lima belas

970 86 6
                                    

Jonatan menggaruk pelipisnya, dia lihat Yulfira yang menunggu jawaban darinya sedang Apri terlihat semakin misterius dimata Jonatan.

"Maaf Permisi" bukannya menjawab, atau bicara ini itu, Jonatan justru kabur tanpa mengucap sepatah katapun kecuali permisi pergi.

Yulfira menegok ke Apri lalu mengendikan bahunya, aneh saja tiba-tiba bos mereka berdiri di depan pintu.

"Ayo Pri" Yulfira menarik Apri untuk segera pergi, dan niatnya mereka ingin bersenang-senang untuk mengusir beban berat dalam hidup masing-masing.

#############

Apri dan Yulfira menjadi dekat sekarang setelah mereka berbagi cerita satu sama lain.

Yulfira bahkan kini tinggal di rumah Apri, perlu diketahui selama ini Yulfira ternyata tidur di kantor Vinsa collection sementara dia tidak punya tempat tinggal.
Meski tempat kerjanya sudah di ketahui preman club, Yulfira masih berani datang bekerja.
Satu hal yang Yulfira pahami, saat ini ada perlindungan terhadapnya.
Entah datangnya dari mana, terbukti dia leluasa beraktivitas kemana-mana.

Apa karena dia bersama Apri, Yulfira mengetahui Apri berasal dari kalangan atas tapi seperti apa dan sekaya apa keluarga Apri, Yulfira tidak mengetahui soal itu.
Yulfira juga tidak terlalu ingin tahu baginya Apri terlihat malu untuk membuka identitas.

"Kevin" Masita mempercepat langkah, sedari tadi dia mencoba mengajak Kevin bicara tetapi sama sekali tidak digubris

"Kevin" Sekali lagi Yulfira memanggil, tetap saja Kevin acuh dan terus berjalan menuju mobilnya.

Kevin benar-benar tersenyum sinis, Masita benar-benar tidak dianggapnya ada sekarang.

"Kevin"

Seeeettt....

Aww.... Masita langsung memegangi tangan kanan yang baru saja Kevin tepis secara kasar.

"Salah kamu ta" Kevin justru membentak dan tidak menganggap salah dirinya jika masita terpekik sakit saat tangannya di tepis

"Kamu enggak boleh keluar, kembali Vin kita lagi meeting" Masita meraih
Tangan kevin lagi

"Lepas atau aku akan kasar sama kamu" Peringat Kevin

"Kamu bukan Kevin yang aku kenal lagi, kamu lupa sama janji kamu ke Aku Vin" Masita Lirih dan menatap nanar Kevin

"Karena status kamu membuat aku jijik dan melupakan semuanya" Kevin menekan setiap kata demi kata yang keluar dari mulut nya

Bayangkan, bagaimana Kevin bisa terima kenyataan ketika Masita menerima permintaan ayah Kevin untuk menjadikannya bagian dari keluarga besar Sanjaya sah secara hukum.

Lalu, Sahabat dekat sekaligus orang kepercayaan Kevin dijodohkan dengan Masita.
Tidakkah ini cukup membuat Kevin merasa ditusuk dari depan langsung!
Dipermainkan oleh orang terdekatnya.

Kevin tahu ini bukan kemauan mereka bertiga, tapi tetap saja dengan Jojo dan Masita menerima perjodohan yang diusulkan Pak Bisma itu adalah penghiatan baginya.

Dan pada akhirnya jangan salahkan sifatnya jika berubah karena yang memulai adalah mereka.
Kevin mungkin masih bisa menganggap keduanya sebagai teman, sebagai sahabat tapi itu hanya sekeder kata yang terucap lewat mulut jikalau soal perasaan dia sudah dimentahkan.

Kevin melanjutkan langkahnya, benar-benar berniat keluar dari meeting yang baru saja dimulai. Orang disekitarnya yang membuatnya muak untuk tetap berada ditempat ini

"Kevin" Masita masih berusaha membawa Kevin kembali

"Aku bilang aku enggak segan kasar Masita" Kevin berucap disaat itu jua dia mendorong Masita keras

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang