Tujuh

986 82 14
                                    

Kevin sudah hendak kembali masuk ke kantor jika saja panggilan telepon tidak berbunyi, Kevin segera merogoh saku celana dan mengambil ponsel untuk segera menjawab panggilan

"Hallo Pa" sapa Kevin pada Papa yang meneleponnya

"Dimana kamu, kekantor papa sekarang ya. Papa dapat tamu penting dan beliau ingin bertemu kamu" pinta Bisma

"Iya pa" jawab Kevin tanpa berfikir, seribu kali sifatnya buruk tapi Kevin tidak pernah membantah apa yang orangtuanya katakan dengan dalih takut mendapat kemarahan.

Saat umurnya masih sepuluh tahun kala itu, Kevin pernah mendapat kemarahan besar dari orangtua karena suatu hal hingga sampai sekarang Kevin masih ingat itu dan sedikit trauma kalau membantah orangtua sebab kejadian lalu berawal oleh bantahan yang dia lakukan.

"Papa Tunggu secepatnya! "

Sambungan telepon terputus dan Kevin langsung memutarbalik langkahnya untuk kembali ke mobil, akan segera berangkat ke kantor pusat Sanjaya Group!

____#####_____

Kevin membuka senyum begitu dia masuk keruangan Papanya, pertama dia tersenyum kearah papanya lalu tersenyuk kepada tamu sang Papa, selanjutnya Kevin memunculkan senyuman kecut saat pandangan matanya menyapa kearah Masita, Kakak angkat sekaligus sekretaris papanya yang tidak bisa dia terima status itu.

"Siang Pa, Pak Abraham" Sapa Kevin ramah, dia melangkah maju dan akhirnya ikut duduk di sofa bergabung

"Ini pak Abraham, Kevin putra saya" Bisma menepuk pundah Kevin bangga memperkenalkan dengan tamunya

"Berkarisma pak Bisma juga lebih berwibawa dari pada omongan yang dikatakan orang-orang" Abraham menyalami Kevin sembari memuji

Kevin tersenyum segan mendengar ucapan Pak Abraham, bagi Kevin pujian itu memang layak di utarakan untuknya, bagi dia dirinya lebih dari sekedar kata berkarisma dan berwibawa, Kevin menganggap dirinya laki-laki sempurna!

"Ahh sayangnya putri anda sudah ada yang mau memiliki" Bisma menimpali dengan nada canda hingga membuat tawa kecil keluar dari Abraham

"Aahh baru juga Tunangan, janur kuningnya belum melengkung jadi masih ada kesempatan" Abraham membalas dengan candaan juga namun ekpresinya sedikit berubah ketika berbicara mengenai sang Putri


"Duh bisa saja kamu Ham, gimana kalau putrimu benar-benar bisa dibuat putraku jatuh cinta, bahaya nanti tunangannya bisa-bisa anak Wirya stres" Bisma kembali membuat candaan yang menggoda rekan bisnisnya itu

"Bisa saja kamu Bis, anak perempuan kamu ini kapan di nikahkan jangan kelamaan di tunda, iyakan nak Masita" Abraham menggoda Masita kali ini alih-alih tidak ingin membahas soal putrinya lagi, ada sesuatu yang menohok di hati ketika abraham harus membicarakan soal putrinya.

"Masih lama om" Masita menjawab sopan, terlihat senyum malu-malu keluar di wajahnya

"Duh lihat Bisma apa kamu tidak melihat ekspresi Masita saat menjawabnya tadi, sudah kelihatan dia siap dinikahi Jonatan. Kamu mau Menunggu apa lagi, mereka sudah sama-sama cocok"

" sebenarnya memang mau secepatnya tetapi Jonatan sedang dalam masa-masa sibuk tiga bulan kedepan jadi kami sepekat menunda pernikahan kemungkinan kalau pekerjaan sudah normal kembali baru rencana pernikahan akan kami bahas" Kata Bisma

"Lebih cepat lebih baik bisma, sebelum hati mereka bisa berpindah" Ujar Abraham

Bisma spontan saja mengeluarkan galak tawa mendengar ucapan dari Abraham, menasehatinya agar cepat menikahkah Masita dengan Jonatan padahal putri Abraham sendiri sudah bertunangan juga!

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang