian. Kemudian kau berhenti sejenak dan menatap tumpukan kotak putih. Mungkin Soonyoung juga akan menjelaskan tentang itu. Jadi ia membawanya menuju ruang tamu.

Di ruang tamu, Soonyoung duduk di sofa sambil menunduk dengan kedua siku lengannya bertumpu pada paha. Kau duduk disebelahnya kemudian meletakan kotak-kotak putih itu dihadapannya.

"Aku tau ini pasti dari kamu. Aku udah nyadar kok."

Soonyoung mengangguk.

"Kenapa tulisannya beda? Sengaja biar aku bingung?"

"Iya. Itu tulisan-tulisan temenku."

Kau mendesah, "kenapa?"

"Biar kamu nyoba inget sendiri."

Kau memegang lengan Soonyoung, "aku nyerah buat nginget-nginget sendiri. Mendingan sekarang kamu ceritain semuanya. Tentang barang-barang itu sama album fotomu."

Soonyoung menatapmu, "pertama, kasusmu bukan kehendakku. Kedua, aku nyoba kembali ngingetin kamu tanpa sepengetahuan keluargamu."

>•<

(・ิω・ิ)

Rainbow ; Hoshi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang