Rainbow ; Hoshi [✔️]

[6]

Kau terbangun dan tak melihat sosok Soonyoung di kamarmu. Tapi kau melihat botol air mineral dengan sebuah sticky note merah muda menempel pada badannya.

Simsalabim..
Soonyoung berubah jadi botol air saat mbak bangun.
Diminum ya.

Kau tersenyum kecil dan mengambil botolnya. Namun kau tiba-tiba teringat tulisan yang ada di kotak putih–paket yang muncul didepan pintumu. Kau mengambil kotak tersebut dan menjajarkan kedua kertas kertasnya.

Berbeda.

Itu berarti bukan dari Soonyoung.

Lalu dari siapa?

Dan kemana Soonyoung pergi?

"Halo mbak~ udah kangen belum? Hehe.." kata Soonyoung yang tiba-tiba datang, "maaf saya kelamaan."

"Ga lama. Saya juga baru bangun."

"Eh masa?"

"Dari mana kamu?"

"Cie kepo~"

Kau melengos, "yaudah ga usah dijawab."

"Cie ngambek~"

Kau memandang Soonyoung dengan tatapan apaan-sih.

"Tadi saya abis ngasihin barang ke doi nya temen."

"Oh."

"Jangan cemburu dong mbak."

"Saya lempar kamu ya."

"Ampun mbak."

Lalu Soonyoung mendekat dan duduk dipinggir ranjangmu. Ia memandangmu lekat. Kau jadi sedikit salah tingkah karena ditatap seperti itu.

"Mbak wajahnya merah kenapa? Masih panas?"

Mungkin lebih tepatnya blushing.

Soonyoung segera meletakan tangan di dahimu untuk mengecek suhu. Kemudian dia mengangguk-angguk.

"Kenapa?" tanyamu.

"Pantesan wajahnya merah. Masih panas. Udah istirahat aja mbak. Kalau mau makan ngomong saya."

"Iya."

"Mau makan ngga?"

"Nanti."

"Sekarang aja mbak. Udah siang."

"Nanti."

"Ntar kalau tambah sakit saya yang repot."

"Lah? Kok kamu yang repot?"

"Ya kan saya ga mungkin ngebiarin calon masa depan saya sakit lah mbak. Hehe."

"Gembel."

"Makan ya mbak?"

"Iya buru sana."

Soonyoung terkekeh kemudian berlari keluar dari kamarmu.

Diperlakukan seperti ini membuat awan kelabu yang biasanya mengelilingimu, perlahan menjauh dan digantikan oleh pelangi. Soonyoung itu pelangimu. Ia adalah warna bagimu. Akhirnya kau merasakannya lagi.

Merasakan memiliki warna kembali.

>•<

Gaje ga si..?